Merekam Cerita Bahagia Jemaah Haji Indonesia di Tanah Suci
Merekam Cerita Bahagia Jemaah Haji Indonesia di Tanah Suci
Andryanto Wisnuwidodo
Minggu, 04 Agustus 2024, 21:52 WIB

Cerita bahagia jemaah haji Indonesia di Tanah Suci ditandai fase penyelenggaraan ibadah haji 2024 berjalan baik dari pemberangkatan, puncak haji dan pemulangan.

Suka Cita Jemaah Haji Indonesia Jalani Ibadah Haji di Tanah Suci

Suka Cita Jemaah Haji Indonesia Jalani Ibadah Haji di Tanah Suci

Pelaksanaan Haji 2024 berjalan lancar, sukses dan lebih baik dari tahun sebelumnya. Banyak cerita bahagia yang dirasakan jemaah haji Indonesia setelah berakhirnya operasional penyelenggaraan haji 2024.

Sejak dari pemberangkatan, puncak haji, hingga pemulangan, untaian cerita bahagia diungkapkan jemaah haji Indonesia reguler. Dari sujud syukur dan tangis bahagia terpancar dari wajah-wajah jemaah haji Indonesia baik yang muda hingga lanjut usia (lansia).

Saya yang mendapat amanah menjadi Petugas Haji tahun ini mewakili Sindonews.com merekam langsung bagaimana ekspresi suka cita kebahagiaan jemaah haji Indonesia selama berada di Tanah Suci. Saat turun dari pesawat, senyum semringah menghiasi wajah para jemaah haji.

Baca Juga: Mampukah Indonesia Menjaga Tradisi Emas di Olimpiade Paris 2024?

Ekspresi kegembiraan mereka tunjukkan. Ada yang sujud syukur, menangis bahagia. Yang muda, yang paruh baya, sampai yang lansia, semuanya gembira. Para jemaah yang menggunakan kursi roda juga semangat untuk beribadah.

"Alhamdulillah, senang akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci. Semua sudah kehendak Allah," kata Widayati, jemaah asal Jakarta Barat saat menginjakkan kaki di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, Selasa (14/5/2024).

Kegembiraan yang sama terpancar dari wajah Zuraidah, jemaah haji asal Pangkal Pinang, Riau, tampak begitu senang bisa berhaji tahun ini. "Saya ingin sujud syukur," ucapnya kepada petugas haji saat keluar dari Terminal Haji Bandara AMAA, Madinah, Minggu (12/5/2024) siang.

Dia menuju sudut di lounge bandara. Dia langsung sujud syukur. Cukup lama. Bangun dari sujud, air matanya berderai. Sambil menengadahkan tangan, dia langsung berdoa dan mengucapkan. "Alhamdulillah ya Allah, hamba diberi kesempatan untuk ibadah haji," ucapnya lirih.

Onnizar, jemaah asal Batam, mengemukakan kegembiraan dengan cara berbeda. Dia mendarat di Bandara AMAA Madinah, Senin (13/5/2024) siang. Saat berjalan dari bandara menuju ruang tunggu, di bawah terik mata hari, dia merentangkan tangan sambil mengucap syukur. "Alhamdulillah ya Allah," ucapnya.

Saat itu, cuaca di Madinah cukup terik. Suhunya mencapai 41 derajat. Namun, dia seperti tak merasakan panas itu. "(Suhunya) segar, segar. Mantap," ucapnya sambil tertawa bahagia.

Sementara Ibu Masna, yang juga jemaah asal Batam, mengekspresikan kegembiraan dengan foto-foto bersama dengan sesama temannya. Tak canggung, teman Ibu Risma meminta bantuan petugas haji untuk memotret mereka.

Baca Juga: Saat Ormas Agama Tergoda Konsesi Tambang Batu Bara

Sejurus kemudian, Ibu Masna langsung berpose sambil menunjukkan jari saranghae ala Korea Selatan. Sedangkan Ibu Aliya, jemaah asal Tangerang, mengemukakan kegembiraannya dengan haru.

Aliya turun dari pesawat menggunakan kursi roda. Dia lalu dibantu petugas haji didorong menuju bos. Saat didorong itu, dia mengemukakan rasa gembiranya. "Alhamdulillah, saya senang banget bisa berangkat haji," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Aliya berangkat bersama suaminya, Hasan, yang juga menggunakan kursi roda. Dia pun tak mau jauh-jauh dengan sang suami. Saat pertama kali naik kursi roda, dia langsung menanyakan posisi suaminya. Demikian juga saat hendak naik bus, dia memastikan suaminya ada di dekatnya. "Bapak di mana?" tanya ibu Aliya kepada saya. "Ada di belakang, Ibu," jawab saya.

Kegembiraan juga dikemukakan jemaah kakak-adik, dari Pondok Bambu, Jakarta, Ken Sofira (lahir 3 Maret 1978) dan Ken Arifina (lahir 13 September 1979). Keduanya mengucapkan rasa syukur yang mendalam atas kesempatan menunaikan ibadah haji tahun ini. Penantian panjang selama 12 tahun sejak mendaftar pada tahun 2012 akhirnya terbayarkan dengan momen spesial ini. "Perasaan saat landing, akhirnya Allah berikan kemudahan untuk dapat kursi haji tahun ini. Semoga menjadi mabrur," ungkap Fira, sapaan akrab Ken Sofira.

Petugas Haji Indonesia 24 Jam Melayani Jemaah Haji Indonesia

Petugas Haji Indonesia 24 Jam Melayani Jemaah Haji Indonesia

Totalitas Petugas Haji Indonesia yang tidak kenal lelah selama 24 jam melayani jemaah haji Indonesia saat beribadah di Tanah Suci. Pagi, siang, dan malam hingga pagi lagi, petugas haji berjibaku dalam melayani tamu Allah terutama yang lanjut usia (lansia) seperti orang tua mereka sendiri selama musim haji 2024.

Sejak kedatangan pertama di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMMA) Madinah pada 12 Mei 2024, petugas haji yang berseragam putih dipadu celana hitam dengan rompi hitam, tulus ikhlas dan sigap melayani duyufurrahman alias Tamu Allah selama 24 jam. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bekerja dengan penuh semangat dalam menyambut kedatangan gelombang pertama jemaah haji Indonesia di Bandara AMAA Madinah dan gelombang kedua di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.

Baca Juga: Kalender Hijirah Global Tunggal Membayar Utang Peradaban Islam

Petugas bekerja siang malam tanpa kenal lelah menyambut dan mengantarkan jemaah haji dari gate kedatangan hingga ke bus yang mengantarkan mereka melakukan umrah wajib sebelum prosesi haji.

Ada yang membantu mengangkat koper di area x-ray gate fast track Bandara AMAA, mendorong kursi roda, memapah, memayungi, membawakan koper, menyuapi, memijit kaki hingga menggendong dan membopong jemaah lansia ke dalam bus.

Totalitas petugas haji melayani tamu Allah dalam memberikan pelayanan terbaik untuk jemaah lansia sesuai tagline Haji Ramah Lansia. Petugas haji benar-benar menjalankan tugas dalam memberikan pelayanan maksimal dalam penyelenggaraan haji tahun ini terutama untuk jemaah lansia. "Kami wakafkan waktu, tenaga, pikiran untuk melayani jemaah lansia dengan sebaik-baiknya,"kata salah satu petugas haji, Senin (24/6/2024).

Tidak hanya saat kedatangan di bandara, petugas haji Indonesia juga melayani duyufurrahman saat beribadah di Masjidilharam di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Petugas haji juga senantiasa berada di sisi jemaah haji selama puncak haji hingga pemulangan ke Tanah Air.

Serba Pertama dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Serba Pertama dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024

Serba pertama dalam pelaksanaan ibadah Haji 2024 yang berlangsung sukses dan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya pelaksanaan Murur yang lancar dan menghindari peristiwa Muzdalifah pada pelaksanaan Haji 2023. "Tidak berlebihan, jika disebut Haji 2024 sukses dan jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Pertama layanan fast track diterapkan pada tiga embarkasi. Selain Bandara Soetta, juga di Adi Soemarmo Solo dan Djuanda Surabaya. ''Mulai tahun ini, 127.073 jemaah haji Indonesia yang persentasenya lebih dari 50 persen merasakan kenyamanan layanan fast track,''kata Yaqut.

Baca Juga: Menakar Peluang Kamala Harris setelah Biden Mundur

Kedua, pertama dalam kuota normal dan kuota tambahan, layanan katering diberikan secara penuh selama jemaah berada di Makkah. Total 17.492.983 boks didistribuskan dan dinikmati oleh jemaah selama pra Armuzna dan pasca Armuzna.

"Ini belum termasuk lebih dari lima juta boks katering yang disiapkan di Madinah dan juga belum termasuk juga layanan konsumsi jemaah selama puncak haji di Armuzna," jelasnya.

Ketiga, menjadi sejarah untuk haji Indonesia, yakni kuota tambahan hingga 20.000 jemaah. "Ini bagian dari upaya lobi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo kepada Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman," katanya.

Keempat, terkait kebijakan Murur yang diterapkan secara terencana dan sistematis. Murur sendiri adalah skema pergerakan jemaah dari Arafah setelah usai Wukuf menuju Muzdalifah, yang melintas tanpa turun, lalu menuju ke Mina.

Menag menjelaskan, skema murur sebagai ikhtiar agar kepadatan di Muzdalifah yang terjadi pada 2023 tidak terulang. Ada sekitar 51.899 jemaah yang terdaftar menjalani skema ini, meski dalam realisasinya lebih dari itu. ''Pada pukul 07.37 waktu Arab Saudi (WAS, red) seluruh jemaah haji di Muzdalifah sudah diberangkatkan ke Mina. Padahal, pada 2023 dengan jumlah jemaah lebih sedikit, proses mobilisasi jemaah berlangsung hingga pukul; 13.30 WAS."

Inovasi Kementerian Agama di Balik Kesuksesan Haji 2024

Inovasi Kementerian Agama di Balik Kesuksesan Haji 2024

Ada 5 inovasi yang dilakukan Kementerian Agama di balik kesuksesan penyelenggaraan Haji 2024 . Inovasi pertama, transformasi digital dalam rekrutmen petugas. "Pendaftaran terbuka dan online, CAT untuk semua petugas termasuk tenaga pendukung PPIH di Arab Saudi dan mahasiswa Timur Tengah," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Kedua, aplikasi Kawal Haji yang memberi ruang bagi jemaah dan keluarga jemaah, bahkan masyarakat umum, untuk menyampaikan keluhan dan aduan jika mengalami masalah."Hasilnya, beragam masalah lebih cepat teridentifikasi dan tertangani," ujar dia.

Baca Juga: Artis di Pilkada, Pendulang Suara Atau Penggembira?

Ketiga, Safari Wukuf Lansia Non Mandiri dan Disabilitas dengan persiapan yang lebih matang, baik dari aspek akomodasi, petugas, maupun layanan konsumsi. Total tahun ini ada 293 jemaah haji lansia non mandiri dan disabilitas yang terfasilitasi dan merasa bersyukur bisa tetap menjalankan wukuf di Arafah di tengah keterbatasan jemaah.

Keempat, penggunaan IPS (International Patient Summary) atau riwayat kesehatan jemaah haji pada kartu jemaah haji. IPS berisikan resume kesehatan jemaah dari sisi demografi, alergi/intoleransi, pengobatan, penyakit, dan imunisasi/vaksinasi. Dengan informasi ini, layanan kesehatan di Arab Saudi dapat memberikan tindakan medis yang lebih tepat dan terukur.

Kelima, penyederhanaan proses tunda/batal visa untuk optimalisasi penggunaan kuota haji. Jemaah yang sudah terbit visanya namun karena sesuatu hal batal/tunda, diinput oleh tim Kankemenag Kab/Kota ke Siskohat. "Sehingga, Kanwil Kemenag Provinsi dan Kemenag pusat dapat segera membatalkan dan mengajukan visa penggantinya. Pendekatan ini berhasil mengoptimalkan serapan kuota haji hingga tahun ini hanya tersisa 45 kuota," kata dia.

Menag Yaqut mengatakan dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar evaluasi sekaligus memulai persiapan penyelenggaraan ibadah Haji 2025. Arab Saudi sudah mengumumkan bahwa kuota haji Indonesia tahun 2025 sebanyak 221.000. Pada awal September 2024, sudah akan dimulai pertemuan persiapan dan rapat dengan perusahaan penyedia layanan."Terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo atas arahan dan dukungannya sehingga ibadah haji tahun berjalan sukses dan lancar," pungkasnya.
(aww)