Rusia Serbu Ukraina, Jadwal Olahraga Jadi Amburadul
UEFA memindahkan final Liga Champions musim ini dari St Petersburg Rusia ke Paris. Keputusan itu dibuat setelah Rusia menginvasi Ukraina. Menanggapi invasi tersebut, sejumlah negara telah merespons dengan berbagai sanksi dan kecaman. Sementara UEFA memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana menggelar final Liga Champions yang semula di St Petersburg.
Final Liga Champions nantinya akan diadakan di Stade de France, Paris yang telah dua kali menjadi tuan rumah final. Pada 2006 Stade de France menggelar laga Arsenal dari Barcelona dan final 2000 antara Real Madrid atas Valencia.
Arena berkapasitas 81.000 tempat duduk itu juga menjadi tempat klimaks Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 1998. Timnas Prancis punya pengalaman manis karena ambil bagian di keduanya.
"UEFA ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron atas dukungan dan komitmen pribadinya untuk memindahkan pertandingan paling bergengsi sepak bola klub Eropa ke Prancis pada saat krisis yang tak tertandingi," demikian pernyataan resmi UEFA.
"Bersama dengan pemerintah Prancis, UEFA akan sepenuhnya mendukung upaya multi-stakeholder untuk memastikan penyediaan penyelamatan bagi pemain sepak bola dan keluarga mereka di Ukraina yang menghadapi penderitaan, kehancuran, dan pemindahan manusia yang mengerikan." lanjut pernyataan yang sama.
Komite Eksekutif UEFA juga memutuskan bahwa klub dan tim nasional Rusia dan Ukraina yang bersaing di kompetisi UEFA akan diminta memainkan pertandingan kandang mereka di tempat netral sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Polandia, Swedia dan Republik Ceko telah merilis pernyataan bersama menolak bermain di Rusia untuk babak playoff Piala Dunia. Rusia dijadwalkan bermain melawan Polandia di Moskow, dengan pemenang bermain melawan Swedia atau Republik Ceko.
Pemenang keseluruhan kemudian menjamin diri mereka satu tempat di Piala Dunia 2022 di Qatar. Namun tiga tim yang terlibat telah merilis pernyataan yang menyatakan 'posisi tegas' mereka untuk tidak bermain di Rusia.
Bunyinya: "Berdasarkan perkembangan yang mengkhawatirkan saat ini dalam konflik antara Rusia dan Ukraina termasuk situasi keamanan, Asosiasi Sepak Bola Polandia, Swedia dan Republik Ceko menyatakan posisi tegas mereka bahwa pertandingan playoff untuk lolos ke Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar, yang dijadwalkan pada 24 dan 29 Maret 2022 tidak boleh dimainkan di wilayah Federasi Rusia.
Selain UEFA memindahkan venue final Liga Champions, 3 negara batal bertanding di Rusia, dari Formula 1 juga mengambil tindakan tegas. Pihak penyelenggara Formula 1 (F1) mengumumkan pembatalan Grand Prix Rusia 2022.
Keputusan tersebut imbas konflik Rusia-Ukraina yang memanas. Invasi Rusia ke Ukraina membuat sejumlah instalasi publik lumpuh dan menelan korban jiwa. Pihak Formula 1 dan FIA mempertimbangkan dampak dari yang dihasilkan dari gejolak perang. Mereka memutuskan untuk membatalkan rencana menggelar GP Rusia 2022.
Dalam kalender yang sudah terbentuk, F1 2022 akan menempatkan GP Rusia di jadwal ke-17. Tepatnya bakal digelar di Sochi pada 25 September 2022 mendatang. “Kejuaraan Dunia Formula 1 FIA mengunjungi negara-negara di seluruh dunia dengan visi positif untuk menyatukan orang, menyatukan bangsa,” tulis statement itu di laman resmi F1, Jumat (25/2/2022).
''Kami menyaksikan perkembangan di Ukraina dengan kesedihan dan keterkejutan dan harapan untuk penyelesaian yang cepat dan damai untuk situasi saat ini,” lanjutnya.
''Adalah, termasuk pandangan semua pemangku kepentingan terkait, bahwa tidak mungkin menggelar Grand Prix Rusia dalam situasi saat ini,” tutup pernyataan itu. Saat ini, para pembalap tengah menjalani sesi uji coba pramusim yang digelar di Barcelona, Spanyol. Mereka akan memulai balapan resmi pada 20 Maret di Sakhir, Bahrain.