Link Copied
Stop War! Solidaritas Dunia Olahraga Kutuk Agresi Rusia

Stop War! Solidaritas Dunia Olahraga Kutuk Agresi Rusia

By
Stop War! Solidaritas dunia olahraga bersatu mengutuk agresi militer Rusia ke wilayah kedaulatan Ukraina yang dikhawatirkan memicu terjadinya Perang Dunia III.

Patriotisme dan Nasionalisme Atlet Ukraina Menentang Invasi Rusia

Patriotisme dan Nasionalisme Atlet Ukraina Menentang Invasi Rusia


Dunia olahraga bersatu mengutuk tindakan Rusia yang melancarkan agresi militer khusus dan menyatakan perang terhadap Ukraina. Dari Wladimir Klitschko hingga petenis Elina Svitolina mengecam keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin yang menekan tombol pemicu perang.

Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pidato yang disiarkan televisi memerintahkan ' operasi militer khusus ' di wilayah Donbas timur Ukraina hari ini. Putin berdalih tujuan operasi militer untuk membela orang-orang yang telah menjadi sasaran selama delapan tahun "genosida oleh rezim Kiev".

Bahkan, Presiden Rusia juga meminta tentara Ukraina yang menghadapi pemberontak dukungan Rusia untuk meletakkan senjata dan kembali ke rumah mereka. Ukraina merupakan rumah bagi beberapa atlet terkenal dunia seperti Andriy Shevchenko, Elina Svitolina, Dayana Yastremska, Roman Yaremchuk, Oleksandr Usyk, Olha Kharlan, hingga Oleksandr Zinchenko yang telah membawa kejayaan negara melalui prestasi mereka.

Bahkan, mantan juara dunia tinju dan salah satu olahragawan paling terkenal di Ukraina, Wladimir Klitschko mendaftar menjadi tentara cadangan demi membela negerinya dari invasi Rusia. Para atlet Ukraina bersatu menyuarakan kutukan dan keprihatinan atas invasi Rusia ke negara mereka.
Wladimir Klitschko yakin bahwa negaranya akan tetap kuat di tengah eskalasi militer dengan Rusia yang telah menyebabkan gejolak global.

Wladimir Klitschko yang berusia 45 tahun, mantan peraih medali emas Olimpiade dan mantan juara kelas berat dunia dua kali mengungkapkan di Twitter pesan solidaritas untuk rekan senegaranya. "Pastikan: Ukraina kuat! Ia memiliki ibu kota yang kuat #Kyiv, kota-kota yang kuat, desa-desa dan orang-orang yang solid dan bersatu yang menghargai di atas semua kemerdekaan, kedaulatan, dan perdamaian mereka di Eropa.

Tekadnya untuk tetap eksis tidak terbatas. Kemuliaan bagi Ukraina!" kicau Wladimir Klitschko, yang dilantik ke dalam Hall of Fame Tinju Internasional pada tahun 2021. Wladimir mengungkapkan bahwa dia telah mendaftar sebagai cadangan pasukan teritorial, membela kota Kyiv. Dan kakak laki-lakinya Vitali Klitschko, 50 tahun, yang merupakan wali kota Kyiv saat ini, menceritakan bagaimana dia akan ikut berperang. Dia mengatakan di ITV News: "Saya tidak punya pilihan lain. Saya harus melakukan itu. Saya akan berjuang,''kata Vitali.

Bintang Manchester City Oleksandr Zinchenko mendoakan Presiden Rusia Vladimir Putin mati dalam penderitaan yang menyakitkan. Doa Zinchenko itu diungkapkan setelah invasi Rusia ke negaranya, Ukraina. Pemain internasional Ukraina berusia 25 tahun itu memposting foto Presiden Rusia Vladimir Putin ke Insta story-nya yang diberi judul: "Saya harap Anda mati dengan penderitaan yang paling menyakitkan.''

Namun, postingan Instastory tersebut sudah tidak ada lagi dan Zinchenko dari City mengklaim bahwa Instagram telah menghapusnya. Pemain mengatakan pada hari Selasa bahwa dia 'tidak bisa mundur' sementara 'seluruh dunia yang beradab prihatin dengan negara saya'

Sekarang dia kembali ke media sosial pagi ini setelah Putin menyatakan perang terhadap Ukraina dan memulai invasi skala penuh dengan mengabaikan perjanjian Minsk. Dia telah mengirim tank ke negara itu dari perbatasan Belarusia sementara ledakan telah terjadi di seluruh negara karena serangan dengan rudal dan bom.

Bintang Ukraina Ruslan Malinovskyi menunjukkan nasionalisme melalui T-Shirt 'No War' setelah gol Liga Europa saat para penggemar memprotes setelah invasi Rusia. Ruslan Malinovskyi membuka jerseynya untuk menunjukkan protes 'No War' setelah mencetak dua gol untuk Atalanta pada hari Kamis.
Sang gelandang memulai kemenangan 3-0 Liga Europa timnya di Olympiacos Dan Malinovskyi mencetak dua gol dalam tiga menit melawan Yunani, setiap kali mengangkat bajunya untuk mengungkapkan pesan anti-perang yang berbunyi: “Tidak ada perang di Ukraina.”

Rusia Serbu Ukraina, Jadwal Olahraga Jadi Amburadul

Rusia Serbu Ukraina, Jadwal Olahraga Jadi Amburadul


UEFA memindahkan final Liga Champions musim ini dari St Petersburg Rusia ke Paris. Keputusan itu dibuat setelah Rusia menginvasi Ukraina. Menanggapi invasi tersebut, sejumlah negara telah merespons dengan berbagai sanksi dan kecaman. Sementara UEFA memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana menggelar final Liga Champions yang semula di St Petersburg.

Final Liga Champions nantinya akan diadakan di Stade de France, Paris yang telah dua kali menjadi tuan rumah final. Pada 2006 Stade de France menggelar laga Arsenal dari Barcelona dan final 2000 antara Real Madrid atas Valencia.
Arena berkapasitas 81.000 tempat duduk itu juga menjadi tempat klimaks Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 1998. Timnas Prancis punya pengalaman manis karena ambil bagian di keduanya.
"UEFA ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron atas dukungan dan komitmen pribadinya untuk memindahkan pertandingan paling bergengsi sepak bola klub Eropa ke Prancis pada saat krisis yang tak tertandingi," demikian pernyataan resmi UEFA.

"Bersama dengan pemerintah Prancis, UEFA akan sepenuhnya mendukung upaya multi-stakeholder untuk memastikan penyediaan penyelamatan bagi pemain sepak bola dan keluarga mereka di Ukraina yang menghadapi penderitaan, kehancuran, dan pemindahan manusia yang mengerikan." lanjut pernyataan yang sama.

Komite Eksekutif UEFA juga memutuskan bahwa klub dan tim nasional Rusia dan Ukraina yang bersaing di kompetisi UEFA akan diminta memainkan pertandingan kandang mereka di tempat netral sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Polandia, Swedia dan Republik Ceko telah merilis pernyataan bersama menolak bermain di Rusia untuk babak playoff Piala Dunia. Rusia dijadwalkan bermain melawan Polandia di Moskow, dengan pemenang bermain melawan Swedia atau Republik Ceko.

Pemenang keseluruhan kemudian menjamin diri mereka satu tempat di Piala Dunia 2022 di Qatar. Namun tiga tim yang terlibat telah merilis pernyataan yang menyatakan 'posisi tegas' mereka untuk tidak bermain di Rusia.

Bunyinya: "Berdasarkan perkembangan yang mengkhawatirkan saat ini dalam konflik antara Rusia dan Ukraina termasuk situasi keamanan, Asosiasi Sepak Bola Polandia, Swedia dan Republik Ceko menyatakan posisi tegas mereka bahwa pertandingan playoff untuk lolos ke Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar, yang dijadwalkan pada 24 dan 29 Maret 2022 tidak boleh dimainkan di wilayah Federasi Rusia.

Selain UEFA memindahkan venue final Liga Champions, 3 negara batal bertanding di Rusia, dari Formula 1 juga mengambil tindakan tegas. Pihak penyelenggara Formula 1 (F1) mengumumkan pembatalan Grand Prix Rusia 2022.

Keputusan tersebut imbas konflik Rusia-Ukraina yang memanas. Invasi Rusia ke Ukraina membuat sejumlah instalasi publik lumpuh dan menelan korban jiwa. Pihak Formula 1 dan FIA mempertimbangkan dampak dari yang dihasilkan dari gejolak perang. Mereka memutuskan untuk membatalkan rencana menggelar GP Rusia 2022.

Dalam kalender yang sudah terbentuk, F1 2022 akan menempatkan GP Rusia di jadwal ke-17. Tepatnya bakal digelar di Sochi pada 25 September 2022 mendatang. “Kejuaraan Dunia Formula 1 FIA mengunjungi negara-negara di seluruh dunia dengan visi positif untuk menyatukan orang, menyatukan bangsa,” tulis statement itu di laman resmi F1, Jumat (25/2/2022).

''Kami menyaksikan perkembangan di Ukraina dengan kesedihan dan keterkejutan dan harapan untuk penyelesaian yang cepat dan damai untuk situasi saat ini,” lanjutnya.

''Adalah, termasuk pandangan semua pemangku kepentingan terkait, bahwa tidak mungkin menggelar Grand Prix Rusia dalam situasi saat ini,” tutup pernyataan itu. Saat ini, para pembalap tengah menjalani sesi uji coba pramusim yang digelar di Barcelona, Spanyol. Mereka akan memulai balapan resmi pada 20 Maret di Sakhir, Bahrain.

Pemain Sepak Bola yang Keluarganya Terdampak Perang Rusia Ukraina

Pemain Sepak Bola yang Keluarganya Terdampak Perang Rusia Ukraina


Invasi Rusia ke wilayah Ukraina memicu perang yang menelan korban jiwa. Tak jarang pesepak bola yang merumput di liga-liga top Eropa dibuat khawatir karena keluarga mereka terdampak perang. Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar operasi militer ke wilayah Ukraina dengan melumpuhkan bandara dan pembangkit listrik tenaga nuklir, Kamis (24/2/2022).

Invasi militer membuat warga sipil ikut menjadi korban. Baca Juga: Final Liga Champions Dipindah dari Rusia ke Paris Pemain yang keluarganya terdampak perang umumnya pemain yang berasal dari Ukraina atau pemain asing yang merumput di Ukraina. Sebut saja nama Vitaliy Mykolenko (Everton) dan sederet pemain lain yang jadi korban. Berikut tiga pemain yang keluarganya terdampak perang Rusia vs Ukraina:

1. Vitaliy Mykolenko
Mykolenko, pemain Ukraina yang baru direkrut Everton di bursa transfer Januari lalu, membuat sebuah unggahan di Instagram. Ia mengklaim bahwa serangan Rusia telah membuat warga sipil terbunuh dan orang tuanya pun kini terkepung

"Sulit untuk mendengar suara cemas orang tua saya yang sedang mencari kesempatan melindungi diri mereka sendiri, dan membantu orang lain dan saya tidak dapat membantu orang tua saya," kata pemain asal Cherkasy, Ukraina itu.

2. Vitinho

Vitinhho merupakan pemain asal Brasil yang merumput bersama klub Ukraina, Dynamo Kiev. Pemain bernama lengkap Victor Vinicius Coelho dos Santos kini mengungsi bersama keluarganya ke sebuah basement hotel untuk menghindari serangan udara. Bek Sahkhtar Donestk, Marlon Santos, sempat merilis video ke media sosial ketika Vitinhho mengungsi di hotel bersama keluarganya. Marlon Santos sampai meminta pemerintah Brasil untuk turun tangan mengevakuasi warganya di Ukraina.

3. Ruslan Malinovskyi
Ruslan Malinovskyi sempat diragukan bisa bermain di laga melawan Olympiakos di Liga Europa, Jumat (25/2/2022). Bukan soal cedera atau masalah lain, tetapi kondisi mental. Saat ini, keluarga Malinovskyi masih berada di Ukraina dan dalam ancaman perang. Di laga itu Malinovskyi merayakan golnya dengan cukup emosional. Dia menunjukkan pesan di kaos yang dipakainya. 'No War In Ukraine'. Begitu kalimat yang tertera pada kaos dalam yang dipakai Malinovskyi saat membela Atalanta.
(aww)