Drama Elon Musk di Twitter
Drama Elon Musk di Twitter
Zen Teguh Triwibowo
Minggu, 10 Juli 2022, 19:05 WIB

Elon Musk membuat heboh dunia ketika mengumumkan akuisisi Twitter. Tapi, rencana tinggal rencana. Aksi korporasi bernilai triliunan rupiah itu kini menguap.

Manusia 100 Juta Followers

Manusia 100 Juta Followers

POPULARITAS
Elon Musk sebagai crazy rich global tak hanya di dunia nyata. Nama CEO Tesla Inc itu juga harum di media sosial. Tak terkecuali Twitter. Di platform kicauan (tweet) berlogo burung biru itu dia memiliki 100 juta pengikut.

Pencapaian itu jelas menorehkan sejarah tersendiri. Musk berhasil meraih 100 juta pengikut di Twitter antara 26 Juni dan 27 Juni 2022, setelah mendapat tambahan lebih dari 150.000 pengikut. Kendati demikian, catatan itu sesungguhnya tak gemilang. Musk mencapai tonggak sejarah setelah relatif lama, sekitar seminggu tidak berkicau di Twitter.

Untuk diketahui, pria bernama lengkap Elon Reeve Musk itu tidak mencuitkan apa pun selama hampir seminggu, setelah terakhir kali mengomentari postingan SpaceX dari reporter luar angkasa CNBC Michael Sheetz. Dikutip dari laman futurism, Selasa (28/6/2022), tweet terakhirnya tertanggal 21 Juni 2022. Perjalanan

Sebelumnya, Musk memposting meme tentang "harga gas" di 7-Eleven. Dikutip dari laman Teslarati, Rabu (29/6/2022), Elon Musk bisa dibilang pengguna paling organik di antara enam akun Twitter yang telah memperoleh lebih dari 100 juta pengikut.

Mantan Presiden AS Barack Obama, yang memiliki 132,1 juta pengikut, cenderung memposting tweet formal dari waktu ke waktu. Akun Rihanna, Katy Perry, dan Cristiano Ronaldo sepertinya difilter oleh tim PR, dan akun Justin Bieber sudah tidak aktif selama beberapa bulan.

Musk, di sisi lain, telah mengakui bahwa dia menggunakan Twitter sebagai sarana untuk mengekspresikan dirinya. Elon Musk menggunakan platform tersebut untuk mengumumkan pembaruan pada proyek perusahaannya, dari Tesla hingga SpaceX hingga The Boring Company dan Neuralink.

Dia menggunakan Twitter untuk berinteraksi, dan terkadang bermusuhan, dengan pengguna lain di platform itu. Dia juga tidak malu-malu mengunggah poster meme, atau apa yang menurutnya lucu dan menarik sesuai keinginannya. Musk jelas melihat potensi Twitter, dan ini adalah salah satu alasan mengapa ia memilih untuk mengajukan penawaran untuk mengakuisisi perusahaan media sosial tersebut.

Bos SpaceX itu menawarkan USD44 miliar untuk membeli Twitter dalam kesepakatan yang akan mengakuisisi platform dengan harga yang layak sebesar USD54,20 per saham. Dia telah menunjukkan keraguan tentang kesepakatan, terutama setelah Twitter bersikeras dalam pengajuan SEC bahwa kurang dari 5% penggunanya adalah bot.

Merespons kekhawatiran Musk, Twitter memberi miliarder kelahiran Pretoria, Afrika Selatan itu akses ke "Firehose," yang berisi catatan tweet secara real-time, perangkat yang digunakan untuk men-tweet, dan informasi tentang akun yang mengirimkan tweet. Mempertimbangkan kekhawatiran Musks tentang masalah bot Twitter, orang harus bertanya-tanya berapa banyak dari 100 juta pengikut CEO yang sebenarnya adalah akun spam atau palsu.

Lahir pada 28 Juni 1997, Musk merupakan seorang tokoh bisnis, penemu, serta industrialis yang memimpin perusahaan raksasa seperti SpaceX, Tesla, hingga Neuralink. Dengan bisnisnya yang menggurita di seluruh dunia Elon Musk tercatat sebagai orang terkaya di dunia versi Forbes 2022. Bahkan harta kekayaannya pernah menyentuh Rp4.000 triliun dan menjadikannya manusia di era modern pertama dengan harta Rp4.000 triliun.

Sebagai orang terkaya di dunia, Elon Musk memiliki ambisi yang cukup gila terhadap ruang angkasa. Ayah dari 8 anak ini ingin membawa manusia ke Mars menggunakan pesawat ulang-alik SpaceX. Ia bahkan berencana untuk membangun kota di sana. Elon Musk juga diketahui memiliki minat dengan mata uang kripto.

Dia telah berinvestasi dalam Bitcoin, Dogecoin, Ether dan terus aktif menyuarakan serta membentuk tren-tren baru yang mempengaruhi nilai mata uang kripto itu sendiri. Beberapa waktu lalu, ia menjadi biang kerok nilai Bitcoin turun karena menyebut penambangan Bitcoin menyebabkan penggunaan bahan bakar fosil yang meningkat.

Mahasiswa drop out dari Stanford University itu juga sukses membuat nilai Dogecoin menguat setelah membeli saham Twitter. Meski sukses menjadi elit global, Elon Musk disebut juga sebagai orang terpelit di dunia. Berdasarkan laporan Forbes Philanthropy Score orang terkaya dunia itu ternyata paling sedikit beramal dibandingkan miliarder lainnya. [wasis wibowo]

Akuisisi Rp659 Triliun Berselimut Ambisi

Akuisisi Rp659 Triliun Berselimut Ambisi

PENDIRI
Tesla dan SpaceX, Elon Musk, sukses mengambil alih Twitter usai mengeluarkan kocek USD44 miliar atau setara Rp659 triliun, Senin (25/4/2022) waktu setempat. Keberhasilan itu membuat ambisi salah satu orang terkaya dunia itu menjadikan Twitter sebagai milik pribadi menjadi kenyataan.

Melalui pengumuman resmi, saham Twitter dihargai USD54,20 per lembar. Kesepakatan diyakini rampung tahun ini dan akan membawa Twitter kembali sebagai perusahaan private lagi. Seiring akuisisi tersebut, Musk diklaim sebagai orang yang mengontrol penuh seluruh kegiatan dan kebijakan Twitter.

Untuk diketahui dia sebelumnya telah memegang saham terbesar di Twitter sebanyak 9,2 persen. Kini pembelian Rp633,8 triliun membuat pria kelahiran Pretoria, Afrika Selatan itu resmi jadi bos perusahaan media sosial berlogo burung biru

Aksi korporasi itu sekaligus memuluskan ambisinya menjadikan media sosial berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat itu sebagai tempat kebebasan berbicara yang sesungguhnya. "Kebebasan berbicara adalah dasar dari berjalannya demokrasi. Twitter adalah sebuah kota digital dimana seluruh hal penting mengenai kemanusian diperdebatkan," ungkap Elon Musk.

Akuisisi itu jelas membuat jagat berguncang. Berbagai spekulasi tentang bisnisnya pun mencuat. Bukan hal mengherankan karena dia telah berkecimpung di kendaraan listrik, bisnis luar angkasa, kecerdasan buatan (AI) dan kini tiba-tiba merambah media sosial. Benyak pertanyaan mengemuka soal itu, seperti mau apa ke depan dan dari mana cuan untuk menutaskan akuisisi?

Yang pasti, langkah kuda Musk sedikit banyak bocor ke publik. Seiring pembelian kakap itu dia disebut akan melakukan berbagai terobosan di Twitter. Dikutip dari Engadget, Minggu (8/5/2022), salinan presentasi mengungkap bahwa Musk ingin meningkatkan jumlah pengguna bulanan Twitter dari 217 juta pada akhir 2021 menjadi hampir 600 juta pada 2025.

Akuisisi Rp659 Triliun Berselimut Ambisi

Pria bernama lengkap Elon Reeve Musk itu ingin melipat gandakan jumlah pengguna bulanan menjadi 931 juta pengguna pada 2028. Itu lebih dari empat kali lipat pengguna bulanannya dalam enam tahun ke depan. Musk juga ingin memiliki 104 juta pelanggan berbayar untuk layanan yang hanya disebut sebagai X.

Kendati tidak ada detail tentang produk X, tetapi Musk secara samar mengisyaratkan pengalaman Twitter berbayar bebas iklan. Berbicara tentang layanan Twitter berbayar, dek pitch Musk memiliki banyak detail tentang beberapa tujuan pendapatan yang ambisius juga.

Dia percaya Twitter dapat melipatgandakan pendapatan tahunannya menjadi USD26,4 miliar pada tahun 2028. Dia juga ingin mendiversifikasi cara Twitter menghasilkan uang secara signifikan. Saat ini, iklan menyumbang sekitar 90 persen dari pendapatan Twitter, Musk ingin memangkasnya menjadi sekitar 45 persen pada tahun 2028. Perkiraannya akan mencakup pendapatan iklan sebesar USD12 miliar dan pendapatan langganan sebesar USD10 miliar. Untuk bisa menggapai target ini, Twitter jelas membutuhkan lebih banyak pengguna berbayar. Musk memperkirakan 69 juta pengguna Twitter Blue pada tahun 2025 dan 159 juta pada tahun 2028.

Twitter Blue adalah layanan USD3 per bulan yang diluncurkan di AS November lalu dan menawarkan fasilitas seperti artikel berita bebas iklan, kemampuan untuk membatalkan pengiriman tweet, dan beberapa basa-basi kecil lainnya. Di antara produk misterius X dan Twitter Blue, Musk jelas sangat mementingkan membuat pengguna ikut serta dalam semacam pengalaman Twitter berbayar.

Akhirnya, Musk melihat Twitter membuat beberapa langkah di ruang pembayaran juga. Dia ingin perusahaan menghasilkan pendapatan sederhana sebesar USD15 juta dari bisnis pembayaran pada tahun 2023, dengan jumlah tersebut meningkat menjadi sekitar USD1,3 miliar pada tahun 2028. Menggandakan pengguna dan melipatgandakan pendapatan adalah target yang cukup menantang bagi Twitter. Dari sini bisa dilihat bahwa Musk jelas tidak ingin menghabiskan USD44 miliar untuk membeli Twitter tanpa melakukan gebrakan apa pun. [Tangguh Yuda]

Mendadak Batalkan Pembelian, Kenapa?

Mendadak Batalkan Pembelian, Kenapa?

ELON Musk resmi mengumumkan pembatalan kesepakatan pembelian Twitter senilai USD44 miliar atau Rp659 triliun. Menurut pengajuan SEC, Musk mundur dari kesepakatan karena pernyataan "menyesatkan" yang dibuat Twitter selama proses transaksi. SEC atau Securities and Exchange Commission adalah badan independen dari pemerintah Amerika yang memiliki tangung jawab utama untuk mengawasi pelaksanaan dari peraturan-peraturan dibidang perdagangan efek dan mengatur pasar perdagangan pada bursa efek.

Pada Jumat, 8 Juli 2022, Elon Musk mengumumkan bahwa dia tidak lagi mengejar kesepakatan untuk membeli Twitter. Kabar itu disampaikan melalui Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat pada Jumat sore. “Selama hampir dua bulan, Mr Musk telah mencari data dan informasi yang diperlukan untuk membuat penilaian independen tentang prevalensi akun palsu atau spam di platform ini. Twitter telah gagal atau menolak untuk memberikan informasi ini,” demikian keterangan pengajuan SEC dari hukum Musk dikutip dari laman digitaltrends, Sabtu (9/7/2022).

Dalam keterangan itu ditambahkan, “Terkadang Twitter mengabaikan permintaan Mr. Musk, terkadang menolaknya karena alasan yang tampaknya tidak dapat dibenarkan, dan terkadang mengklaim untuk mematuhinya sambil memberikan informasi yang tidak lengkap atau tidak dapat digunakan kepada Mr. Musk.”

Ketika Musk mencoba untuk mundur dari akuisisi, Twitter berusaha untuk menjaga agar kesepakatan tetap berjalan. Ketua Twitter Bret Taylor mengomentari pengajuan SEC tak lama setelah kabar itu ramai. “Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Mr. Musk dan berencana untuk melakukan tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger. Kami yakin kami akan menang di Delaware Court of Chancery,” tulisnya melalui Twitter.

Tentu ini menjadi pertanyaan banyak pihak. Keputusan membatalkan kesepakatan membeli Twitter mungkin mengejutkan bagi sebagian orang. Apalagi, Musk sering meninggalkan petunjuk untuk melakukannya, sering menge-Tweet tentang masalah Twitter yang sedang berlangsung dengan bot, laporan palsu dari pengguna nyata, dan banyak lagi. Tetapi terlepas dari di mana niat Elon Musk sekarang, masalahnya adalah bahwa kesepakatan itu sudah berjalan.

Mendadak Batalkan Pembelian, Kenapa?

Musk dan timnya harus membuktikan bahwa Twitter sebenarnya menyesatkan selama negosiasi dan memberikan informasi palsu kepada Musk. Jika Musk dan timnya gagal memberikan bukti itu, CEO Tesla dapat bertanggung jawab atas biaya pembatalan USD1 miliar atau Rp14,9 triliun. Elon Musk mulai mengungkapkan niatnya untuk membeli Twitter awal tahun ini, dan akhirnya mencapai kesepakatan dengan Twitter pada bulan April untuk membeli situs web media sosial seharga sekitar UD44 miliar.

Namun, sejak itu, Musk menjadi tertutup tentang masalah ini. Padahal akun Twitter-nya dulu dipenuhi dengan ide-ide besar untuk perubahan dan perombakan besar di Twitter, dia hampir tidak menyebutkan kesepakatan itu selama sebulan terakhir. Sampai akhirnya beredar kabar Musk membatalkan kesepakatan pembelian itu.

Jalan Berliku

Batalnya akuisisi itu menjadi semacam realisasi dari ancaman Musk sebelumnya. Jauh hari miliarder yang pernah DO ketika kuliah di Stanford University tersebut mengumumkan bahwa dia menunda rencana akuisisi Twitter "untuk sementara".

Semula rencana awalnya adalah untuk menyegel kesepakatan Twitter sebesar USD44 miliar, pada 13 Mei 2022. Namun, Musk mengatakan memiliki keraguan serius tentang klaim Twitter bahwa hanya 5% dari pengguna aktif hariannya yang diidentifikasi menggunakan akun palsu atau dikenal sebagai bot spam.

Dilaporkan Slashgear, Selasa (7/6/2022), melalui tweet pribadinya Elon Musk menegaskan kembali komitmennya terhadap kesepakatan itu, meskipun belum sepenuhnya jelas apakah Twitter mampu menghilangkan kekhawatiran Elon Musk secara memuaskan. Diketahui Elon Musk ingin Twitter memberi timnya data tambahan seputar akun palsu dan spam ini.

Sementara itu, sejumlah laporan menduga kemungkinan Elon mengangkat masalah ini untuk menurunkan harga akhir penjualan. Dalam perubahan terbaru untuk kisah ini, tim hukum Elon Musk, pada 6 Juni, menulis ke Twitter dan menyatakan keprihatinan seputar kesepakatan itu.

Surat itu secara eksplisit menyalahkan Twitter karena menolak berbagi informasi seputar akun palsu dengan Elon Musk, yang telah berulang kali diminta sejak 9 Mei 2022. Surat itu juga memperingatkan Twitter tentang hak Elon Musk untuk mengakhiri perjanjian merger jika Twitter terus "menolak dan menggagalkan" untuk mendapatkan hak informasi.

Murka Twitter dan Ancaman ke Pengadilan

Murka Twitter dan Ancaman ke Pengadilan

AKUISISI Twitter oleh Elon Musk berakhir antiklimaks. Sempat menghebohkan dunia, akuisisi itu kini malah kemungkinan bergulir ke pengadilan. Penyebabnya, tentu saja langkah Musk membatalkan pembelian senilai USD44 miliar atau Rp659 triliun atas platform media sosial berlogo burung biru tersebut.

Bagi Twitter, keputusan itu tak dapat diterima begitu saja. Ketua Dewan Twitter Bret Taylor mengancam bakal membawa Musk ke pengadilan. Berdasarkan ketentuan perjanjian, Elon Musk harus membayar USD1 miliar (Rp14,9 triliun) kepada Twitter atas pembatalan pembelian ini.

“Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi pada harga dan persyaratan yang disepakati dengan Mr. Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger. Kami yakin kami akan menang di Pengadilan Negeri Delaware,” kata Bret Taylor dikutip dari Phonearena, Sabtu (9/7/2022).

Musk memutuskan untuk membatalkan pembelian Twitter. Padahal, pada 14 April 2022, salah satu orang terkaya dunia tersebut mengatakan setuju mengakuisisi Twitter dengan membayar USD54,20 untuk setiap lembar saham Twitter.

CEO Tesla ini menyebut keputusannya mundur dari kesepakatan karena dugaan "representasi palsu dan menyesatkan" yang dia tuduh dibuat oleh Twitter. Profesor hukum Universitas Richmond, Carl Tobias, mengomentari pembatalan itu.

“Adanya biaya (pembatalan) perpisahan adalah hal yang biasa diterapkan dalam kesepakatan miliaran dolar. Anda harus memenuhinya, kecuali ada semacam pelanggaran materi atau semacam alasan yang dapat dibuktikan di pengadilan bahwa Twitter, misalnya, tidak berhasil memenuhi persyaratan dalam kesepakatan,” kata Tobias.

Namun, dia menyatakan masih ada kemungkinan kesepakatan itu dapat dinegosiasikan ulang dengan harga lebih rendah yang menguntungkan bagi Musk. Untuk membantu membiayai tawaran pertama, miliarder itu harus meminjam dana dari beberapa kepemilikannya di Tesla.

Selama jam perdagangan reguler pada hari Jumat 8 Juli 2022, saham Twitter turun USD1,98 atau 5,1% menjadi USD36,81. Dalam perdagangan setelah jam kerja, saham Twitter turun lagi USD1,97 atau 5,35% untuk menutup perdagangan minggu ini di USD34,84. Harga tertinggi saham Twitter dalam 52-minggu terakhir adalah USD73,34 dan harta terendah di USD31,30. [Wasis Wibowo]
(zen)