Akankah Jakarta Tetap Menyala di Tangan Pram-Doel?
Dzikry Subhanie
Jumat, 28 Februari 2025, 16:21 WIB
Di tengah pemindahan ibu kota negara yang tak kunjung terealisasi, Jakarta diharapkan tetap menyala. Mampukah Pram-Doel mewujudkannya?
Langsung Beraksi setelah Dilantik
Pramono Anung dan Rano Karno. Foto/Aldhi Chandra Setiawan
PRAMONO Anung-Rano Karno resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Periode 2025-2030. Akankah Jakarta tetap menyala di tangan Mas Pram dan Bang Doel?
Pram-Doel dilantik di Istana Negara pada Kamis (20/2/2025). Pelantikan tersebut dilakukan bersama dengan ratusan kepala daerah lainnya. Seusai dilantik, dilakukan serah terima jabatan di Balai Kota Jakarta.
Diketahui, pasangan yang diusung PDIP dan Partai Hanura ini menjadi jawara Pilkada Jakarta 2024 dengan perolehan 2.183.239 suara atau 50.07 persen. Pram-Doel mengalahkan pasangan yang diusung Koalisi KIM Plus Ridwan Kamil-Suswono dengan raihan 1.718.160 suara atau 39,40 persen dan pasangan jalur independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana dengan 459.230 suara atau 10,53 persen.
Hebatnya, Pilkada Jakarta yang berlangsung panas justru berakhir mulus. Hal ini ditandai tidak adanya gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Seluruh pasangan calon menerima kemenangan Pramono-Rano.
Dengan begitu, Pram-Doel bisa langsung beraksi dan diharapkan mewujudkan Jakarta ke arah yang lebih baik. Tanda-tanda harmonisasi kehidupan di Jakarta membaik tampak dari hadirnya dua mantan Gubernur Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada serah terima jabatan di Balai Kota Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Polarisasi di Pilkada 2017 pun mencair. Tak ada lagi kubu-kubu fans fanatik. Bahkan, Pramono sampai mengatakan bahwa semesta mendukung jalannya pemerintahan di Pemprov Jakarta.
Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) itu larut dalam kegembiraan melihat Anies dan Ahok rukun bersatu. "Ini menunjukkan semesta mendukung. Kalau Jakarta begini, insyaallah Jakarta pasti akan lebih baik ke depan," ujar Pramono, Kamis (20/2/2025).
Menurut dia, dukungan dari Anies, Ahok, mantan-mantan Gubernur Jakarta seperti Sutiyoso (Bang Yos), serta Fauzi Bowo (Foke) membuat dirinya dan Rano makin percaya diri membangun Jakarta. "Saya nggak punya beban. Saya pasti akan meneruskan apa yang baik dan yang sudah dibuat Bang Yos, Bang Foke, Mas Anies, dan Pak Ahok," ungkap Pramono.
Analis politik yang juga Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia Arif Nurul Imam menuturkan kepemimpinan Pramono-Rano membawa harapan sekaligus angin perubahan bagi warga Jakarta. Apalagi, pasangan ini berkomitmen melanjutkan berbagai program gubernur sebelumnya yang dianggap memberi manfaat dan dibutuhkan masyarakat Jakarta.
"Keduanya tidak memiliki dendam politik dan membangun diferensiasi politik dengan gubernur sebelumnya," kata Arif.
Menurut dia, kemungkinan tantangannya hanya satu, yakni bagaimana mengonsolidasikan kekuatan di DPRD Jakarta mengingat Pramono-Rano diusung PDIP dan Hanura. Sehingga, harus kerja ekstra agar tidak mendapat perlawanan di legislatif.
Meski demikian, dia opitimistis Pram-Doel merupakan politikus yang piawai dalam membangun komunikasi dan lentur dalam menghadapi dinamika politik.
"Pramono dan Rano relatif tidak memiliki konflik dan piawai membangun komunikasi. Apalagi Mas Pram merupakan komunikator ulung hampir di semua kekuatan politik," ucapnya.
Aksi Bang Doel seusai dilantik
Rano Karno alias Bang Doel blusukan meninjau Kali Krukut di Jalan NIS, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025) pagi.
Bang Doel turut didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Jakarta Marullah Matali, Asisten Lingkungan Setda Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah, Plt Kepala Dinas SDA, Ika Agustin, dan Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin.
Bang Doel tampak melihat langsung kondisi aliran Kali Krukut dan turap atau dinding kali yang jebol diterjang derasnya air. Terlihat, salah satu titik kondisi turap hanya menggunakan bambu dan karung berisi pasir.
"Inilah hari pertama saya bekerja, turun untuk melihat beberapa tempat hari ini. Setelah ini kita akan ke Jakarta Barat untuk juga lihat wilayah banjir. Ya, concern-nya banyak, ada beberapa. Skenario, skenario yang paling ideal, kita harus relokasi," katanya.
Pada hari yang sama, Bang Doel juga meninjau Rusun Pesakih Tower 1 dan 2, Cengkareng, Jakarta Barat. Dia didampingi Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto.
Menurut Bang Doel, rusun ini sangat bagus. "Kalau Jakarta semua masyarakatnya mau di dalam rumah susun, selesailah semua kekumuhan. Tinggal kan masalahnya apa masyarakat Jakarta mau? Nah, itulah yang kita lakukan sosialisasi," ujar Bang Doel.
Bang Doel juga meminta warga yang telah menempati rusun agar menjaga kebersihan juga fasilitas penunjang yang telah diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta. Sujoni, Muhammad Refi Sandi
Deretan Program Pramono-Rano, Terealisasi atau Hanya Janji?
Pramono Anung dan Rano Karno saat masa kampanye Pilkada Jakarta 2024. Foto/Aldhi Chandra Setiawan
Setelah dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno siap menggebrak melalui program-programnya dalam rentang 100 hari kerja. Akankah program-program tersebut terealisasi?
Ada 40 program utama yang dipaparkan Pramono di hadapan wakil rakyat Kebon Sirih pada Rapat Paripurna DPRD Jakarta di Gedung DPRD Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025).
Sejumlah program tersebut di antaranya menyempurnakan layanan dasar pendidikan termasuk Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Kemudian, memprioritaskan perluasan akses transportasi umum. Bahkan, Pramono bakal menggratiskan 15 golongan naik MRT dan bus Transjakarta antara lain PNS Pemprov Jakarta dan pensiunan, siswa penerima KJP, penghuni rusunawa, tim penggerak PKK, anggota TNI Polri, penyandang disabilitas, lansia, pengurus masjid, serta juru pemantau jentik.
Selanjutnya, peningkatan kenyamanan berjalan kaki di Jakarta, peningkatan layanan air bersih, peningkatan taman untuk ruang ekspresi, inspirasi, dan interaksi warga.
"Tanggung jawab pemerintah Jakarta tidak boleh setengah-setengah. Dalam kesempatan ini saya juga mengusulkan segera melakukan groundbreaking Transit Oriented Development (TOD) Blok M secara menyeluruh, termasuk di dalamnya TOD Bundaran HI yang dikembangkan menjadi kawasan perekonomian," ujar Pramono di Gedung DPRD Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Lalu, kata Pram, ada pengembangan Kota Tua dan perubahan syarat PPSU dari lulusan SMA/SMK menjadi SD. "Karena yang kami butuhkan orang yang mau bekerja keras, bukan hanya yang ijazahnya tinggi," katanya.
Untuk persoalan banjir, Pram-Doel akan meneruskan program sumur resapan atau kanalisasi dan pengerukan pada sungai-sungai yang mengalami pendangkalan.
Demi merealisasikan program 100 hari, Pramono mengajak semua elemen masyarakat ikut berpartisipasi. Menurut dia, kerja sama dalam membangun Jakarta sangat diperlukan.
"Saya mengharapkan kerja sama yang baik antara Pemprov Jakarta dengan DPRD Jakarta. Kalau Jakarta mau maju, maka kerja sama itu harus dilakukan dengan baik dan tulus bersama-sama," katanya.
Menurut Pramono, Jakarta saat ini memasuki fase baru. Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara dan UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ) telah mengamanatkan bahwa status sebagai ibu kota akan beralih dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Namun, ada klausul yang menyebutkan pemindahan ibu kota akan ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
"Sampai hari ini belum ditandatangani. Kemarin Bapak Menteri Dalam Negeri dan Bapak Presiden menyatakan Jakarta masih menjadi ibu kota negara. Maka kita masih menggunakan Daerah Khusus Ibu Kota karena terminologinya seperti itu," kata Pramono.
Dia menuturkan sudah saatnya Jakarta sebagai kota global yang diatur dalam undang-undang tersebut tidak lagi bersaing di dalam negeri melainkan dengan kota-kota global dunia seperti New York, Singapura, Kuala Lumpur, Manila, dan Hanoi.
Dia berharap pada 2045 mendatang Jakarta bisa menjadi Top Global 20 melalui kolaborasi antara eksekutif dan legislatif. "Membangun Jakarta adalah melanjutkan kesinambungan kepemimpinan yang ada. Tidak boleh terputus-putus. Kebetulan hadir para gubernur sebelum saya, hal-hal yang baik dari Bang Yos, Bang Foke, Pak Ahok, dan Mas Anies akan saya lanjutkan. Kami akan melihat untuk kebaikan warga Jakarta," ungkapnya.
Sesuai visi Jakarta yang sudah dirumuskan dalam UU, Jakarta akan menjadi kota global dan pusat perekonomian utama di Indonesia yang berkelanjutan.
Terpenting, misi mewujudkan ruang kota layak huni berketahanan dan berkelanjutan serta mewujudkan konektivitas sekaligus sinergi kegiatan ekonomi sosial dan budaya.
"Mari kita selesaikan agenda terpenting yaitu menyelesaikan tantangan perkotaan dan perbaikan fundamental Jakarta seperti akses penataan permukiman, masalah air bersih, masalah banjir, masalah polusi udara, masalah kemacetan, dan berbagai masalah lainnya. Inilah yang nantinya menjadi tugas kita bersama," ujar Pramono.
Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) itu juga menyampaikan pentingnya Jakarta mempunyai ikon identitas kebudayaan kedaerahan seperti pada pintu gerbang pembatas antarkecamatan dan antarkota yang dihiasi dengan ornamen Betawi.
"Saya kira jika nanti Jakarta bukan lagi sebagai ibu kota negara, maka akan jadi ibu kota ASEAN. Karena memang ibu kota ASEAN ada di sini. Selama ini tidak pernah kita branding Jakarta menjadi ibu kota ASEAN," katanya.
Wagub Jakarta Rano Karno mengharapkan kerja sama yang baik dengan seluruh jajaran Pemprov Jakarta dengan pemahaman yang sama yakni membangun Kota Jakarta menjadi pusat pertumbuhan ekonomi nasional dan bertransformasi menuju kota global.
"Saya berharap kita bersama-sama membangun Jakarta agar bisa menjadi kota yang menyejahterakan warganya. Karena itu, bersama pimpinan OPD akan didiskusikan untuk memetakan program pembangunan Kota Jakarta," ujarnya.
Program Utama Pramono-Rano di 100 Hari Kerja antara lain sebagai berikut:
1. Menyempurnakan layanan dasar pendidikan termasuk Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). 2. Perluasan akses transportasi umum. 3. Peningkatan kenyamanan berjalan kaki di Jakarta. 4. Peningkatan layanan air bersih. 5. Peningkatan taman untuk ruang ekspresi, inspirasi, dan interaksi warga. 6. Groundbreaking Transit Oriented Development (TOD) Blok M, termasuk di dalamnya TOD Bundaran HI. 7. Pengembangan kawasan Kota Tua. 8. Perubahan syarat PPSU dari lulusan SMA/SMK menjadi SD. 9. Meneruskan program sumur resapan atau kanalisasi. 10. Pengerukan sungai-sungai yang mengalami pendangkalan. 11. Peresmian Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan. 12. Persiapan bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 13. Program di bidang olahraga. 14. Pengembangan budaya Betawi. 15. Menginginkan Jakarta mempunyai ikon identitas kebudayaan kedaerahan seperti pada pintu gerbang pembatas antarkecamatan dan antarkota yang dihiasi ornamen Betawi.
Selain 15 program di atas, ada 25 program lainnya. Pemerhati masalah Jakarta Sugiyanto (SGY) mengatakan, apa pun program unggulan 100 hari yang disampaikan Pram-Doel, basisnya adalah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025 yang diketuk pada era Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi.
"Jadi, program apa yang masuk dalam Program 100 Hari Pram-Doel yang didukung APBD? Kalau itu masuk APBD, bisa dianggap sebagai program dia. Kalau nggak ditopang oleh APBD, nggak bisa dijalankan," ujarnya kepada SindoNews, Jumat (28/2/2025).
Jadi, kata SGY, jika Program 100 Hari Pram-Doel paralel dengan nomenklatur yang ada di APBD 2025, otomatis bisa dieksekusi. Sementara, jika tidak dalam APBD 2025, tentu tidak bisa dijalankan.
SGY mengatakan, kalau Pram-Doel mau membuat program baru yang memang menjadi bagian dari realisasi kampanyenya, tentu harus menunggu adanya APBD Perubahan 2025. "Dua bulan lagi baru dibahas dan pengesahannya pertengahan tahun," katanya.
Kini, publik bisa memelototi program-program yang akan dijalankan Pram-Doel tersebut. Publik pula yang akan melihat, apakah program tersebut terealisasi atau hanya janji. Sujoni, Dzikry Subhanie
JIS Resmi Jadi Markas Persija, Ini Harapan Jakmania
Ribuan The Jakmania memberikan dukungan untuk Persija Jakarta saat menjalani partai final RCTI Premium Sport di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Minggu (2/6/2024). Foto/Aldhi Chandra Setiawan
Hari yang dinantikan The Jakmania , pendukung Persija, tiba juga. Jakarta International Stadium (JIS) yang terletak di Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, akhirnya resmi ditetapkan sebagai markas klub sepak bola yang memiliki julukan Macan Kemayoran tersebut.
Kamis (20/2/2025) malam itu, tulisan "Home of Persija" menghiasai fasad JIS, menandai era baru bagi Macan Kemayoran. Cahaya megah yang terpancar dari stadion ini menjadi simbol dukungan pemerintah terhadap industri sepak bola nasional dan kebanggaan bagi Jakmania.
Pada sore harinya, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro), sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengelola JIS, resmi menjadikan JIS sebagai Home of Persija melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Jakarta Propertindo dan PT Persija Jaya Jakarta.
Penandatanganan MoU ini berlangsung di Ruang Bond 3, Morrissey Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, diawali dengan seremoni penandatanganan dan dilanjutkan dengan konferensi pers bersama. Acara ini turut dihadiri dan disaksikan Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Iwan Takwin, Direktur PT Persija Jaya Jakarta Mohamad Prapanca, Ketua The Jakmania Diky Soemarno, serta Tim Transisi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Chico Hakim dan Desa Pridiani.
Iwan Takwin menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya mendukung program strategis Pemerintah DKI Jakarta dalam membangun ekosistem olahraga yang lebih profesional dan berkelanjutan.
"Jakpro dengan bangga menghadirkan JIS sebagai Home of Persija, sebagai wujud komitmen bersama dalam mendukung dunia olahraga dan membangun ekosistem sepak bola yang semakin kuat di Jakarta. Hari ini, kita menegaskan bahwa JIS bukan hanya sekadar stadion, tetapi rumah bagi Persija dan kebanggaan bagi seluruh warga Jakarta," kata Iwan.
Iwan menambahkan, sebagai stadion yang dikelola secara profesional dengan fasilitas bertaraf internasional, JIS kini tidak hanya menjadi arena pertandingan, tetapi juga pusat pengembangan bakat sepak bola, ekosistem ekonomi kreatif, serta komunitas olahraga yang lebih luas.
Direktur PT Persija Jaya Jakarta Mohamad Prapanca menyebut bahwa kerja sama ini merupakan momentum penting dalam perjalanan Persija, sekaligus sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat industri olahraga.
"JIS kini benar-benar menjadi rumah bagi Persija Jakarta. Dengan fasilitas berstandar dunia, kami optimis Persija dapat semakin berkembang dan terus mencatatkan prestasi di kancah nasional maupun internasional. Kami juga berharap sinergi ini dapat menghadirkan pengalaman terbaik bagi para pendukung kami, Jakmania. Kami mengapresiasi langkah Pemerintah DKJ melalui Program 100 Hari ini yang mendukung penuh perkembangan sepak bola Jakarta," ujar Prapanca.
“
Mudah-mudahan Persija punya home base, nggak pusing lagi mau main di mana
”
Rano Karno
Prapanca mengatakan, JIS diharapkan tidak hanya menjadi tempat bertanding, tetapi juga pusat pertumbuhan ekosistem sepak bola nasional. JIS kini adalah rumah bagi kebersamaan, semangat sportivitas, dan sejarah baru yang akan terus ditorehkan.
Kolaborasi ini menegaskan komitmen bersama dalam pemanfaatan JIS sebagai homebase resmi Persija Jakarta untuk pertandingan kandang, serta pengelolaan dan branding stadion bertaraf internasional ini sebagai pusat aktivitas sepak bola dan komunitas Persija. Kesepakatan ini juga membuka peluang bagi Jakpro dan Persija untuk mengembangkan ekosistem komersial stadion, mulai dari merchandise, sponsorship, hingga aktivasi brand guna mengoptimalkan pemanfaatan JIS sebagai pusat kegiatan olahraga di Jakarta.
Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno (Bang Doel) mengatakan, dengan adanya kerja sama tersebut, Persija tidak pusing mau main di mana saat partai kandang Liga 1.
Rano mengatakan, Pramono dan dirinya memerintahkan Jakpro melakukan MoU dengan Persija supaya menjadikan JIS rumah bagi Persija. "Mudah-mudahan Persija punya home base, nggak pusing lagi mau main di mana," kata Bang Doel di Rusun Pesakih, Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (21/2/2025).
Diketahui, pada Liga 1 2024-2025, Persija tidak selalu bisa menggunakan JIS kala bertanding di laga kandang. Penyebabnya beragam, antara lain adanya konser musik. Akhirnya, klub sepak bola yang didirikan pada 28 November 1928 ini terpaksa menjadi tim musafir dan menjalani laga kandang di stadion yang ada di luar Jakarta, seperti Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Stadion Pakansari Bogor, dan Stadion Sultan Agung Bantul.
Mantan Sekjen Jakmania Febrianto mengatakan, sebenarnya perjanjian dengan Jakpro bukan hal yang baru. Pada saat zaman Anies Baswedan menjadi gubernur, hal tersebut juga telah dilaksanakan. "Yang terpenting adalah keduanya saling punya komitmen," kata Febri kepada SindoNews, Jumat (28/2/2025).
Febri mengatakan, jika Pram-Doel memang punya komitmen untuk memprioritaskan Persija main di JIS, tinggal diatur apakah modelnya pengelolaan penuh oleh Persija atau sebatas sewa-menyewa. Harapan suporter, kata Febri, JIS dikelola penuh oleh Persija, seperti saat Macan Kemayoran berkandang di Stadion Lebak Bulus.
"Kalau memang sewa-menyewa atau B to B, JIS harus bisa memprioritaskan Persija, toh jadwal pertandingan semusim juga sudah ada. Tapi memang kendalanya di Liga Indonesia ini kita nggak pernah tahu, tiba-tiba misalnya ada hajat politik, tiba-tiba tidak bisa (digunakan)," ujarnya.
Dia juga berharap pihak Jakpro memperbaiki atau menambah fasilitas yang sudah ada blue print-nya sejak zaman Anies. Sebab, dengan hanya satu akses masuk dan keluar seperti sekarang, yakni di Ramp Barat, jika ada pertandingan besar sementara 80 ribu lebih kursi stadion terisi, agak sulit mitigasinya jika terjadi hal tidak diinginkan.
"Makanya, cepat-cepatlah perbaiki fasilitas, bangun stasiun di sana. Saat ini stasiun terdekat adalah Stasiun Ancol, sambungin deh ke JIS. Jadi, penonton yang datang ke sana tidak hanya menggunakan kendaraan pribadi atas bus Transjakarta," katanya.
Febri berharap pembangunan Stasiun JIS ini tidak terhambat. Pram-Doel juga diharapkan bisa meyakinkan pemerintah pusat agar stasiun tersebut bisa cepat dibangun untuk menambah akses transportasi ke JIS.
"Semoga musim kompetisi mendatang sudah selesai. Selain itu, di sekitaran JIS juga banyak lahan kosong. Kami berharap Pemprov DKI, dalam hal ini Dishub, bisa membangun kantong-kantong parkir di sana supaya orang yang menggunakan kendaraan pribadi bisa lebih mudah mendapatkan tempat parkir," pungkasnya. Muhammad Refi Sandi, Dzikry Subhanie
Sikap PDIP Pengaruhi Hubungan Jakarta dengan Pemerintah Pusat?
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri bersama keluarga dan Pramono Anung-Rano Karno. Foto/Dok SindoNews
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) yang merupakan partai tempat Pram-Doel bernaung, hingga kini masih berada di luar pemerintahan. Apakah hal ini akan memengaruhi hubungan Jakarta dengan pemerintah pusat?
Masih segar dalam ingatan publik soal penundaan keikutsertaan kepala daerah dari PDIP dalam acara retret yang digelar Kementerian Dalam Negeri di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Apa pun alasannya, hal itu tentu memicu beragam spekulasi tentang hubungan antara kepala daerah dengan pemerintah pusat.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai, sosok Pram jadi kunci dalam hubungan antara pemerintah provinsi dengan pemerintah pusat.
"Karena ia selama ini dikenal sebagai jembatan politik ke kubu lawan maupun kawan bagi PDIP. Sehingga saat sekarang menjadi gubernur, mestinya bukan masalah. Karena ia kolega Presiden Prabowo saat di kabinet di masa lalu," kata Agung kepada SindoNews, Jumat (28/2/2025).
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, Jakarta secara umum tidak miliki pertentangan, PDIP sendiri terkesan masih berpihak ke Prabowo untuk urusan prinsip.
"Pramono sendiri secara ketokohan akan serupa Puan Maharani di DPR, kepentingan politik berada di bawah kendali Megawati, tetapi kinerja pemerintah tetap memihak ke Prabowo," ujar Dedi, Jumat (28/2/2025).
Seteru PDIP, kata Dedi, sebenarnya ke Jokowi, bukan ke pemerintah. "Tetapi jika Prabowo masih terlalu sibuk dengan Jokowi, bukan tidak mungkin PDIP akan bereaksi, meskipun ada reaksi soal politik ke pemerintahan, tidak akan halangi peran Pramono di Jakarta," katanya.
Dedi mengatakan, Jakarta selama ini sebenarnya masih sebagai ibu kota dari sisi tata kelola, sehingga pemerintah pusat masih cukup besar kontribusinya mengarahkan pembangunan Jakarta. Gubernur hanya pemimpin administratif semata.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai tidak ada kendala apa pun terkait hubungan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Pramono Anung-Rano Karno dengan pemerintah pusat. Menurutnya, yang terpenting kini adalah Pram-Doel harus mengonkretkan program prorakyat.
"Saya kira per hari ini tidak ada kendala apa pun. Pram dan si Doel, PDIP khususnya, selalu menyatakan siap bekerja sama dengan Prabowo Subianto. Tidak ada persoalan apa pun. Bahkan waktu retret di Magelang kemarin, Pram dan si Doel juga hadir," jelas Adi kepada SindoNews, Jumat (28/2/2025).
Hal tersebut, lanjut Adi, menjadi bukti sahih bahwa antara Jakarta dan pemerintah pusat bersinergi. "Tinggal dikonkretkan program prorakyatnya aja," kata Adi.
Lantas, apakah Jakarta akan tetap menyala? Agung Baskoro menilai Pram-Doel merupakan dwitunggal yang saling melengkapi karena masing-masing punya pengalaman memimpin di legislatif maupun eksekutif.
"Sehingga, Jakarta semestinya tetap menyala, karena duet pemimpinnya teruji melewati banyak tantangan dan beragam dinamika sosial, ekonomi, dan politik saat mengemban tanggung jawab publik," ujarnya.Rico Afrido Simanjuntak
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari