Marhaban Syaban, Pintu Gerbang Menuju Bulan Suci Ramadan
Andryanto Wisnuwidodo
Selasa, 11 Februari 2025, 12:00 WIB
Umat Islam di dunia memasuki bulan Syaban 1446 Hijriah yang memiliki banyak keutamaan terutama sebagai pintu gerbang untuk menyambut bulan suci Ramadan.
Kemuliaan Bulan Syaban sebagai Gerbang Menuju Ramadan
Umat Islam saat ini memasuki
bulan Syaban 1446 Hijriah yang dimulai dari tanggal 31 Januari 2025. Bulan Syaban yang berada di antara Rajab dan
Ramadan ini, memiliki banyak keutamaan terutama sebagai pintu gerbang menyambut bulan suci Ramadan.
Dalam kalender Islam, Syaban merupakan bulan ke-8, satu bulan sebelum bulan Ramadan. Keutamaan Bulan Syaban yang Perlu Diketahui Kaum Muslimin.
1. Bulan Berpuasa Bagi Rasulullah SAW Sayyidah 'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata tentang kebiasaan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam di bulan Syaban.
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
Artinya: "Belum pernah Nabi shollallahu 'alaihi wasallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya'ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya'ban sebulan penuh." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
2. Bulan Diangkatnya Amalan Manusia Syaban merupakan bulan di mana amal setiap hamba akan diangkat ke langit. Dari Usamah bin Zaid berkata, saya bertanya: "Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau puasa di suatu bulan lebih banyak melebihi bulan Syaban." Rasulullah SAW bersabda:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: "Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa." (HR An-Nasa'i, Ahmad)
3. Turunnya Ayat Berselawat Salah satu keistimewaan Syaban adalah turunnya ayat perintah bersholawat dalam Al-Qur'an Surat Al-Ahzab.
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ
عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab Ayat 56)
Sayyid Muhammad bin Abbas Al-Maliki dalam Kitabnya "Ma Dza fi Sya'ban" menukil salah satu hadis riwayat Imam Ad-Dailami dari Sayyidah Aisyah, berkata:
شَعْباَنُ شَهْرِيْ وَرَمَضَانُ شَهْرُ اللِه وَشَعْبَانُ المُطَهِّرُ وَرَمَضَانُ المُكَفِّرُ
Artinya: "Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadhan bulan Allah. Bulan Sya'ban menyucikan dan Ramadhan menggugurkan dosa".
4. Terdapat Malam Mulia Nisfu Syaban Pada bulan Syaban terdapat satu malam mulia yang dikenal dengan Nisfu Syaban. Diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro bahwa Imam Asy-Syafi'i radhiyallahu 'anhu berkata:
"Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan oleh Allah Ta'ala pada 5 malam, yaitu malam Jumat, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nisfu Sya'ban."
Pada malam Nisfu Syaban dianjurkan memperbanyak ibadah, mengerjakan sholat malam, membaca Surat Yasin. Barangsiapa yang berdoa di malam tersebut, maka Allah akan mengabulkannya. Insya Allah!
5. Bulan Turunnya Rahmat Allah Syaban memang tidak termasuk bulan-bulan haram, tetapi Allah menurunkan rahmat-Nya di bulan ini. Dalam riwayat disebutkan, Allah menurunkan rahmat-Nya pada malam pertengahan Syaban (Nisfu Syaban). Abu Musa Al-Asy'ari berkata:
إن الله ليطلع ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن
Artinya: "Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya'ban. Maka Dia mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan." (HR. Ibnu Majah, At-Thabrani)
Dari Abu Bakar As-Shiddiq bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ينزل االله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya: "Allah turun ke langit dunia ini dengan menurunkan rahmat‐Nya pada malam Nisfu Syaban, sehingga Allah mengampuni segala sesuatu kecuali orang yang musyrik dan orang yang di dalam hatinya terdapat kedengkian." (HR Al-Baihaqi dan Al-Bazzar)
6. Perpindahan Kiblat dari Al-Aqsa ke Masjidilharam Makkah Keutamaan lain bulan Syaban yaitu peristiwa perpindahan kiblat dari Masjidil Aqsa Palestina ke Masjidil Haram Makkah. Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surah Al-Baqarah Ayat 144 dalam Kitab Al-Jami' li Ahkamil Qur'an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam untuk memindah kiblat pada malam Selasa bulan Sya'ban bertepatan dengan malam Nisfu Sya'ban kala itu.
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
Artinya: "Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram." (QS Al-Baqarah: 144)
7. Pintu Gerbang Menyambut Ramadan Bulan Syaban merupakan pintu gerbang menyambut bulan suci Ramadan. Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, Syaban seperti awan yang membawa hujan. Dan Ramadhan seperti hujan.
Barang siapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiraminya di bulan Sya'ban bagaimana mungkin dia memanen hasilnya di bulan Ramadan. (Lathaiful-Ma'arif Ibnu Rajab Al Hanbali)
Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani mengatakan dalam risalahnya: "Barangsiapa membiasakan diri beribadah di bulan Syaban dengan bersungguh-sungguh, maka ia akan memperoleh kemenangan dalam bulan Ramadhan dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan baik". (Risalah Fi Syahr Sya'ban Madza Fih)
Bulan Syaban saatnya Perbanyak Selawat kepada Nabi Muhammad SAW
Setiap bulan dalam kalender Islam memiliki hikmah dan hakikat sendiri. Jika
Ramadan dikenal sebagai bulan menghidupkan Al-Qur'an itu karena Al-Qur'an diturunkan di bulan mulia tersebut.
Sama halnya dengan
Syaban disebut sebagai bulan berselawat tentu ada sebab musababnya. Inilah alasan kenapa Syaban disebut sebagai bulan selawat kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Baca Juga: Perjalanan Agung Isra Mikraj, Tanda-tanda Kebesaran Allah SWT Dijelaskan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam "Ma dza fi Sya'ban":
ومن مزايا شهر شعبان : أنه شهر الذي نزلت فيه اية الصلاة و السلام على النبي ﷺ، و هي قوله تعالى : (إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما) الأحزاب : الآية ٥٦
Dan di antara keistimewaan bulan Syaban adalah: Yaitu ia adalah yang didalamnya turun ayat tentang sholawat dan salam atas Nabi ﷺ, dan ayat itu adalah firman Allah Ta'ala:
(إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما) الأحزاب: الآية ٥٦
Dan Ibnu Abish-Shoif menyebutkan, bahwasanya dikatakan: "Sesungguhnya bulan Sya'ban adalah bulannya bersholawat atas Nabi ﷺ karena ayat:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab: 56) Diturunkan di bulan Syaban.
Para ulama mengatakan, siapa yang banyak berselawat kepada Nabi maka ia akan mendapat syafa'at istimewa dari Rasulullah SAW. Ulama kharismatik asal Banjar, Abah Guru Sekumpul dalam satu pengajian beliau Tahun 2003 silam berpesan, apabila masuk bulan Syaban, perbanyaklah membaca selawat 2 kali lipat dari selawat yang diamalkan di bulan lain.
Terlebih Hari Jumat, umat muslim dianjurkan memperbanyak selawat kepada Rasulullah SAW. Beliau bersabda: "Sholawat dan doa umatku sampai kepadaku pada setiap hari Jumat, orang yang paling banyak bershalawat kepadaku di antara mereka adalah orang yang paling terdekat denganku kedudukannya.” (HR Al-Baihaqi No 5995)
Nisfu Syaban, Malam Pengampunan Dosa dan Hajatnya Dikabulkan
Di bulan
Syaban ini, ada satu malam yang diyakini sangat istimewa yakni malam
Nisfu Syaban atau 15 Syaban. Di tahun ini, malam Nisfu Syaban akan jatuh pada tanggal 14 Februari 2025, Kamis malam Jumat.
Sejarah menghidupkan Nisfu Syaban bermula dari kebiasaan para ulama Tabi'in dari Syam seperti Syaikh Khalid bin Ma'dan bin Abi Karb al-Kila'iy (wafat 104 Hijriyah). "Dianjurkan menghidupkan malam tersebut dengan berjamaah di masjid, Khalid bin Mi'dan dan Luqman bin 'Amir dan selainnya, mereka mengenakan pakain bagus, memakai wewangian, bercelak, dan mereka menghidupkan malamnya dengan salat. Ini disepakati oleh Ishaq bin Rahawaih, dia berkata tentang salat berjamaah pada malam tersebut: "Itu bukan bid'ah!" Hal ini dikutip oleh Harb al-Karmani ketika dia bertanya kepadanya tentang ini." (Fatawa Al Azhar, 10/131)
Baca Juga: Keistimewaan Malam Nisfu Syaban, Malam dengan Banyak Nama yang Indah Bahkan menghidupkan malam Nisfu Syaban telah dilakukan sejak lama di Masjidilharam Makkah pada masa Salaf sebagaiman disebutkan oleh Al-Fakihi rahimahullah (wafat 272 H) dalam Kitab Akhbar Makkah, 3/84.
Kebiasaan ini juga sudah menjadi tradisi tahunan bagi kalangan muslim Indonesia, Yaman, Turki, Pakistan, Brunai, India, dan negara muslim lainnya.
Pengertian Nisfu Syaban Nisfu Sya'ban artinya separuh atau pertengahan atau tanggal 15 Syaban. Sedangkan Sya'ban adalah bulan ke-8 dalam kalender Hijriyah yang terletak antara bulan Rajab dan Ramadhan.
Nisfu Syaban dikenal sebagai Laylatul Bara'ah atau malam pengampunan dosa-dosa. Keistimewaan Nisfu Syaban Malam Nisfu Sya'ban memiliki keistimewaan tersendiri. Selain menjadi malam catatan takdir selama satu tahun dan malam ampunan dari Allah kepada semua hamba-Nya yang beriman (kecuali orang bermusuhan dan musyrik), Nisfu Sya'ban juga menjadi malam istimewa bagi umat Nabi Muhammad SAW.
Ini sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Sayyidah Aisyah, Rasulullah SAW bersabda:
رُوِيَ أَنَّ النَّبِي كَانَ جَالِسًا فِي تِلْكَ اللَّيْلَةِ فَنَزَلَ عَلَيْهِ جِبْرِيْلُ. فَقَالَ: اِنَّ اللهَ قَدْ أَعْتَقَ مِنَ النَّارِ نِصْفَ أُمَّتِكَ
Artinya: "Diriwayatkan, sungguh Nabi Muhammad sedang duduk pada suatu malam (Nisfu Syaban), maka datang kepadanya Malaikat Jibril. Ia berkata: 'Sungguh Allah telah memerdekakan dari neraka separuh umatmu."
Keterangan lain dari Sayyidah Aisyah ra sebagai berikut:
قالت: فقدت النبى- صلى الله عليه وسلم- فخرجت فإذا هو بالبقيع، رافع رأسه إلى السماء، فقال: أكنت تخافين أن يحيف الله عليك ورسوله. فقلت: يا رسول الله قد ظننت أنك أتيت بعض نسائك، فقال: إن الله تعالى ينزل ليلة النصف من شعبان إلى سماء الدنيا فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب. (رواه أحمد، وقال الترمذى: إن البخارى ضعفه)
Artinya: "Aisyah berkata: "Saya kehilangan Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau berada di Baqi' sambil mengangkat kepala ke langit".
Beliau berkata: "Apakah engkau takut engkau dizalimi oleh Allah dan Rasul-Nya?" Saya menjawab: "Ya Rasulullah, saya menyangka engkau mendatangi sebagian istri engkau".
Beliau besabda: "Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi turun pada malam Nisfu Syaban ke langit dunia, maka Allah mengampunkannya lebih banyak dari bulu domba Bani Kalb." (HR Ahmad).
Imam At-Tirmidzi berkata, Imam Al-Bukhari mendha'ifkan hadits ini. Hadis lain yang derajatnya baik terkait keutamaan Nisfu Syaban sebagai berikut:
إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
Artinya: "Sesungguhnya Allah memperhatikan hambanya (dengan penuh rahmat) pada malam Nishfu Sya'ban, kemudian Dia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (yang menebar kebencian antara sesama umat Islam)." [Diriwayatkan oleh Thabrani dalam Al Kabir No 16639; Daraquthni 68; Ibnu Majah 1380; Ibnu Hibban 5757; Ibnu Abi Syaibah 150; Al-Baihaqi fi Syu'ab al-Iman 6352; dan Al- Bazzar fi Al-Musnad 2389]
Amalan-amalan di Malam Nisfu Syaban Ada dua fadhilah bagi yang menghidupkan malam Nisfu Syaban antaranya:
1. Dosa-dosanya diampuni oleh Allah Ta'ala kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.
2. Doanya mustajab, hajatnya dikabulkan oleh Allah Ta'ala.
Berikut 5 Amalan yang Dianjurkan: 1. Memperbanyak ibadah salat sunnah seperti salat Tahajjud dan Witir.
2. Memperbanyak baca Al-Qur'an atau membaca Surat Yasin 3 kali.
3. Memperbanyak doa kebaikan apa saja untuk keluarga, anak dan cucu.
4. Perbanyak zikir apa saja terutama selawat dan Istighfar.
5. Berpuasa pada siang harinya. Imam an-Nawawi rahimahullah (wafat 676 H) seorang ulama besar dalam Madzhab Syafi'i menukil sebuah perkataan dari sang Imam Syafi'i rahimahullah (wafat 204 H): "Telah sampai kepada kami bahwa doa itu mustajab pada 5 malam. malam Jumat, malam Idhul Adha, malam Idhul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam Nisfu Sya'ban." (Al-Majmu' jilid 5 Hal 42)
Kemuliaan Syaban, Bulan Pengangkatan Amal-amal Manusia
Syaban adalah bulan ke-8 dalam kalender Hijriyah dan pintu gerbang memasuki bulan suci Ramadan. Syaban dikenal sebagai bulan yang sering dilalaikan oleh manusia. Namun bagi Rasulullah SAW sendiri, Syaban adalah bulan istimewa memperbanyak puasa sunnah.
Suatu hari Rasulullah SAW ditanya mengapa banyak berpuasa di bulan Syaban. Lantas beliau menjawab, "Saat itu amal manusia diangkat, maka aku suka jika amalku diangkat ketika aku sedang puasa."
Baca Juga: 6 Peristiwa Penting di Bulan Syaban Keterangan ini diketengahkan dari Usamah bin Zaid radhiyallahu 'anhuma, katanya:
يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَرَاكَ تَصُومُ فِي شَهْرٍ مَا لَا أَرَاكَ تَصُومُ فِي شَهْرٍ مثل مَا تَصُومُ فِيهِ، قَالَ: " أَيُّ شَهْرٍ ؟ "، قُلْتُ: شَعْبَانُ، قَالَ: " شَعْبَانُ بَيْنَ رَجَبٍ وَشُهِرِ رَمَضَانَ، يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ، يَرْفَعُ فِيهِ أَعْمَالَ الْعِبَادِ، فَأُحِبُّ أَنْ لَا يُرْفَعَ عَمَلِي إِلَّا وَأَنَا صَائِمٌ"
Artinya: "Wahai Rasulullah, aku melihat engkau berpuasa pada sebuah bulan yang mana aku belum pernah melihat kau melakukannya seperti puasa di bulan tersebut."
Beliau bersabda: "Bulan apa itu?" Aku menjawab: "Syaban."
Beliau bersabda: "Bulan Sya'ban ada di antara bulan Rajab dan Ramadhan, banyak manusia yang melalaikannya. Saat itu amal manusia diangkat, maka aku suka jika amalku diangkat ketika aku sedang puasa." (HR An-Nasai, 1/322 dalam Kitab Al-Amali. Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman 3540, Alauddin Al Hindi dalam Kanzul 'Ummal 35171. Status hadits: Hasan)
Mengapa Syaban Dilalaikan Banyak Manusia? Mengapa bulan ini dilalaikan manusia (umat muslim)? Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia Ustaz Farid Nu'man Hasan menukil keterangan dari Imam Az-Zurqani dalam Syarh 'alal Muwaththa.
Disebutkan, posisi Sya'ban ada di antara dua bulan penting bagi umat Islam. Yaitu Rajab yang merupakan salah satu bulan-bulan Haram, dan bulan Ramadhan yang bulan puasa dan paling utama. Manusia sibuk dengan dua bulan tersebut maka karena itu dinamakan manusia lalai terhadap Syaban.
Banyak orang mengira bahwa puasa di bulan Rajab itu lebih utama daripada puasa di bulan Syaban karena Rajab merupakan bulan haram. Padahal ada keutamaan besar bagi yang memakmurkan waktu-waktu yang dilalaikan manusia. Amalan ini disukai oleh Allah Ta'ala sebagaimana kalangan Salaf yang menyukai menghidupkan waktu antara Salat Maghrib dan Isya dengan melakukan salat.
Mereka mengatakan bahwa itu adalah waktu yang sering dilalaikan manusia. Abu Bakar Al-Warroq Al-Balkhi rahimahullah pernah berkata: "Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam, Syaban adalah bulan menyirami tanaman, dan Ramadan adalah bulan memanen tanaman tersebut."
Rasulullah SAW sendiri menjadikan Syaban sebagai bulan favorit menghidupkan puasa sunnah. Berikut hadisnya:
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
Artinya: Dari Aisyah Ummul-Mukminin berkata: "Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi di bulan Syaban." (HR Al-Bukhari)
Follow WhatsApp Channel SINDOnews untuk Berita Terbaru Setiap Hari
Follow
Author
Andryanto Wisnuwidodo