Tambang Medali Emas Baru Indonesia di Olimpiade yang Menjanjikan
Tambang Medali Emas Baru Indonesia di Olimpiade yang Menjanjikan
Andryanto Wisnuwidodo
Sabtu, 10 Agustus 2024, 08:41 WIB

Angkat besi dan panjat tebing menjadi tambang medali emas baru kontingen Indonesia di Olimpiade yang setelah bulu tangkis gagal bersinar di Olimpiade Paris 2024

Angkat Besi dan Panjat Tebing Tambang Emas Indonesia di Olimpiade

Angkat Besi dan Panjat Tebing Tambang Emas Indonesia di Olimpiade

Angkat besi dan panjat tebing menjadi tambang medali emas baru yang menyelamatkan nama Indonesia di Olimpiade Paris 2024 setelah bulu tangkis gagal bersinar. Satu emas angkat besi dan satu emas panjat tebing menjadi sejarah baru bagi kontingen Indonesia yang selama ini selalu menggantungkan kepada bulu tangkis untuk menjaga tradisi emas di olimpiade.

Dua emas yang dipersembahkan atlet panjat tebing Veddriq Leonardo di nomor Speed putra dan lifter angkat besi Rizki Junianto menyelamatkan wajah Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Donasi dua emas tersebut menjadi oase baru bagi olahraga Indonesia untuk terus mendulang emas di Olimpiade yang selama ini selalu bergantung kepada bulu tangkis.

Baca Juga: Bonus Atlet Indonesia Peraih Emas Olimpiade Paris Rp6 Miliar? Ini Penjelasan Stafsus Menpora

Seperti di olimpiade sebelumnya, bulu tangkis menjadi harapan indonesia untuk menjaga tradisi emas di Olimpiade Paris 2024. Namun, yang terjadi di lapangan di luar dugaan. Jago bulu tangkis Indonesia berguguran di babak awal sebelum sampai semifinal.

Dua tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie gagal melewati babak grup setelah menelan kekalahan, Sedangkan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto hanya bertahan di perempat final.
Kegagalan Anthony dan Jonatan menghadirkan sejarah buruk di Olimpiade Paris 2024 . Untuk pertama kalinya dalam sejarah pesta olahraga empat tahunan, tidak ada wakil tim Merah Putih di babak sistem gugur nomor tunggal putra.

Rapor merah ini muncul setelah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie gagal melaju ke tahap berikutnya. Jojo gagal melaju ke babak 16 besar Olimpiade Paris 2024 setelah finis sebagai runner up Grup L dengan raihan satu kemenangan dan satu kekalahan. Anthony hanya mampu finis sebagai runner up Grup H dengan sekali menang dan sekali kalah.

Justru, di tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung membuat sejarah dengan meraih medali perunggu. Medali perunggu direbut Gregoria setelah Carolina Marin yang menjadi lawan di perebutan perunggu mundur karena cedera di babak semifinal.

Angkat Besi dan Panjat Tebing Tambang Emas Indonesia di Olimpiade

Beruntung, di saat bulu tangkis gagal meraih emas, cabang olahraga angkat besi dan panjat tebing meniupkan angin segar. Atlet panjat tebing Veddriq Leonardo meraih emas di nomor Speed putra setelah di final mengalahkan China dengan waktu 4,75 detik.

Baca Juga: Mampukah Indonesia Jaga Tradisi Emas di Olimpiade Paris 2024?

Beberapa jam kemudian, lifter angkat besi Rizki Juniansyah mengibarkan Merah Putih setelah meraih emas di kelas 73 kg putra. Angkat besi masih berpeluang menambah medali di nomor putri melalui Nurul Akmal yang baru bertanding 11 Agustus.

Angkat Besi dan Panjat Tebing Tambang Emas Indonesia di Olimpiade

Keberhasilan angkat besi dan panjat tebing meraih emas di Olimpiade Paris diharapkan menjadi booster bagi cabang olahraga lainnya untuk menjaga tradisi emas Indonesia di Olimpiade. Apalagi persaingan di Olimpiade berikutnya di Olimpiade Los Angeles 2028 bakal semakin ketat.

Indonesia sudah saatnya tidak bergantung pada bulu tangkis dan harus memacu pembinaan atlet yang berpotensi menyumbangkan medali seperti angkat besi dan panjat tebing. Semoga tradisi emas Indonesia di Olimpiade tetap berlanjut di Olimpiade-olimpiade berikutnya. Salam olahraga.

Angkat Besi Sukses Perbaiki Perak Jadi Emas di Olimpiade Paris

Angkat Besi Sukses Perbaiki Perak Jadi Emas di Olimpiade Paris

Angkat besi
mengakhiri penantian panjang untuk menyumbangkan emas bagi Indonesia di Olimpiade . Setelah sebelumnya selalu menjadi penyumbang medali perak dan perunggu, angkat besi mengangkat emas untuk kali pertama di Olimpiade Paris 2024.

Rizki Junianto menjadi lifter pertama Indonesia yang menyumbangkan medali emas di Olimpiade. Di usianya 21 tahun 1 bulan, Rizki menjadi atlet termuda yang menyumbangkan emas untuk Indonesia di Olimpiade.

Baca Juga: Emas Angkat Besi dan Panjat Tebing Selamatkan Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Prestasi lifter asal Serang, Banten, itu melewati Susy Susanti yang meraih emas Olimpiade Barcelona 1992 dalam usia 21 tahun 5 bulan. Rizki menjadi aset terbaik angkat besi dan Indonesia di masa depan untuk tetap bisa menjaga tradisi emas di Olimpiade.

Prestasi Lifter Angkat Besi Indonesia di Olimpiade

Olimpiade Sydney 2000 (0-1-2)
Prestasi angkat besi di Olimpiade sebelumnya dimulai dari Olimpiade Sydney 2000 yang membawa pulang 3 medali. Raema Lisa Rumbewas meraih perak kelas 48 kg dan dua perunggu disumbangkan Sri Indriyani di kelas 48 kg dan Winarni binti Slamet di kelas 53 kg.

Olimpiade Athena 2004 (0-1-0)
Empat tahun kemudian di Olimpiade Athena 2004, angkat besi kembali mendonasikan medali perak. Lisa Rumbewas meraih perak angkat besi di kelas 53 kg.

Olimpiade Beijing 2008 (0-0-3)
Pada Olimpiade Beijing 2008, angkat besi menyumbangkan tiga perunggu melalui Eko Yuli Irawan di kelas 56 kg putra, Triyatno (69 kg putra), dan Lisa Rumbewas (53 kg putri).

Olimpiade London 2012 (0-2-1)
Angkat besi menyelamatkan wajah Indonesia di Olimpiade London setelah lifternya menyabet dua perak dan satu perunggu. Perak disumbangkan Eko Yuli di kelas 62 kg putra, Troyatno (69 kg putra) dan Citra Febrianti di kelas 53 putri).

Olimpiade Rio 2016 (0-2-1)
Pada Olimpiade Rio 2016, angkat besi menyumbangkan dua perak dari Eko Yuli Irawan di kelas 62 kg dan Sri Wahyuni Agustiani di kelas 48 kg putri.

Olimpiade Tokyo 2020 (0-1-2)
Eko Yuli kembali mempersembahkan medali perak di Olimpiade Tokyo 2020. Angkat besi juga menambah perunggu melalui Windy Cantika Aisah dan Rahmat Erwin Abdullah.

Olimpiade Paris 2024
Di Olimpiade Paris 2024, sejarah itu tertulis di tinta emas melalui angkatan Rizki Juniansyah yang meraih emas d kelas 73 kg. Satu peluang medali diharapkan dari lifter wanita Nurul Akmal yang baru bertanding 11 Agustus.

Total Koleksi 10 Emas, Indonesia Kerja Keras di Olimpiade 2028

Total Koleksi 10 Emas, Indonesia Kerja Keras di Olimpiade 2028

Secara keseluruhan, sejak berpartisipasi pertama kali di Olimpiade Helsinki 1952, Indonesia total meraih 10 medali emas, 14 perak dan 16 perunggu. Prestasi Indonesia di Olimpiade dimulai dari medali perak pertamanya di Seoul 1988, hingga keberhasilan besar di Olimpiade Paris 2024 yang menunjukkan konsistensi dan ketangguhan para atlet tanah air.

Raihan dua emas di Olimpiade Paris 2024 menjadi booster bagi atlet Indonesia untuk terus berlatih keras. Apalagi persaingan di Olimpiade Los Angeles 2028 bakal semakin sengit. Beban mempertahankan tradisi emas di Olimpiade akan semakin berat. Berikut prestasi atlet Indonesia di Olimpiade:

1. Olimpiade Seoul 1988 (0-1-0)
Indonesia berkiprah di Olimpiade Seoul dengan mengukir sejarah dengan meraih medali perak pertama. Tim panahan putri yang bermaterikan Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani bermain mengejutkan. Trio srikandi sukses meraih medali perak yang menandai debut Indonesia meraih medali di pentas Olimpiade.

Baca Juga: Borong 2 Emas Olimpiade Paris 2024, Indonesia Samai Olimpiade Barcelona 1992

2. Olimpiade Barcelona 1992 (2-2-1)
Olimpiade Barcelona menjadi sejarah besar olahraga Indonesia dengan menyabet dua medali emas. Dua jagoan bulu tangkis Susy Susanti dan Alan Budi Kusuma mencatat sejarah dengan menyumbangkan medali emas untuk Indonesia yang menandai tradisi emas Indonesia di olimpiade.

3. Olimpiade Atlanta 1996 (1-1-2)
Kedigdayaan bulu tangkis Indonesia berlanjut di Atlanta dengan meraih sekeping medali emas dari pasangan ganda putra Rexy Mainaky/Ricky Subagja. Selain itu, Mia Audina meraih medali perak dan Susy Susanti mempersembahkan medali perunggu, bersanding dengan Antonius Ariantho/Denny Kantono di ganda putra.

4. Olimpiade Sydney 2000 (1-3-2)
Di Olimpiade Sydney kontingen Indonesia menyabet 6 medali setelah penambahan cabang olahraga angkat besi. Jagoan bulu tangkis Tony Gunawan/Candra Wijaya membawa pulang medali emas di ganda putra, sementara Tri Kusharjanto/Minarti Timur, Hendrawan meraih perak. Angkat besi menambah perak dan perunggu melalui Raema Lisa Rumbewas, Sri Indriyani, dan Winarni Binti Slamet.

5. Olimpiade Athena 2004 (1-1-2)
Tunggal putra bulu tangkis Taufik Hidayat menorehkan prestasi gemilang dengan medali emas. Sony Dwi Kuncoro dan pasangan Eng Hian/Flendy Limpele menambah medali perunggu, sementara Raema Lisa Rumbewas meraih medali perak di angkat besi 53 kg.

6. Olimpiade Beijing 2008 (1-1-4)
Ganda putra bulu tangkis Hendra Setiawan/Markis Kido meraih medali emas. Nova Widianto/Liliyana Natsir meraih perak di ganda campuran, sementara Maria Kristin Yulianti merebut perunggu tungga putri. Lifter Eko Yuli Irawan, Triyatno, dan Raema Lisa Rumbewas menambah koleksi medali perunggu dari angkat besi. Satu perunggu disumbangkan Susyana Tjhan di cabor wushu.

7. Olimpiade London 2012 (0-2-1)
Di London, Indonesia diselamatkan angkat besi yang berhasil meraih 3 medali. Triyatno dan Citra Febrianti membawa pulang medali perak, sementara Eko Yuli Irawan meraih perunggu. Sedangkan bulu tangkis untuk pertama kalinya gagal menyumbangkan medali.

8. Olimpiade Rio 2016 (1-2-0)
Keberhasilan Indonesia di Rio ditandai dengan medali emas dari Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di ganda campuran bulu tangkis. Lifter putri Sri Wahyuni Agustiani dan lifter putra Eko Yuli Irawan menambah medali perak.

Baca Juga: Mampukah Indonesia Jaga Tradisi Emas di Olimpiade Paris 2024?

9. Olimpiade Tokyo 2020 (1-1-3)
Greysia Polii dan Apriani Rahayu menciptakan sejarah dengan medali emas di ganda putri di Olimpiade Tokyo. Anthony Sinisuka Ginting menambah koleksi dengan medali perunggu, sementara Eko Yuli Irawan, Windy Cantika Aisah, dan Rahmat Erwin Abdullah meraih perak dan perunggu di angkat besi.

Total Koleksi 10 Emas, Indonesia Kerja Keras di Olimpiade 2028

10. Olimpiade Paris 2024 (2-0-1)
Sejarah kembali tercipta saat kontingen Indonesia memborong 2 medali emas di Olimpiade Paris 2024. Kontingen Indonesia menyamai prestasi di Olimpiade Barcelona 1992. Dua emas Indonesia di Olimpiade Paris 2024 dipersembahkan atlet panjat tebing Veddriq Leonardo di nomor Speed putra dan lifter angkat besi putra Rizki Juniansyah di kelas 73 kilogram.

Pencak Silat Ekshibisi, Bisa Jadi Lumbung Emas Indonesia

Pencak Silat Ekshibisi, Bisa Jadi Lumbung Emas Indonesia

Pencak silat diharapkan bisa menjadi lumbung medali emas bagi Indonesia jika resmi dipertandingkan di Olimpiade . Pencak silat akan menjadi kekuatan baru Indonesia untuk menambang medali emas di Olimpiade selain bulu tangkis, angkat besi dan panjat tebing.

Pencak silat saat ini sedang diperjuangkan agar bisa dipertandingkan secara resmi di Olimpiade. Salah satu usaha untuk mengenalkan pencak silat dengan menggelar ekshibisi yang dihadiri Menteri Pertahanan RI sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto di Paris, Prancis, Sabtu (27/7) lalu.

Baca Juga: Borong 2 Emas Olimpiade Paris 2024, Indonesia Samai Olimpiade Barcelona 1992

Kehadiran Prabowo di Paris sekaligus membuktikan langkahnya untuk membawa pencak silat lebih mendunia. Sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) periode 2021-2025, Prabowo bertekad cabang olahraga itu nantinya dapat dipertandingkan di olimpiade.

Nah, jika pencak silat kelak resmi dipertandingkan di Olimpiade, peluang Indonesia bersaing dalam perolehan medali semakin besar. Pencak silat bisa menjadi lumbung emas Indonesia di Olimpiade.
(aww)