GIIAS 2024 Jadi Panggung Pabrikan Otomotif China
GIIAS 2024 Jadi Panggung Pabrikan Otomotif China
Danang Arradian
Selasa, 06 Agustus 2024, 13:00 WIB

Pabrikan China berhasil curi perhatian dan buktikan bahwa konsumen Indonesia makin terbuka terhadap pilihan-pilihan baru di luar merek-merek mapan asal Jepang.

Pergeseran Preferensi Konsumen

Pergeseran Preferensi Konsumen
BYD berhasil mencatatkan 2.920 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK). Foto: Danang Arradian

Merek mobil asal China sepertinya tak menyia-nyiakan ajang pameran mobil terbesar GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 dengan menggeber produk mereka. Dan terbukti bahwa mereka mampu meraih kesuksesan dengan membukukan jumlah pemesanan yang cukup besar. Dalam waktu 11 hari mereka berhasil menjual hingga mencapai ribuan unit.

GIIAS 2024 menjadi panggung bagi merek-merek China untuk menunjukkan taringnya di pasar otomotif Indonesia. Tingginya angka SPK untuk mobil-mobil China mengindikasikan bahwa konsumen Indonesia semakin terbuka terhadap pilihan-pilihan baru dan tidak lagi terpaku pada merek-merek Jepang.

Fenomena ini membawa dampak yang signifikan terhadap pasar otomotif Indonesia yaknimendorong persaingan lebih ketat, inovasi lebih cepat, dan pilihan konsumen yang lebih luas.Merek-merek China memiliki peluang besar untuk tumbuh dan berkembang di pasar Indonesia, walau mereka juga harus mengatasi beberapa tantangan untuk dapat bersaing secara berkelanjutan.

Baca Juga : BYD Libas Pabrikan Jepang di GIIAS 2024, Rahasianya Ada di Harga dan Teknologi!

Mobil Listrik China Jadi Primadona

Pergeseran Preferensi Konsumen


Angka penjualan yang diraih oleh merek-merek China di GIIAS 2024 sungguh mencengangkan.BYD, misalnya, berhasil mencatatkan 2.920 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK), mengungguli sejumlah merek Jepang yang telah lama bercokol di pasar Indonesia.

Dari data tersebut, bisa diamati bahwa konsumen di GIIAS 2024 sudah sangat terbuka dengan kendaraan listrik. Ini terlihat dari mayoritas mobil yang terjual adalah mobil listrik.

BYD, misalnya menjual 2.920 mobil listrik yang sebagian besar disumbang oleh MPV listrik 7-seater BYD M6. Mobil ini yang paling banyak mencuri perhatian di GIIAS 2024.

Adapun Wuling juga mencetak 2.301 pemesanan, 80 persen diantaranya adalah ABC Stories alias Wuling Air ev, BinguoEV, dan CloudEV, yang merupakan mobil listrik.

Yang paling mengejutkan tentu saja GAC Aion. Pabrikan ini menorehkan prestasi gemilang di GIIAS 2024. Pabrikan China yang berada di bawah payung Indomobil Group ini menyabet total 1.118 unit. Ini prestasi luar biasa bagi pabrikan baru.

Chery, melaporkan 1.009 unit SPK selama GIIAS 2024. Bahkan, merek baru BAIC yang baru saja mengaspal di Indonesia, sudah menjual 136 unit.

Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia, menyebut bahwa pihaknya mendapatkan peningkatan SPK signifikan dibanding GIIAS 2023. “Tumbuh 75 persen. Ini bukti bahwa inovasi strategi yang kami rancang sesuai dengan kebutuhan konsumen, dan menjadi motivasi kami untuk terus berkembang mengikuti tren pasar Indonesia,” ungkap Rifkie.

“Pencapaian luar biasa ini juga didukung oleh semakin banyaknya dealer yang sudah beroperasi, serta ketersediaan terhadap layanan suku cadang,” tambahnya.

Mengapa Makin Banyak Konsumen Indonesia Bergeser ke Merek China?

Mengapa Makin Banyak Konsumen Indonesia Bergeser ke Merek China?
Sebanyak 1.390 pengunjung mengikuti tes berkendara (test drive) mobil listrik Wuling di GIIAS 2024. Foto/Danang Arradian

Masa depan pasar otomotif Indonesia akan semakin menarik dengan hadirnya merek-merek baru yang semakin kompetitif seperti yang terlihat di GIIAS 2024 . Konsumen akan menjadi pihak yang paling diuntungkan dengan adanya persaingan ini, karena mereka akan mendapatkan lebih banyak pilihan kendaraan berkualitas dan semakin bervariatif

Head of Marketing BYD Motor Indonesia Luther T. Panjaitan mengatakan, ada sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap meningkatnya minat terhadap merek China.Pertama, merek-merek baru umumnya menawarkan harga yang lebih terjangkau, sehingga menarik bagi konsumen yang mencari kendaraan berkualitas namun affordable

Kedua, banyak brand baru dilengkapi dengan teknologi terkini, seperti fitur-fitur keselamatan canggih, sistem hiburan modern, dan bahkan kemampuan driving assistance. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen indonesia.

Baca Juga : Mobil Hybrid Vs Listrik, Mana Lebih Digdaya?

Selain itu, desain mobil-mobil brand baru semakin modern dan stylish, bahkan beberapa di antaranya mengadopsi design eropa yang elegan. semakin menarik dan estetik.Terakhir, brand-brand anyar tidak ragu untuk berinovasi dan menghadirkan fitur-fitur baru. Keberanian ini menarik perhatian konsumen yang mencari sesuatu yang berbeda dan unik.

“BYD juga gencar membangun jaringan dealer dan layanan purna jual di seluruh Indonesia. Hal ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi konsumen dalam hal perawatan dan perbaikan kendaraan,” ungkap Luther.

Ia melanjutkan, pihaknya selalu mengedukasi masyarakat mengenai teknologi unggulan BYD yang sudah dipatenkan Internasional. “BYD mengedepankan sisi keamanan dan kenyamanan konsumen, sehingga produk-produk yang kami tawarkan ke publik sudah melalui tes keamanan dan dilengkapi dengan fitur-fitur pendukung yang kekinian,” beber Luther.

BYD, disebutnya menguasai rantai pasokan secara vertikal keseluruhan, yang memungkinkan mereka menawarkan harga kompetitif. “Kami ingin elektrifikasi dapat dimiliki oleh seluruh kalangan masyarakat,” ujarnya.

Yang paling utama, BYD mengklaim memiliki tim dan fasilitas R&D kuat. “Kami selalu melalui riset baik pasar maupun kondisi jalan. Dari pengalaman kami di GIIAS 2024 kemarin, keberhasilan kami dengan angka test drive dan SPK menunjukan penerimaan dan kepercayaan masyarakat pada merek dan produk BYD semakin meningkat sejak kehadiran kami di consumer market Januari 2024 yang lalu,” beber Luther.

Wuling juga makin optimistis untuk penetrasi di pasar Indonesia. Apalagi pada pameran GIIAS 2024 antusias pengunjung terhadap mobil Wuling juga cukup tinggi. Sebanyak 1.390 pengunjung mengikuti tes berkendara (test drive) mobil listrik Wuling. Hadir dengan 3 pilihan untuk pasar Indonesia, Wuling hadir menawarkan kenyamanan dengan harga yang cukup terjangkau.

Baca Juga : Ini 10 Produsen Baterai Mobil Listrik Terbesar di Dunia, Mayoritas dari China

"Ini merupakan bukti nyata dari kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan inovasi yang Wuling hadirkan hingga memasuki tahun ketujuh di Indonesia," ujar Senior Manager Marketing Strategy Wuling Motors Ricky Christian dalam pernyataan resminya.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengakui bahwa pabrikan China cukup agresif untuk masuk ke pasar Indonesia. “Angka total peluncuran pada GIIAS 2024 ini adalah terbesar sepanjang penyelenggaraan GIIAS,” ujarnya.

Sementara itu, konsumen sendiri juga terlihat antusias dan terbuka terhadap berbagai pilihan kendaraan baru. “Konsumen sangat aktif menjajal mobil-mobil baru lewat test drive, dengan pilihan 150 unit kendaraan. Ada 18 ribu trip mobil disepanjang GIIAS 2024,” ungkap Nangoi. Sebagai catatan pengunjung GIIAS 2024 mencapai 475.084, memecahkan rekor jumlah pengunjung tertinggi GIIAS yang tercatat pada 2019.

Dampak Maraknya Pabrikan China Terhadap Pasar Otomotif Indonesia

Dampak Maraknya Pabrikan China Terhadap Pasar Otomotif Indonesia
Produsen mobil China unjuk gigi di GIIAS 2024. Foto/Danang Arradian

Tingginya minat terhadap merek China di GIIAS 2024 berpotensi mengubah peta persaingan di pasar otomotif Indonesia. Merek-merek Jepang yang selama ini mendominasi pasar harus siap menghadapi tantangan dari para pesaing baru yang semakin agresif.

Dampak pertama yang paling terasa adalah persaingan harga yang semakin ketat. Merek-merek Jepang mungkin akan terdorong untuk menurunkan harga atau menawarkan lebih banyak insentif untuk mempertahankan pangsa pasar mereka.

Selain itu, persaingan yang semakin ketat akan memacu semua merek, baik Jepang maupun China, untuk terus berinovasi dan menghadirkan produk-produk yang lebih baik.

Tentu saja, konsumen yang paling diuntungkan dalam jangka pendek. Sebab, mereka akan memiliki lebih banyak pilihan kendaraan dengan berbagai fitur dan harga, sehingga dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.

Baca Juga : CATL: Raksasa Baterai EV China yang Bikin Eropa dan Amerika Ketar-Ketir!

Tentu saja, saat ini merek-merek China hanya populer di kota-kota besar saja. Untuk bisa menjangkau pasar Indonesia yang sangat luas, mereka perlu membangun reputasi yang kuat dalam hal kualitas, keandalan, dan layanan purna jual.

Selain itu, merek-merek China perlu membuktikan bahwa produk mereka memiliki kualitas yang setara atau bahkan lebih baik dari merek-merek Jepang.

Terakhir, merek-merek China perlu memahami kebutuhan dan preferensi konsumen Indonesia yang unik, serta menyesuaikan produk dan strategi pemasaran mereka agar relevan dengan pasar lokal.

Buktinya, langkah BYD yang menghadirkan MPV listrik 7-seater dengan harga terjangkau mendapatkan respons sangat positif bagi konsumen.
(wur)