Link Copied
Darurat Judi Online: Sulit Diberantas, Korban Terus Berjatuhan

Darurat Judi Online: Sulit Diberantas, Korban Terus Berjatuhan

By Eko Edhi Caroko
Judi online masih marak di tengah masyarakat, pengendali bisnis ini masih sulit untuk ditangkap. Korban terus berjatuhan dari ganguan jiwa hingga tewas dibunuh

Sulitnya Mengungkap Para Pengendali Judi Online


Sulitnya Mengungkap Para Pengendali Judi Online


Secara tiba-tiba komedian senior Kabul Basuki alias Tessy Srimulat mendatangi Bareskrim Polri (Selasa 30/7/2024). Tessy datang ke Bareskrim didampingi oleh penasehat hukumnya Nazaruddin Lubis. Dijelaskan Nazaruddin, pihaknya mendatangi Bareskrim untuk menemui Direktorat Tindak Pidana Umum alias Dirtipidum Bareskrim untuk memberikan klarifikasi.seputar sosok berinisal T yang disebut sebut sebagai pengendali judi online (Judol) di Indonesia.

Baja Juga : Bareskrim Periksa Benny Rhamdani Terkait Inisial T Pengendali Judi Online Hari Ini

Nah, sosok Mr. T inilah yang dikaitkaitkan dengan Tessy. Menurut pelawak yang telah berusia 82 tahun ini, awalnya ia santai saja saat fotonya beredar di grup-grup percakapan dan dikaitkan dengan sosok T dan Judol. Namun, lama-lama Tessy pun terusik. Ia merasa kabar ini cukup mengganggu aktivitasny bahkan merembet kepekerjaanya sebagai artis.

Nazaruddin Lubis menjelaskan kliennya kehilangan kontrak pekerjaan sebagai brand ambassador produk herbal. Selain itu, ada juga proyek pembuatan film layar lebar di Solo dan juga rencana ada show di Taman Ismail Marzuki yang terganggu, karena berita hoax ini.

Sementara itu, Tessy mengatakan dirinya tidak tahu-menahu perihal kasus judi online. Ia pun meminta agar namanya tidak lagi disangkutpautkan dalam pemberitaan sosok T. "Itu sudah sangat mengganggu, jadi mohon agar tidak ada lagi (pemberitaan) yang begitu-begitu. Tolong dihapus foto saya. Saya sudah jelek tambah jelek," katanya sambil berkelakar.

Sosok T yang bikin heboh ini awalnya disebut-sebut oleh Kepala Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani, sebagai bos besar bisnis judi online di Indonesia. Benny sendiri sudah diperiksa oleh Bareskrim terkait pernyataanya itu (Senin,29/7/2024). Pemanggilan Benny bertujuan agar polisi mendapat penjelasan yang lebih rinci terkait inisial T ini.Namun hingga kini baik Benny, pihak kepolisian dan pejabat berwenang lainnya masih tutup mulut soal siapa Mr T ini.

Judi online memang sudah begitu meresahkan. Dari data yang disampaikan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam tiga bulan pertama tahun 2024, jumlah transaksi judi online warga Indonesia sudah mencapai Rp 100 juta.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini nilai transaksi judi online di Indonesia meningkat pesat. Jika pada 2018 PPATK mencatat transaksi judi online mencapai Rp3,97 triliun maka pada 2023 yang lalu jumlahnya telah mencapai Rp327 triliun. Itu berarti transaksi judi online melejit secara fantastis sebanyak lebih dari 8.200%.

Menyasar Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Data-data lainnya yang diungkap PPATK terkait judi online memang membuat miris. Dibalik transaksi yang bernilai ratusan triliun itu terdiri dari 2,76 juta orang pengguna (penjudi). Sebanyak 2,19 juta atau sekitar 79,3% diantaranya merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan berbagi profil. Mulai dari pelajar, mahasiswa, buruh, petani, ibu rumah tangga, hingga pegawai swasta.

Dampak negatif judi online juga tak main-main. Berdasarkan catatan Kominfo kerugian masyarakat per tahun ditaksir mencapai Rp27 triliun.

Pemerintah pun bergerak cepat untuk memberantas kegiatan haram ini. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan berbagai upaya pencegahan dan pembasmian judi online.

Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK menyatakan, sepanjang Januari - Maret 2024 pihaknya sudah melakukan pemblokiran 5.000 rekening terkait judi online. Mehendra mengakui pemblokiran rekening ini belum cukup untuk melakukan pencegahan aktivitas judi online.

Sebab transaksi judi online ini ada yang dilakukan di luar negeri, di lintas batas, ada juga yang dilakukannya tidak melalui rekening bank. Sehingga perlu pendalaman dan penelusuran rekening bank.“Termasuk apabila dilakukan pemindahan buku dan lain-lain,"ujarnya.

Sejatinya pengendali judi online tidak berada di Indonesia. Menurut Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Krishna Murti, mayoritas bandar judi online yang beroperasi di Indonesia dikendalikan dari negara-negara kawasan Mekong, seperti Cina, Myanmar, Laos, Kamboja dan juga Filipina.

Untuk memutus koneksi bisnis judi online dri Indonesia ke negara-negara tersebut pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meminta penyelenggara jasa internet untuk memutus akses internet yang berhubungan dengan judi online. Hal ini tercantum dalam surat nomor B-1678/M.KOMINFO/PI.02.02/06/2024 yang diteken Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) selaku Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Judi Online, Budi Arie Setiadi, pada 21 Juni 2024.

Dalam surat yang ditujukan kepada penyelenggara jasa telekomunikasi layanan gerbang akses internet atau network access point (NAP), pemerintah meminta akses internet terkait judi online dari dan ke Kamboja dan Davao Filipina diputus. "Melakukan pemutuskan akses jalur komunikasi internet yang diduga digunakan untuk judi online terutama dari dan ke Kamboja dan Davao Filipina dalam waktu paling lambat 3 x 24 jam (hari kerja) sejak surat ini ditandatangani," demikian bunyi poin a surat tersebut.

Bukan Hanya Mr.T
Selain memutus akses internet, mengungkap siapa bos besar pengendali judi online di Indonesia jadi salah satu upaya untuk memberantas kegiatan yang terlarang ini. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) , Ivan Yustiavandana menyebut, pengendali judi online di Indonesia jaringan Kamboja tidak hanya cuma satu inisial T.

Ivan menjelaskan, PPATK saat ini sedang menganalisa sekitar 2.000 rekening yang diduga kuat digunakan untuk menampung transaksi judi online. Dengan demikian, ada banyak inisial dan kemungkinan yang diduga pengendali praktik judi online di Indonesia "PPATK sekarang melakukan kajian terkait pembuka data, 2.000 di antaranya kita duga sebagai pengepul, di ujung sana. Inisial-inisial banyak sekali, luar biasa banyak," ujarnya.

Sementara itu Mahfud MD, Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ikut buka suara terkait sosok pengendali judi online. Mahfud MD menyebut ada 5 nama yang berkaitan dengan pengendali judi online di Indonesia. Ia bercerita lima nama ini muncul dari laporan masyarakat. Dari laporan tersebut diketahui mereka beragam profesi. Satu orang pejabat di daerah, satu orang pegawai swasta, tiga nama lainnya masih berkeliaran. Sayangnya Mahfud tidak merinci lebih detail, siapa lima orang yng ditengarai sebagai pengendali judi online ini.

Untuk mengungkap siapa saja bos besar pengendali judi online memang tidak mudah. Bolah jadi memang bukan hanya satu orang saja. Merek bisa jasa mengendalikan bisnis ini diluar Indonesia, sehingga sulit dijangkau aparat penegak hukum maupun ketentuan hukum yang berlaku dinegeri ini. Seperti yang disampaikan oleh Benny Rhamdani sosok bos besar ini memiliki jaringan yang sangat kuat dari berbagai kalangan, sehingga seolah-olah kebal hukum.

Mereka yang memiliki informasi siapa sebenarnya pengendali bisnis judi di Indonesia sebaiknya segera menyampaikannya kepada penegak hukum. Jangan hanya melempar isu atau opini yang membuat heboh. Lalu kemudian tiba-tiba saja bungkam, dan mengaku tidak tahu.

Membrantas judi online tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, perlu dilakukan penyelesaian secara menyeluruh melalui koordinasi lintas kementerian dan lembaga.

Ini Penyebab, Mengapa Judi Online Sulit Diberantas

Ini Penyebab, Mengapa Judi Online Sulit Diberantas


Dalam setahun terakhir ini pemerintah terus berupaya memberantas judi online. Salah satu ikhtiar yang dilakukan melakukan pemblokiran konten dan laman yang terkait judi online. Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi mengatakan Satgas video online telah berhasil menurunkan 50% akses masyarakat pada situs judi online.

Sepanjang Juli 2023-Juli 2024, pemerintah telah penutupan akses sebanyak 2.746.859 konten terkait perjudian. Selain itu, pemblokiran juga dilakukan pada 570 akun e-wallet pada Bank Indonesia, 24.494 sisipan laman judi online di laman lembaga pemerintahan dan 23.107 sisipan pada lembaga pendidikan diblokir.

Untuk memberantas judi online pemerintah juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pembentukan Satgas Judi Online itu tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satuan Tugas Pemberantasan Perjudian Daring

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto ditunjuk sebagai ketua Satgas.
Satgas judi online ini dibentuk untuk mengoptimalkan pencegahan dan penegakan hukum perjudian daring secara efektif dan efisien. Memudahkan koordinasi dan kolaborasi antar kementerian/lembaga dalam memberantas tindak pidana perjudian online.

Meski telah ada upaya yang begitu masif untuk memerangi judi online, namun kegiatan illegal ini masih saja marak di tengah masyarakat. Ada banyak fakor mengapa judi khususnya judi online sulit dibrantas.

Siapa Tahu Rejeki
Guru Besar Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Airlangga (Unair), Prof Dr Bagong Suyanto mengatakan judi online lekat dengan kebiasan masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang kerap melakukan judi.

Perjudian merupakan penyakit sosial yang sudah sangat lama dikenal manusia, Bentuknya selalu berubah-ubah. Misalnya bermacam taruhan muncul dari kejadian yang sering ada di masyarakat, mulai dari kejadian sederhana hingga kompleks bisa jadi bahan taruhan untuk berjudi.

Kebanyakan masyarakat menengah bawah berpikir lewat judi bisa mengubah nasib, siapa tahu bisa menang banyak. Padahal, tidak begitu cara kerja judi, terutama judi online. Deposit dana yang relatif kecil, mudah diakses melalui handphone membuat judi online makin marak. Prof Bagong mengingatkan judi online sulit diberantas karena ada presepsi siapa tahu rezeki, sehingga menjadikan adiktif dalam berjudi,

Sementara Sosiolog Universitas Nasional (Unas) Sigit Rochadi mengatakan faktor yang membuat judi online dengan mudah merebak di Indonesia. Karena promosinya begitu gencar di media sosial, sehingga mudah diakses oleh siapapun.
Faktor kedua, mereka dijanjikan bisa menang dalam beberapa kesempatan. Namun, pada kenyataannya, algoritma judi online tentu tidak akan terus-terusan memberi kemenangan kepada para pemain. "Mereka bisa menang, dengan modal berapa saja, bahkan juga ada interaksi antara orang yang menawarkan judi dengan sasaran dan dijanjikan untuk menang," ujar Sigit.

Faktor ketiga, menurutnya, para pengelola situs judi online biasanya berasal dari negara-negara yang melegalkan praktik tersebut. Seperti Filipina, Kamboja dan Vientam, sehingga pihak berwenang sulit untuk memberantas hingga ke akar akarnya.

Wakil Ketua OJK Mirza Adityaswara ikut buka suara terkit sulitnya judi online diberantas. Mirza menyampaikan transaksi judi online di perbankan sulit dilacak karena nilainya sangat kecil, sedangkan jumlah rekeningnya sangat banyak. Saat ini saja sudah sekitar 5.000 rekening yang ditutup atau blokir.

Konsorsium 303
Mirza mengungkapkan, kemampuan bank dalam melacak transaksi mencurigakan tidak signifikan, karena nilai yang wajib dilaporkan kepada PPATK minilal Rp500 juta. Padahal, transaksi pada judi online nilainya sangat kecil, di bawah Rp500 juta.
karena itu, perlu dibangun sistem untuk mendeteksi transaksi judi online. Menurutnya, sistem harus dibangun oleh perbankan agar dapat mengetahui lebih detail transaksi judi online. “Ini harus dibangun suatu sistem yang dapat memantau pergerakan aneh di rekening-rekening kecil itu. Kami upayakan hal tersebut bisa terjadi,” jelasnya.

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan bisnis judi online langgeng di Indonesia karena ada simbiosis mutualisme antara oknum penegak hukum dan para pelaku bisnis illegal ini. Poengky pun meminta Satgas Judi Online yang dibentuk pemerintah dapat menindak jika ada aparat penegak hukum yang terlibat.

Menurutnya, berdasarkan statistik, praktik judi online di Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Oleh karena itu, selain butuh ketegasan penegakan hukum, satgas juga dinilai butuh peran serta tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama untuk pencegahannya.Layaknya hukum pasar, jika demand berkurang, supply juga ikut berkurang.

Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto juga menduga langgengnya bisnis judi online ini memang karena simbiosis mutualisme.
Selama ini yang terjadi indikasinya memang ada simbiosis mutualisma antara bandar dan aparat. Dan itu sudah terjadi pada judi-judi luring di lapangan jauh sebelum platform online ada

Menurut Bambang, dugaan ini makin kuat dengan beredarnya bagan konsorsium 303 sejak 2 tahun lalu. Grafik konsorsium 303 jaringan judi online ini terungkap dalam buku hitam milik Ferdy Sambo, mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri. “Hingga kini belum ada klarifikasi oleh Polri, tentu merupakan indikasi adanya simbiosis mutualisme itu,"ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Hadi Tjahjanto, menyebut dirinya dan pimpinan TNI-Polri telah mengantongi nama-nama aparat penegak hukum yang terlibat dan ikut bermain judi online. Namun, Hadi menekankan bahwa orang-orang yang terlibat dari kedua institusi penegak hukum itu hanyalah oknum.

Tidak semua anggota TNI-Polri ikut dalam judi online, pimpinan TNI-Polri sudah mengetahui data-datanya siapa saja yang main judi online. Ketegasan para aparat hukum, memang jadi salah satu faktor penentu keberhasilan membasmi judi online.

Korban Judi Online, Dari Ganguan Kejiwaan Hingga Tewas Dibunuh


Korban Judi Online, Dari Ganguan Kejiwaan Hingga Tewas Dibunuh


Bukan hanya pelawak senior Tessy saja yang merasa menjadi korban dari judi online. Selain Tessy ternyata sudah banyak korban dari bisnis judi online ini. Mereka disebut korban karena memang merasakan kerugian yang sebenarnya dari bisnis haram ini. Sebut saja keluarga Briptu Rian Dwi Wicaksono di Mojokerto Jawa Timur yang harus mengalami nasib tragis.

Juni lalu, publik dikagetkan oleh peristiwa sadis yang terjadi di Kompleks Asrama Polisi Polres Mojokerto, Jawa Timur. Briptu Rian Dwi Wicaksono tewas akibat dibakar oleh istrinya sendiri yang juga seorang Polwan, Briptu Fadhilatun Nikmah.
Briptu Fadhilatun tega membakar suaminya setelah mengetahui rekening bank milik suami yang berisi gaji ke-13 senilai Rp 2.800.000 berkurang menjadi Rp 800.000, karena digunakan untuk bermain judi online. Ia pun kecewa dan marah hingga tersulut emosi tega membakar suaminya sendiri hingga menemui ajal karena luka bakar serius.

Atas perbutaannya itu Briptu Fadhilatun Nikmah, anggota polisi Polres Mojokerto Kota ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan. Mirisnya pasangan polisi ini memiliki anak tiga yang masih Balita. Anak pertama usia 2 tahun, anak kedua dan ketiga adalah kembar, berusia 4 bulan (Juni 2024). Dari peristiwa di Mojokerto ini, pemerintah pun membuka data-data transaksi judi online, yang ternyata nilainya sudah mencapai ratusan triliun rupiah.

Judi online memang telah banyak membuat orang gelap mata. Di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, seorang pemuda berinisial EJ, 29 tahun, tewas dibunuh ibunya, M, 52 tahun (Rabu, 22/5/ 2024). Motifnya, si ibu muak dengan anaknya itu lantaran menganggur dan sering meminta uang untuk bermain judi online. Padahal keluarga tersebut bukan dari kalangan berada. Apalagi EJ, yang kecanduan judi online, kerap meminta uang dengan memaksa.

Kapolres Berau, AKBP Steyven Jonly Manopo mengatakan, ibu korban telah merencanakan untuk menghabisi nyawa korban dengan mengajak adik korban berinisial S, 23 tahun. Pelaku membunuh korban saat tertidur lelap sekitar pukul 01.00 dini hari. Adik korban menahan kaki dan perut korban. Sementara ibunya menusuk leher korban menggunakan pisau dapur sebanyak dua kali.

Pasien Ganguan Jiwa
Mereka yang dirawat akibat judi online di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta juga meningkat. Dokter spesialis kejiwaan di RSCM dr Kristiana Siste Kurniasanti, SpKJ, Juli lalu, menyatakan pasien kecanduan judi online meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Pasien kecanduan judi online yang kini dirawat inap di RSCM jumlahnya hampir 100 orang.

Sejak RSCM melakukan program tatalaksana kecanduan judi online, terjadi peningkatan yang sangat bermakna terutama pada awal 2024. “Selain memang bertambah secara jumlah, semakin banyak juga awarness di masyarakat," ungkap dr Kristiana. Kini di beberapa rumah sakit jiwa milik pemerintah mulai membuka layanan ganguan kejiwaan bagi mereka yang menjadi korban judi online.

Kalah Hingga Ratusan Juta
SINDOnews pernah melakukan wawancara dengan Ray (nama samaran), seorang yang pernah aktif menjadi pemain judi online. Diakui oleh Ray, dirinya telah mengalami kerugian hingga nyaris Rp100 juta. Ray mengikuti judi online telah lama sebelum adanya judi slot. Kala itu, dia mengikuti judi poker. Dia mengetahui judi poker dan mendapatkan link dari temannya yang telah lebih dahulu bermain.

Setelah berkali-kali Ray dia terus mengalami kekalahan. Bahkan kekalahan yang dialami Ray tidak tanggung-tanggung mencapai Rp100 juta. Dia mengakui uang di tabungannya sampai habis ludes, akibat bermain judi online.

Kini yang tersisa hanya penyesalan. Judi telah membuat harapan yang telah lama dia bangun terbengkalai. Uang sebesar Rp100 juta itu sebenarnya ingin ia gunakan untuk membeli rumah, namun kandas.

Ray mendukung kehadiran Satgas Pemberantasn Judi Online, namun dia masih sanksi apakah kehadirannya benar murni ingin memberantas judi online atau hanya sekedar pencitraan pemerintah. "Tapi kembali lagi, satgas itu benar bekerja memberantas judi online atau hanya pencitraan saja selagi isu judi online sudah banyak makan korban,"ujarnya.

Kenali Judi Online yang Berpenampilan Layaknya Game Online

Kenali Judi Online yang Berpenampilan Layaknya Game Online


Pemerintah menyatakan sudah memblokir menghapus jutaan laman dan aplikasi yang terkait judi online. Namun begitu dalam mesin pencarian Google masih terlihat situs-situs judi online yang. Begitu juga dengan akun-akun di media sosial seperti Facebook dan Instagram yang mempromosikan judi online secara terang-terangan.

Selian itu, ternyata banyak game online yang sering diunduh merupakan kedok dari judi online. Sepintas laman atau aplikasi yang diunduh berupa game online biasa. Padahal, game itu membawa unsur judi online atau judi slot yang berkamuflase menjadi game.
Untuk itu perlu mengenali game online seperti itu. Berdasarkan data SimilarWeb berikut lima aplikasi judi online paling banyak digunakan di Indonesia :

1. Fortune Scratch Life: Earn cash
Sama dengan di atas, jumlah pengunduh aplikasi ini mencapai satu juta dengan 81.500 ulasan. Konsep gamenya mirip dengan judi konvensional, menggaruk layar untuk mendapatkan undian berhadiah -- yang tentu saja tidak pernah ada.

2. Capsa Susun (QiuQiu 99 SicBo)
Aplikasi yang ini juga cukup populer dengan satu juta downloader. Capsa Susun dikembangkan oleh Funplay World dan algoritmanya sudah pasti menjamin penggunanya kalah.

3. Double Win Slots - Vegas Casino
Dengan lima juta kali unduhan, aplikasi yang satu ini masuk daftar aplikasi judi online paling banyak digunakan di Indonesia. Double Win Slots - Vegas Casino menawarkan game layaknya di kasino Las Vegas.

4. MAGER - Game Penghasil Uang
Di iklan game yang satu ini, calon pengguna diiming-imingi memenangkan duit hingga Rp 100 juta. Aplikasi ini juga telah diunduh hingga lima juta kali. Jangan tergiur buat download aplikasi yang satu ini ya, detikers!

5. Copper Boom
Dikembangkan oleh Trend Point, aplikasi Copper Boom sudah diunduh lebih dari lima juta kali. Bahkan, aplikasi ini menduduki peringkat pertama aplikasi judi online paling banyak digunakan di Indonesia.

Selain itu ada juga game online lainnya yang ternyata merupakan situs judi online, seperti Pop Domino. Game yang satu ini sudah diblokir Kominfo. Pop Domino menjelaskan dalam deksripsi di Facebook Page bahwa ia merupakan kumpulan game kartu. Di dalam game, pemain bisa mendapatkan koin gratis. Selain itu, ada banyak event yang diselenggarakan.

Ada juga MVP Domino QiuQiu Game ini merupakan game slot yang diklaim menghasilkan pulsa. Game ini dikembangkan oleh Arena Casino.

Poker Pro.id, situs yang satu ini juga kena blokir karena masuk kategori judi online. Di Play Store, Poker Pro.id sudah diunduh sebanyak lebih dari 500.000 kali.

Pop Poker. Game Pop Poker adalah game kartu yang dinilai Kominfo masuk kategori judi online. Aplikasi ini sudah diinstal lebih dari 100.000 kali di Play Store.

Let's Domino Gaple QiuQiu Poker Game Online
Game Online ini sepintas merupakan game online dengan gaya permainan kartu. Game ini pun sudah masuk kategori judi online oleh Kominfo.

Sebagai orang tua wajib untuk mengetahui laman atau apliaksi yang diunduh anak-anak. Jangan sampai karena orangtua tidak peduli, anak-anak pun terjebak dan akhirnya terjerumus menjadi pemain judi online.
(edc)