APBN Dihemat, Ekonomi Semakin Berat

Sabtu, 08 Februari 2025 - 15:03 WIB
Pemerintah memutuskan menghemat anggaran senilai Rp306 triliun, dan perekonomian pun berpotensi kehilangan salah satu pendorong pertumbuhan. FOTO/Maspuq Muin
Quotes: "Saya minta kebesaran hati. Ada prioritas kita, mungkin kementerian/lembaga sebagian tidak akan mendapatkan anggaran yang dicita-citakan saat ini" (Presiden Prabowo Subianto)

"Efisiensi atas Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp306.695.177.420.000,00 (tiga ratus enam triliun enam ratus sembilan puluh lima miliar seratus tujuh puluh tujuh juta empat ratus dua puluh ribu rupiah)," demikian tertulis dalam Instruksi Presiden (Inpres) No 1 Tahun 2025 yang diteken Presiden Prabowo Subianto tanggal 22 Januari 2025.

Inpres No 1/2025 ini ditujukan bagi para menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, para Kepala Lembaga Pemerintah non Kementerian, para Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara, para Gubernur, dan para Bupati atau Wali Kota.

Dalam diktum pertama Inpres itu disebutkan, para penerima instruksi tersebut diharuskan Prabowo untuk melakukan kajian sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing, dalam rangka efisiensi atas anggaran belanja kementerian atau lembaga (K/L) dalam APBN 2025, APBD 2025, dan Transfer ke Daerah (TKD) dalam APBN 2025 dengan berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sementara, diktum kedua efisiensi tersebut terdiri dari Anggaran belanja K/L Tahun Anggaran 2025 sebagaimana dimaksud dalam Diktum kesatu angka 1 sebesar Rp256.100.000.000.000,00 (dua ratus lima puluh enam triliun seratus miliar rupiah). Transfer ke daerah sebagaimana dimaksud dalam Diktum kedua angka 3 sebesar Rp50.595.177.420.000,00 (lima puluh triliun lima ratus sembilan puluh lima miliar seratus tujuh puluh tujuh juta empat ratus dua puluh ribu rupiah).
selanjutnya


Berita Terkini More