Isra Mikraj: Salat, Agama, dan Kesalehan Manusia
Senin, 20 Februari 2023 - 17:22 WIB
Kisah Isra Mikraj merupakan peristiwa agung yang dijalani Nabi Muhammad SAW pada malam mulia 27 Rajab. Umat Islam selalu memperingati Isra Mikraj yang tahun ini jatuh pada Sabtu (18/2/2023). Momen Isra Mikraj terdapat banyak hikmah dan pelajaran berharga. Inilah perjalanan Nabi Muhammad SAW yang menjadi salah satu mukjizat besar beliau.
Rasulullah SAW melakukan perjalanan agung ini dari Mekkah hingga ke tempat tertinggi Sidratul Muntaha hanya dalam satu malam saja. Allah meng-isra'-kan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari hingga menembus tujuh lapis langit. Dalam riwayat, beliau melakukan Isra Mikraj satu tahun sebelum Hijrah. Peristiwa yang tidak biasa, namun bagi Allah jika Dia berkehendak maka tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Rasulullah SAW diperjalankan dari Masjidilharam ke Baitul Maqdis Palestina dan dilanjutkan ke langit hingga tempat paling tinggi Sidratul Muntaha.
Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW pada suatu malam dari Masjidilharam di Mekkah menuju Masjid Al-Aqsa (Baitul Maqdis) di Palestina. Sedangkan Mikraj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al-Aqsa menuju 'Arasy untuk menghadap Allah Ta'ala. Apabila membahas Isra Mikraj, pikiran kita akan tertuju ke tempat paling tinggi yaitu Sidratul Muntaha. Di sinilah tempat perhentian terakhir Nabi Muhammad SAW saat Isra Mikraj. Di tempat paling tinggi ini Rasulullah SAW bertemu dengan Rabb Yang Maha Agung. Kemudian menerima perintah salat 5 waktu sehari yang awalnya 50 waktu.
Jibril Membelah Dada Nabi Muhammad SAW
Sebelum diperjalankan dari Masjidilharam Mekkah, Allah mengutus Malaikat Jibril untuk membelah dada mulia Nabi Muhammad SAW untuk dibersihkan dari sifat-sifat buruk. Para Malaikat membawa Rasulullah ke sumur Zamzam dan melentangkannya. Jibril untuk membelah bagian atas dada mulia Nabi, hingga bawah perutnya. Jibril berkata kepada Mikail: "Berikanlah aku semangkok air Zamzam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya".
Rasulullah SAW melakukan perjalanan agung ini dari Mekkah hingga ke tempat tertinggi Sidratul Muntaha hanya dalam satu malam saja. Allah meng-isra'-kan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari hingga menembus tujuh lapis langit. Dalam riwayat, beliau melakukan Isra Mikraj satu tahun sebelum Hijrah. Peristiwa yang tidak biasa, namun bagi Allah jika Dia berkehendak maka tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Rasulullah SAW diperjalankan dari Masjidilharam ke Baitul Maqdis Palestina dan dilanjutkan ke langit hingga tempat paling tinggi Sidratul Muntaha.
Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW pada suatu malam dari Masjidilharam di Mekkah menuju Masjid Al-Aqsa (Baitul Maqdis) di Palestina. Sedangkan Mikraj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al-Aqsa menuju 'Arasy untuk menghadap Allah Ta'ala. Apabila membahas Isra Mikraj, pikiran kita akan tertuju ke tempat paling tinggi yaitu Sidratul Muntaha. Di sinilah tempat perhentian terakhir Nabi Muhammad SAW saat Isra Mikraj. Di tempat paling tinggi ini Rasulullah SAW bertemu dengan Rabb Yang Maha Agung. Kemudian menerima perintah salat 5 waktu sehari yang awalnya 50 waktu.
Jibril Membelah Dada Nabi Muhammad SAW
Sebelum diperjalankan dari Masjidilharam Mekkah, Allah mengutus Malaikat Jibril untuk membelah dada mulia Nabi Muhammad SAW untuk dibersihkan dari sifat-sifat buruk. Para Malaikat membawa Rasulullah ke sumur Zamzam dan melentangkannya. Jibril untuk membelah bagian atas dada mulia Nabi, hingga bawah perutnya. Jibril berkata kepada Mikail: "Berikanlah aku semangkok air Zamzam agar aku bersihkan hatinya dan aku lapangkan dadanya".