Setelah Nuklir, Giliran Isu Bom Kotor Bergulir

Selasa, 25 Oktober 2022 - 17:35 WIB
Bom kotor dapat mengkontaminasi daerah di sekitar ledakannya dengan paparan radiasi yang berbahaya. Foto/Ilustrasi/Istock Photo
Setelah kekhawatiran terkait potensi penggunaan senjata nuklir dalam konflik Rusia-Ukraina, kini muncul isu baru yang tak kalah mencemaskan. Moskow baru-baru ini menyebut Ukraina tengah menyiapkan "bom kotor" untuk menjebak Rusia sebagai "teroris nuklir".

Menteri Pertahanan Rusia Jenderal Sergei Kuzhugetovich Shoigu mengatakan, situasi di Ukraina memburuk dengan cepat dan menuju ke ekskalasi yang tak terkendali. Rusia menduga hal itu mendorong Ukraina untuk menggunakan "bom kotor" yang kemudian dituduhkan kepada Moskow.

Hal itu dia sampaikan kepada Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu dalam panggilan telepon pada hari Minggu. "Mereka membahas situasi di Ukraina yang memburuk dengan cepat," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan tentang rangkuman panggilan telepon kedua menteri tersebut. "Ini cenderung menuju eskalasi lebih lanjut yang tidak terkendali," lanjut kementerian itu.

"Bom kotor" menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, adalah campuran bahan peledak dan bahan radioaktif seperti bubuk atau pelet. "Ketika dinamit atau bahan peledak lainnya meledak, ledakan itu membawa bahan radioaktif ke daerah sekitarnya," kata CDC di situsnya.

CDC menambahkan bahwa bahaya utama yang ditimbulkan oleh "bom kotor" berasal dari ledakannya. Sementara, bahan radioaktifnya mungkin tidak akan menciptakan paparan radiasi yang cukup untuk menyebabkan penyakit serius, kecuali bagi orang-orang yang sangat dekat dengan lokasi ledakan.
selanjutnya


Berita Terkini More