Teror Penembakan Massal Hantui Warga Amerika
Rabu, 06 Juli 2022 - 17:01 WIB
Penembakan massal kembali terjadi Amerika Serikat (AS). Tak tanggung-tanggung, penembakan itu terjadi pada pawai Hari Kemerdekaan AS di Highland Park, Chicago, Illinois, menewaskan 6 orang dan melukai 26 lainnya.
Kejadian mengenaskan itu menjadi kado tragis pada perayaan Hari Kemerdekaan Amerika, 4 Juli 2022. Tragedi tersebut juga tercatat sebagai penembakan massal ke-317 yang terjadi di negara tersebut sepanjang 2022.
Masyarakat Amerika yang marah, patah hati, dan muak berduka atas nyawa yang hilang setelah sniper Robert "Bobby" E Crimo III (22) menembaki para penonton pawai dari atap gedung.
Kira-kira pada Senin pukul 10.00 pagi waktu setempat, serangkaian tembakan terdengar selama pawai di pinggiran kota Chicago yang makmur. Crimo sempat terlihat bertenggger di atap memegang senapan berkekuatan tinggi setelah membantai 6 orang. Crimo sempat buron beberapa jam setelah beraksi, namun pada akhirnya ditangkap polisi.
Berbicara kepada Associated Press setelah serangan itu, pria lokal dan peserta pawai, Ron Tuazon, berbagi penilaian suram tentang penembakan massal itu. "Itu lumrah sekarang," katanya. “Kami tidak berkedip lagi. Sampai undang-undang berubah, itu akan menjadi lebih sama.”
Kejadian mengenaskan itu menjadi kado tragis pada perayaan Hari Kemerdekaan Amerika, 4 Juli 2022. Tragedi tersebut juga tercatat sebagai penembakan massal ke-317 yang terjadi di negara tersebut sepanjang 2022.
Masyarakat Amerika yang marah, patah hati, dan muak berduka atas nyawa yang hilang setelah sniper Robert "Bobby" E Crimo III (22) menembaki para penonton pawai dari atap gedung.
Kira-kira pada Senin pukul 10.00 pagi waktu setempat, serangkaian tembakan terdengar selama pawai di pinggiran kota Chicago yang makmur. Crimo sempat terlihat bertenggger di atap memegang senapan berkekuatan tinggi setelah membantai 6 orang. Crimo sempat buron beberapa jam setelah beraksi, namun pada akhirnya ditangkap polisi.
Berbicara kepada Associated Press setelah serangan itu, pria lokal dan peserta pawai, Ron Tuazon, berbagi penilaian suram tentang penembakan massal itu. "Itu lumrah sekarang," katanya. “Kami tidak berkedip lagi. Sampai undang-undang berubah, itu akan menjadi lebih sama.”