Perang Berkecamuk, Harga Minyak Mengamuk
Senin, 14 Maret 2022 - 13:55 WIB
Perang Rusia-Ukraina mengerek harga minyak dunia ke level tertinggi sejak tahun 2008, saat Amerika Serikat (AS) bersama sekutunya membahas kemungkinan embargo pasokan minyak Rusia. Meski akhirnya hanya AS yang resmi mengembargo minyak Rusia, harga emas hitam tersebut kadung berada di level yang berbahaya.
Sebelumnya, berita mengenai kemungkinan embargo minyak Rusia oleh AS dan sekutunya membuat harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan minyak global melesat ke atas USD139 per barel, karena kekhawatiran makin seretnya pasokan di pasar global. Konsumen di sejumlah negara bahkan sudah merasakan dampaknya, dengan semakin mahalnya bahan bakar minyak (BBM).
Semakin banyaknya sanksi ekonomi yang diterapkan ke Rusia juga memperparah kekhawatiran pasar akan kelangsungan pasokan minyak ke pasar. "DPR saat ini sedang menjajaki undang-undang yang akan semakin mengisolasi Rusia dari ekonomi global," kata Ketua DPR AS Nancy Pelosi seperti dikutip dari BBC.
Pernyataan ini disampaikan saat tekanan semakin keras kepada Gedung Putih dan negara-negara Barat lainnya untuk mengambil tindakan yang lebih keras terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina. Embargo minyak Rusia akan menjadi eskalasi besar dalam menanggapi invasi Ukraina dan berpotensi memiliki dampak besar pada ekonomi global.
"Sementara AS mungkin hanya mendorong melalui larangan impor minyak Rusia, Eropa sepertinya tidak mampu melakukan hal yang sama. Yang lebih mengkhawatirkan, (Presiden Rusia Vladimir) Putin dapat dengan mudah mematikan pasokan gas ke Eropa, memotong jalur kehidupan energi ke benua itu," kata Vandana Hari dari konsultan energi Vanda Insights.
Sebelumnya, berita mengenai kemungkinan embargo minyak Rusia oleh AS dan sekutunya membuat harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan minyak global melesat ke atas USD139 per barel, karena kekhawatiran makin seretnya pasokan di pasar global. Konsumen di sejumlah negara bahkan sudah merasakan dampaknya, dengan semakin mahalnya bahan bakar minyak (BBM).
Semakin banyaknya sanksi ekonomi yang diterapkan ke Rusia juga memperparah kekhawatiran pasar akan kelangsungan pasokan minyak ke pasar. "DPR saat ini sedang menjajaki undang-undang yang akan semakin mengisolasi Rusia dari ekonomi global," kata Ketua DPR AS Nancy Pelosi seperti dikutip dari BBC.
Pernyataan ini disampaikan saat tekanan semakin keras kepada Gedung Putih dan negara-negara Barat lainnya untuk mengambil tindakan yang lebih keras terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina. Embargo minyak Rusia akan menjadi eskalasi besar dalam menanggapi invasi Ukraina dan berpotensi memiliki dampak besar pada ekonomi global.
"Sementara AS mungkin hanya mendorong melalui larangan impor minyak Rusia, Eropa sepertinya tidak mampu melakukan hal yang sama. Yang lebih mengkhawatirkan, (Presiden Rusia Vladimir) Putin dapat dengan mudah mematikan pasokan gas ke Eropa, memotong jalur kehidupan energi ke benua itu," kata Vandana Hari dari konsultan energi Vanda Insights.