Asteroid Terus Mendekat, Siap Menabrak Bumi
Asteroid Terus Mendekat, Siap Menabrak Bumi
Wuri Hardiastuti
Kamis, 24 Februari 2022, 14:05 WIB

Bumi makin terancam karena asteroid terus mendekat dan siap menabrak bumi. Para ilmuwan terus berpikir keras untuk menghalau batu-batu luar angkasa tersebut.

Mengerikan! Ini yang Terjadi Jika Asteroid Besar Menabrak Bumi

Mengerikan! Ini yang Terjadi Jika Asteroid Besar Menabrak Bumi

Sejumlah badan antariksa nasional di beberapa negara terus mengamati langit untuk mencegah peristiwa terulangnya kepunahan di bumi akibat tumbukan asteroid . Lalu apa yang terjadi jika asteroid menabrak bumi hari ini?

Bergantung pada ukuran batu ruang angkasa, dampak asteroid bisa menjadi peristiwa tingkat kepunahan massal. Para peneliti telah membuat simulasi untuk melihat seberapa buruk itu bisa terjadi di bumi.

Batu luar angkasa harus cukup besar untuk membunuh semua mahkluk di bumi. Para ilmuwan berpikir asteroid yang memusnahkan dinosaurus memiliki lebar sekitar 12 kilometer.

Jika sebuah asteroid sebesar itu menghantam Bumi hari ini, segalanya akan langsung berubah karena kekuatan tumbukan dan pengaruhnya terhadap lingkungan.

Para ahli berpikir kita akan mengalami kebakaran, gelombang kejut, radiasi panas, kawah besar, hujan asam, dan tsunami raksasa jika asteroid itu menabrak air.

Seorang profesor fisika dan astronomi di Beloit College, Britt Scharringhausen mengatakan, semua abu dari kebakaran dan semua puing-puing berbutir halus dari tumbukan akan menggantung di atmosfer untuk waktu yang lama yang memicu musim dingin panjang.

“Ini akan menghalangi sinar matahari, dan semua abu yang jatuh ke laut akan mengasamkan lapisan atas.
Membunuh semua yang ada di lautan, dan membekukan Bumi, dan itu melewati sekitar dua tahun musim dingin yang konstan,” katanya seperti dikutip News Australia, Selasa (1/2/2022).

Scharringhausen tidak berpikir bahwa semua kehidupan di Bumi akan mati setelah tumbukan asteroid yang besar. "Jika manusia mengambil tindakan pencegahan yang tepat, ada kemungkinan mereka bisa bertahan hidup juga," ujarnya.

Ketika malapateka ini terjadi, kata Scharringhausen, satu-satunya tempat yang aman adalah bunker. Manusia akan bisa kembali memulai kehidupan setelah melewati musim dingin yang panjang.

"Ada guang benih yang disiapkan ilmuwan dan itu terlindungi denan baik seingga bisa digunakan untuk memulai kembali pertanian," katanya.

Beberapa ahli khawatir bahwa Bumi belum siap untuk mempertahankan diri dari asteroid yang berpotensi mematikan. Untuk itu NASA meluncurkan misi Asteroid Redirection Test mission tahun kemarin.

NASA mengatakan, DART adalah misi pertama yang didedikasikan untuk menyelidiki dan mendemonstrasikan satu metode defleksi asteroid dengan mengubah gerakan asteroid di luar angkasa melalui dampak tabrakan.

Pesawat DART akan menabrak asteroid kecil bernama Dimorphos pada bulan September dengan tujuan untuk memindahkannya keluar jalur.

Ilmuwan Temukan Cara Jitu Selamatkan Bumi dari Ancaman Asteroid

Ilmuwan Temukan Cara Jitu Selamatkan Bumi dari Ancaman Asteroid

Dua peneliti dari University of California Santa Barbara, Philip Lubin dan Alex Cohen mengklaim telah menemukan cara menghalau asteroid yang akan menabrak Bumi ala film "Don't Look Up."

Seperti diketahui, film Don't Look Up sendiri mengisahkan dua astronom yang mengadakan tur media untuk umat manusia tentang asteroid berjarak 10 km (6,5 mil) yang akan datang dan menghancurkan Bumi.

Dalam film, asteroid ini siap menghantam Bumi dalam kurun waktu 6 bulan saja. Jika tidak segera dihancurkan, itu artinya manusia dan makhluk Bumi lainnya akan berada dalam kepunahan.

Philip Lubin dan Alex Cohen menyebut telah menemukan cara bagaimana mitigasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi yang ada, bahkan dengan skala waktu yang singkat yaitu peringatan 6 bulan.

Salah satunya yang diungkap adalah dengan melakukan penghancuran menggunakan alat peledak nuklir kecil. Ini, dikombinasikan dengan roket peluncur seperti Space Launch System (SLS) NASA atau Starship SpaceX.

Cara ini tidak sepenuhnya menghancurkan asteroid, hanya akan merusak permukaannya dan mendorong asteroid ke arah yang seharusnya. Dengan asteroid berpindah jalur, otomatis Bumi akan terhindar dari benturan.

“Umat manusia telah melewati ambang batas teknologi untuk menghindar dari kepunahan layaknya dinosaurus yang tidak belajar fisika dan gagal menjaga Bumi,” kata Philip dan Alex Cohen, dikutip dari Scitechdaily.

“Kami menunjukkan bahwa mitigasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi yang ada, bahkan dengan skala waktu yang singkat hanya 6 bulan. Ini memberi harapan bahwa sistem pertahanan planet kita cukup kuat” tambah mereka.

NASA Tambah Detektor, 700 Asteroid dan 66 Komet Berada Dekat Bumi

NASA Tambah Detektor, 700 Asteroid dan 66 Komet Berada Dekat Bumi

NASA menambah detektor baru untuk mengawasi luar angkasa dalam melindungi bumi dari ancaman batu luar angkasa. Karena saat ini ada sekitar 700 asteroid dan 66 komet yang berada di jarak terdekatnya dengan bumi.

Dikutip dari Live Science, Selasa (8/2/2022), badan antariksa Amerika ini telah meningkatkan upaya untuk melacak asteroid dalam beberapa tahun terakhir. NASA juga meluncurkan misi satu arah untuk menabrakkan pesawat ruang angkasa ke asteroid jauh Didymos pada November 2021.

Misi yang disebut Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART) akan mengukur efektivitas tabrakan terkontrol dalam membelokkan batuan ruang angkasa dari jalur bumi. Dan itu bisa menjadi dasar sistem pertahanan asteroid planet masa depan.

Sementara, Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) sangat penting untuk melacak asteroid dan puing-puing yang mungkin bertabrakan dengan Bumi. ATLAS dioperasikan dari Institute of Astronomy di University of Hawaii.

ATLAS dimulai sebagai susunan hanya dua teleskop di Hawaii, tetapi sekarang telah diperluas untuk mencakup dua teleskop lagi di Belahan Bumi Selatan, yaitu di Chili dan Afrika Selatan untuk memberikan astronom pemandangan langit yang lengkap.

"Bagian penting dari pertahanan planet adalah menemukan asteroid sebelum mereka menemukan kita," Kelly Fast, Manajer Program Observasi Objek Dekat Bumi untuk Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA .

Fas mengatakan, dengan penambahan dua teleskop ini, ATLAS sekarang mampu menelusuri seluruh langit yang gelap setiap 24 jam. "Ini menjadikannya aset penting bagi upaya berkelanjutan NASA untuk menemukan, melacak, dan memantau NEO," katanya.

Sejak aktif pada tahun 2017, ATLAS telah mendeteksi lebih dari 700 asteroid dekat Bumi dan 66 komet. Dua asteroid yang terdeteksi oleh ATLAS, yaitu 2019 MO dan 2018 LA, benar-benar menghantam Bumi.

Asteroid 2019 MO meledak di lepas pantai selatan Puerto Rico dan asteroid 2018 LA mendarat di dekat perbatasan Botswana dan Afrika Selatan. Untungnya, kedua asteroid itu berukuran kecil dan tidak menyebabkan kerusakan apa pun di bumi.

Lindley Johnson, perwira pertahanan planet di Markas Besar NASA mengatakan, pihaknya belum menemukan ancaman dampak asteroid yang signifikan ke Bumi. "Kami terus mencari populasi asteroid yang cukup besar yang kami tahu masih dapat ditemukan," katanya.

Tujuan NASA adalah menemukan secepat mungkin asteroid yang mengancam bumi agar bisa dibelokan menggunakan teknologi DART.

"DART, NEO Surveyor, dan ATLAS adalah komponen penting dari pekerjaan NASA untuk mempersiapkan Bumi jika kita menghadapi ancaman dampak asteroid," katanya.

5 Asteroid yang Melintas Dekat dan Mengancam Bumi Sepanjang 2021

5 Asteroid yang Melintas Dekat dan Mengancam Bumi Sepanjang 2021

Asteroid adalah batu luar angkasa yang mengorbit pada Matahari dengan lintasan tersendiri berbentuk lonjong atau elips. Ketika mengelilingi matahari, asteroid berputar-putar, terkadang terjatuh tak tentu arah.

Keadaan ini berpotensi menabrak Bumi sehingga menjadi ancaman karena bisa merusak permukaan Bumi dan kehidupan di dalamnya. Permukaan asteroid tidak rata, berlubang, bahkan berkawah, bak kulit kentang. Susunan asteroid yang keras terdiri dari debu dan es bersuhu minus 73 derajat Celcius.

Di luar angkasa ada sekitar 750.000 asteroid dengan berbagai ukuran mulai diameter 1 mil sampai 60 mil. Asteroid, disebut juga planet minor atau planetoid, karena berukuran lebih kecil dari planet. Berikut 6 asteroid yang posisinya sangat dekat dengan Bumi pada 2021 dirangkum SINDOnews dari laman livescience;

1. Asteroid Apophis

Asteroid yang memiliki lebar 340 meter terdiri dari batu, besi, dan nikel, diberi nama Apophis diambil dari setan Mesir kuno untuk mempersonifikasikan kekacauan dan potensi ancamannya. Sebab, asteroid yang berukuran setinggi menara Eiffel ini mempunyai kondisi putaran yang sangat rumit, semacam berputar dan jatuh.

Apophis meluncur melewati Bumi pada Jumat 5 Maret 2021 dengan jarak sekitar 16.852.369 km dari Bumi atau sekitar 40 kali jarak dari Bumi ke bulan. Asteroid itu mengorbit penuh mengelilingi matahari setiap 11 bulan dan kembali melintas dekat Bumi pada pada 13 April 2029.

2. Asteroid 2001FO32

Asteroid 2001FO32 merupakan yang terbesar meluncur mendekati Bumi pada Minggu 21 Maret 2021. Ukuran asteroid 2001FO32 diperkirakan memiliki lebar antara 440 dan 680 meter, tetapi ketika pertama kali ditemukan pada tahun 2001, para ilmuwan mengira lebarnya sekitar 1 km.

Pada pertemuan terdekatnya dengan Bumi, jarak asteroid 2001FO32 sekitar 1,25 juta mil atau 2 juta kilometer. Jarak itu kira-kira setara dengan terbang 50 kali mengelilingi dunia. Asteroid 2001FO32 meluncur dengan kecepatan sekitar 124.000 km/jam.

3. Asteroid 2008 GO20

Asteroid setinggi Piramida Agung Giza (sekitar 97 hingga 220 meter) ini meluncur dekat Bumi pada Minggu 25 Juli 2021. Asteroid yang disebut 2008 GO20 ini melintas dalam jarak 4,5 juta kilometer dengan kecepatan hampir 29.000 km/jam.

Setiap batu ruang angkasa yang berukuran lebih besar 150 meter dan meluncur dalam jarak 7,5 juta kilometer dianggap sebagai asteroid yang berpotensi berbahaya (PHA). Ini bukan pertama kalinya asteroid GO20 2008 mengunjungi Bumi. Posisi terdekat dengan Bumi terjadi pada 4 Agustus 1901, ketika asteroid berayun pada jarak 1,3 juta kilometer dari Bumi.

4. Asteroid 2021 NY1

Asteroid 2021 NY1 yang berukuran 3 kali Patung Liberty meluncur melewati Bumi pada ekuinoks musim gugur Rabu 22 September 2021. Asteroid ini meluncur melintas Bumi dalam jarak 1.560.000 km dari Bumi, atau empat kali jarak antara Bumi dan bulan.

Asteroid diameter 130 hingga 300 meter meluncur melalui ruang angkasa dengan kecepatan sekitar 33.800 km/jam atau kira-kira 27 kali kecepatan suara. Meskipun melintas dekat Bumi, NASA menyebut Objek Dekat Bumi (NEO) tidak berbahaya. (Baca juga; Nyaris, Bumi Baru Saja Lolos dari Benturan dengan Asteroid 2021 KN2 )

5. Asteroid 2021 UA1

Asteroid seukuran lemari es ini melesat melewati Bumi dengan jarak sekitar 3.000 kilometer pada 24 Oktober 2021. Asteroid 2021 UA1, melintasi Antartika karena mendekati sisi Bumi pada siang hari dari arah Matahari dan tidak terdeteksi sekitar 4 jam setelah lewat di titik terdekatnya.

Asteroid 2021 UA1 merupakan asteroid terdekat ketiga yang mendekati Bumi ini tanpa benar-benar menimbulkan benturan. Dengan diameter hanya sekitar 2 meter, UA1 terlalu kecil untuk menimbulkan ancaman. Bahkan jika itu menghantam Bumi, sebagian besar batunya akan terbakar habis di atmosfer sebelum bisa menyentuh tanah.
(wur)