Dekati Tokoh dan Warga demi Menjadi Jawara di Jakarta
Dekati Tokoh dan Warga demi Menjadi Jawara di Jakarta
Dzikry Subhanie
Sabtu, 07 September 2024, 19:53 WIB

Masa kampanye belum tiba, tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta tancap gas mencari dukungan tokoh dan warga. Siapa bakal jadi jawara?

Safari Politik ke Mantan Gubernur hingga Tokoh Betawi

Safari Politik ke Mantan Gubernur hingga Tokoh Betawi
Cagub Jakarta Ridwan Kamil (kanan) bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Setu Babakan, Jakarta Selatan. Foto/Achmad Al Fiqri

SETELAH mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta langsung bergerak demi meraih simpati dan suara dari warga Jakarta. Pertemuan dengan para mantan gubernur Jakarta pun dilakukan.

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil, misalnya, bertemu dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke). Pertemuan tersebut dilakukan di Setu Babakan, Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024).

Pagi itu, Ridwan Kamil menyambangi Museum Betawi di Setu Babakan. Kedatangannya disambut Foke. Dengan mengenakan baju muslim dibalut rompi bewarna krem dan berpeci hitam, Bang RK atau Bang Emil, sapaannya kini, turun dari mobil yang ditumpangi.

Pasangan Suswono tu langsung mencium tangan Foke. Foke kemudian mendampingi RK keliling Museum Betawi. "Alhamdulillah, hari ini saya bersyukur bisa bersilaturahmi dengan orang penting yang kalau ditakdirkan untuk menjadi pemimpin Jakarta," tutur Foke.

Foke mengatakan menjadikan pertemuan itu untuk mengenalkan budaya Betawi dan sejarah Jakarta kepada RK. "Bang Emil sudah tahu Jakarta. Mungkin tahu bandung lebih baik daripada tahu jakarta. Tapi saya punya kewajiban untuk membawa siapa pun yang akan menjadi pemimpin Jakarta ini lebih dekat pada kenyataan yang ada di Jakarta," ucap Foke.

Menurut Foke, sejarah Jakarta sangat luar biasa. Dia berkata, Jakarta merupakan kota paling bersejarah bagi Indonesia. "Sejarah Jakarta luar biasa. Tidak ada kota di Indonesia yang punya peran dalam sejarah bangsa ini lebih besar dari Jakarta. Mulai dari kebangkitan bangsa," kata Foke.

Dalam kesempatan tersebut, RK sempat menjajal membuat makanan khas Betawi, kerak telor. Momen itu terjadi kala RK mengunjungi salah satu pedagang kerak telor. Dia lantas mencoba membuat makanan khas Betawi tersebut.

Foke yang ikut mendampingi memberikan celetukan. "Komandan kerak telor," kata Foke sambil tertawa.

Lantas, RK pun sempat bertanya cara membuatnya. Sambil duduk di depan tungku, RK memegang kipas dan penggorengan. RK pun mengipasi arang di dalam tungku agar adonan kerak telor cepat matang.

Lantas, Foke kembali melempar celetukan saat RK mengipas tungku tersebut. "Supaya lebih ramai suasana politik, kalau nggak dikipas kurang ramai," celetuk Fauzi.

"Panas banget," timpal RK sambil tertawa.

RK mengaku Foke berpesan kepada dirinya harus amanah bila terpilih menjadi pemimpin Jakarta. "Wejangan-wejangannya, satu, tentu harus amanah ya jadi pemimpin. Kedua, harus mencintai masyarakat dengan segala permasalahannya, karena tugas pemimpin kan membantu dan menyelesaikan masalah-masalahnya," kata RK.

Selain itu, Foke juga berpesan agar RK harus visioner dalam mengatasi segala permasalahan di Jakarta, seperti menangani banjir di utara Jakarta. "Setengahnya adalah tentang infrastruktur, kebetulan saya ada pengetahuan, setengahnya saya belum paham. Tentang budaya, tentang hal yang sifatnya sosiologis tadi disampaikan," kata RK.

Di sisi lain, duet Pramono Anung-Rano Karno bahkan telah bertemu dengan tiga mantan gubernur Jakarta. Mulanya, Pramono-Rano bertemu dengan Anies Baswedan.

Pramono-Rano bertemu dengan Anies di area Car Free Day (CFD) Jakarta, tepatnya di Jalan Pintu Satu Senayan atau sampai FX Sudirman, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Minggu (1/9/2024) pagi.

Anies mengenakan kaus hitam bertuliskan 'We Tha People' bercengkerama dengan Pramono-Rano. Pramono-Rano dan Anies sebenarnya sama-sama dari arena CFD Bundaran Hotel Indonesia (HI), hanya saja di lokasi yang berbeda. Anies menyapa warga di dekat Halte Phinisi Transjakarta Bundaran HI. Sedangkan Pramono-Rano di Halte Tosari dan Jalan Sumenep, Menteng.

"Sampai ketemu, sampai nanti," ucap Anies kepada Pramono-Rano.

Sementara itu, Rano mengaku itu rezeki anak saleh karena tidak disangka bertemu dengan Anies karena tidak diawali janjian.

"Itu yang namanya rezeki, rezeki anak saleh begitu ya. Artinya begini ya, kalau dibilang kita nggak nyangka, jujur nggak nyangka. Kita memang denger tadi Mas Anies ada di ujung di Pinisi, ya. Artinya kita dateng ke sini nggak janjian ketemu beliau dan dilalah kita ketemu ya. Artinya tandai sendiri aja deh," kata Rano.

Sebelumnya, Pramono Anung-Rano Karno sarapan makanan khas Madiun, Jawa Timur, nasi pecel di pedagan kaki lima Jalan Sumenep, Menteng, Jakarta Pusat.

Pramono-Rano turun dari Transjakarta di Halte Tosari, langsung disambut warga yang menghampiri untuk swafoto. Keduanya sambil berjalan menuju kaki lima di Jalan Sumenep untuk sarapan.

Saat sarapan, Pramono-Rano juga menyapa warga dan menerima aspirasi. Tak jarang keduanya diminta swafoto dengan warga.
"Mulai dari Ratu Plaza, kemudian ke sini (lokasi CFD dan sarapan pecel) kita berdua selain berjalan kaki, kalau saya sebenarnya hampir tiap minggu ke Car Free Day. Selama ini saya menutupi dengan topi, kacamata, karena nggak pingin diketahui orang, saya selalu sendiri dan saya menikmati itu," kata Pramono.

Safari Politik ke Mantan Gubernur hingga Tokoh Betawi
Pramono Anung-Rano Karno bertemu mantan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo. Pertemuan digelar di Museum MH Thamrin, Jakarta. Foto/Aldhi Chandra

Dua hari kemudian, Pramono Anung-Rano Karno bertemu mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Pertemuan digelar di Museum MH Thamrin, Jakarta.

Pada hari yang sama, Rano juga mendatangi kediaman mantan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Mayjen TNI (Purn) Eddie Marzuki Nalapraya di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menurut Rano, Eddie bisa disebut sebagai sesepuh Betawi. "Jadi sangat wajarlah saya minta doa dan dukungan beliau. Inilah artinya kalau silaturahim tidak terputus, mudah-mudahan amal ibadah tidak akan berhenti," kata Bang Doel, sapaan karibnya.

Kamis, 5 September 2024,, giliran mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang dikunjungi Pramono-Rano. Pasangan yang diusung PDIP ini menyambangi Museum Bang Yos di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Sebelum memasuki Museum Bang Yos, mereka tampak berswafoto di depan. Bahkan, mereka kompak berpose salam (salam jempol telunjuk) yang identik dengan salam yang dilakukan pendukung Persija. Bahkan, Pramono-Rano mengumumkan tim pemenangan yang akan mendukung mereka di tempat ini.

Pramono menjelaskan, alasan pemumuman timses di kediaman Sutiyoso lantaran pria yang akrab disapa Bang Yos itu memiliki jiwa petarung. Atas dasar itu, Sekretaris Kabinet (Sekab) ini pun mengaku terinspirasi untuk mengumumkan tim pemenangan di kediaman Bang Yos.

"Kenapa nama-nama ini saya umumkan di tempatnya Bang Yos? Karena energi Bang Yos sebagai petarung itu menginspirasi kami untuk mengumumkan di tempat ini," tutur Pramono seusai pertemuan bersama Bang Yos.

RK Temui JK dan Tokoh Betawi

Tak cuma ke mantan Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil juga berinisiatif menemui Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK). RK bertamu ke kediaman JK di kawasan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2024) sore. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam.

"Terkait Jakarta, pesan beliau, satu, kunci membereskan Jakarta adalah mengatasi kekumuhan. Jadi itu yang akan menjadi prioritas saya juga. Dan memang observasinya mengatakan salah satu ciri keberhasilan di Jakarta selain mengatasi kemacetan atau banjir adalah mengatasi kekumuhan. Mengatasi kekumuhan memang mayoritas adalah inovasi-inovasi arsitektural. Bagaimana membangun tanpa menggusur, memindahkan kan," kata RK seusai bertemu JK.

Mantan Gubernur Jawa Barat ini akan merenungi wejangan JK yang nantinya akan menjadi program bersama Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Suswono.


"Beliau juga sepakat, solusi dari Jakarta, obatnya itu adalah perumahan. Kalau perumahan bisa vertikal seperti di Singapura, di Hong Kong, di mana-mana itu kan menyelesaikan banyak sekali permasalahan bangkitan dari ketidakhadiran kan," ucapnya.

Pada Jumat (6/9/2024) malam, Ridwan Kamil berkunjung ke Kantor Bamus Betawi di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Di sana, dia disambut Ketua Umum Bamus Betawi Eki Pitung. Keduanya sempat beradu pantun.

Di sisi lain, Ridwan Kamil bertekad membuat Jakarta sebagai kota global seusai tak lagi menyandang status ibu kota. Namun, dia berjanji tak akan meninggalkan kearifan lokasi seperti budaya Betawi.

"Jangan sampai (tujuan menjadikan Jakarta) kota global tercapai, tetapi meninggalkan identitas wilayah yang penuh dengan kearifan lokal, yaitu budaya Betawi," kata RK dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (7/9/2024).

Lebih lanjut, Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 ini menyatakan bakal menemui warga Jakarta di semua daerah. Tujuannya agar visi-misinya fokus pada penyelesaian persoalan masyarakat Jakarta.

"Seluruh wilayah Jakarta. Ke (Jakarta) Utara, Pusat, Selatan, Barat, Timur, Kepulauan Seribu. Untuk belanja masalah, belanja aspirasi," tutunya.

Bersama Suswono, mantan Wali Kota Bandung ini akan memberi atensi dan perhatian terhadap kelestarian budaya Betawi. Menurutnya, belanja masalah yang didapat dari turun ke masyarakat, akan menjadi modal menyusun visi dan misi untuk Jakarta lima tahun ke depan.

Safari politik para cagub-cawagub Jakarta ke para tokoh dan warga Jakarta dipastikan terus dilakukan meski mereka belum resmi ditetapkan sebagai pasangan calon. Adapun penetapan pasangan calon dilakukan 22 September 2024. Sementara, masa kampanye digelar pada 25 September-23 November 2024. Achmad Al Fiqri, Felldy Utama, Muhammad Refi Sandi, Jonathan Simanjuntak

Tebar Janji untuk Persija dan Jakmania

Tebar Janji untuk Persija dan Jakmania
Jakmania menyaksikan Persija berlaga di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara. Foto/Aldhi Chandra

Jakmania, kelompok suporter Persija klub kebanggaan Jakarta, menjadi salah satu komunitas yang harus didekati oleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono, Pramono Anung-Rano Karno, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto. Siapa mampu menaklukkan hati Jakmania?

Cagub Jakarta dari jalur independen Dharma Pongrekun mengeluarkan pernyataan yang menarik perhatian. Pensiunan jenderal bintang tiga kepolisian itu berencana untuk menggratiskan Jakarta International Stadium (JIS) untuk pendukung Persija Jakarta, The Jakmania.

Hal itu dia sampaikan seusai mendaftarkan diri sebagai calon peserta pada Pilkada 2024 bersama pasangannya, Kun Wardana Abyoto ke KPU Jakarta.

Pernyataan itu disampaikan Dharma Pongrekun merespons rencana Ridwan Kamil yang akan sowan ke The Jakmania. "Jadi kami akan mengkaji bagaimana baiknya agar JIS bisa dipakai , bisa dinikmati oleh penggemar Persija, khususnya sahabat-sahabat saya dari Jakmania," kata Dharma di Kantor KPU Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Bahkan, katanya, jika anggaran ada, JIS bisa digratiskan. "Kalau memang memungkinkan anggaran ada, maka kalau perlu, kami gratiskan," kata Dharma.

Merespons hal itu, Ridwan Kamil mengaku tak ingin obral janji manis kepada Persija dan Jakmania bila sukses di Pilkada Jakarta. "Kalau saya sederhana bahwa dengan situasi saya yang seperti ini, kami tidak akan terlalu banyak kampanye membawa isu Persija atau Jakmania," kata RK saat ditemui di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/2024).

Kendati demikian, mantan Gubernur Jawa Barat ini berkomitmen bakal memperjuangkan aspirasi Persija dan Jakmania bila terpilih menjadi Gubernur Jakarta 2024-2029. Ia pun menyatakan bakal memperjuangkan dan memprioritaskan aspirasi yang ada.

"Kecuali berkomitmen kalau nanti terpilih insyaallah pembuktian mencintai Persija dan Jakmania, akan kami buktikan dengan mendahulukan aspirasi," terang RK.

"Jadi tidak mau menjanjikan dulu, maunya Jakmania apa, Persija apa, kalau nanti terpilih insya Allah kita perjuangkan. Udah itu," tandasnya.

Ridwan Kamil juga menegaskan bahwa dirinya tak mau memaksakan untuk bertemu Jakmania. Diketahui, Jakmania sempat menolak untuk melakukan pertemuan dengan Ridwan Kamil.

Bang RK mengatakan bakal menunggu kesediaan Jakmania jika sudah ingin menerima tawaran pertemuannya tersebut. "Kalau belum dari sananya ada keluangan waktu dari faktor psikologis saya paham. Tapi poinnya di kesempatan pertama, jika itu ada pasti akan saya lakukan," kata Bang RK ditemui di kawasan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).

Mantan Wali Kota Bandung itu memastikan, tetap berkomunikasi dengan Jakmania meski terdapat resistensi sebelumnya. "Ya, harus dikomunikasikan, karena dari semua calon yang hitungan dinamikanya paling tinggi kan saya. Saya juga tahu diri. Saya sudah statement berkali-kali, saya kalau terpilih akan mencintai," tegas suami Atalia Praratya ini.

Rano Karno, calon wakil gubernur Jakarta yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga menilai wacana menggratiskan stadion yang diresmikan Anies Baswedan dan musim ini resmi menjadi kandang Persija, tidak mungkin dilakukan. "Saya bilang tidak mungkin," kata Rano, 1 September 2024.

Menurut Bang Doel, sapaan akrabnya, JIS itu harus ada biaya operasional. Dia mengatakan, di luar negeri, Liga Inggris, ada sistem beli tiket semusim kompetisi, harganya murah. "Tapi kalua cuma ambil satu-satu, pasti mahal," kata Doel.

Doel juga menyoroti training camp Persija di Sawangan akan dibongkar. Dia kaget dan sedih. "Pegimana ini? Pegimana anak-anak mau fokus berlatih. Oke kalau stadion kita bisa GBK, JIS bisa. Tapi kalau training camp? Ini harus kuat karena di situlah sentralnya," kata mantan Gubernur Banten ini. Felldy Utama, Achmad Al Fiqri, Dzikry Subhanie

Masukkan Artis di Tim Pemenangan, Dekati Pendukung Anies Baswedan


Masukkan Artis di Tim Pemenangan, Dekati Pendukung Anies Baswedan
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diajak foto bareng warga di area CFD, kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (1/9/2024). Foto/Tangkapan layar Instagram @aniesbaswedan

Beragam cara dilakukan pasangan cagub-cawagub Jakarta jelang Pilkada Jakarta yang akan digelar 27 November 2024. Memasukkan artis di tim pemenangan dan berupaya dekati pendukung Anies Baswedan pun dilakukan.

Pramono Anung-Rano Karno menjadi yang pertama mengumumkan daftar tim pemenangan. Tim tersebut diumumkan pada Kamis (5/9/2024) di Museum Bang Yos, Bekasi, Jawa Barat.

Menariknya, pasangan yang diusung PDIP ini mendaulat komika papan atas Cak Lontong sebagai ketua tim pemenangan. Sementara, sebagai ketua harian adalah politikus senior PDIP yang juga mantan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Di deretan wakil ketua, ada nama Elfonda "Once" Mekel (DPR RI Dapil DKI), Putra Nababan (DPR RI Dapil DKI), Maudy Koesnaedi, Darmadi Durianto (DPR RI Dapil DKI), dan Cornelia Agatha. Dua nama di jajaran wakil ketua ini merupakan 'orang dekat' Rano di sinetron 'Si Doel Anak Sekolahan'.

Menariknya, belakangan Maudy Koesnaedi yang berperan sebagai Zaenab di sinetron tersebut, menyatakan menolak bergabung. "Untuk Maudy itu saya harus klarifikasi," kata Rano di kediamannya kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2024).

Rano mengungkap, Maudy mengaku ada di Bali. Kemudian, suaminya, Erik Meijer kecelakaan sehingga Maudy tidak bisa meninggalnya suaminya tersebut. "Udah, Nab. Kalo nanti ini lo Zoom-Zoom aja deh," kata Rano.

Rano juga mengungkapkan, Cornelia Agatha alias Sarah sudah pasti ikut dalam Tim Pemenangan Pramono-Rano.

Rano menjelaskan alasan memasukkan nama Maudy 'Zaenab' Koesnadi dan Cornelia 'Sarah' Agatha. Menurutnya, kedua sosok perempuan itu peduli kepada kebudayaan dan anak.

"Zaenab itu pemerhati kebudayaan. Saya tahu sekali bahasanya dia abis-abisan untuk ada di kebudayaan Betawi ya. Mungkin dia ada di Yayasan Abang None, dia punya konsep tiap tahun bikin pagelaran rugi melulu," ucapnya.

"Nab, Sarah. Abang mau bikin balai rakyat. Dulu zaman abang kecil, balai rakyat minimal di satu kecamatan, sekarang udah pada rubuh, mau tempat di mana anak-anak berekspresi, di mana anak-anak olahraga, di mana anak-anak kesenian, bagaimana mau PKK, bagaimana mau sosialisasi posyandu segala macem. Jadi artinya semua yang terdaftar itu akan firm akan membantu," jelas Bang Doel.

Pada Sabtu (7/9/2024), Maudy Koesnaidi menyampaikan permohonan maaf tak bisa bergabung. Hal ini disampaikan Maudy melalui akun Instagram pribadinya, @maudykoesnaedi.

Maudy saat ini menetap di Bali bersama suaminya, Erik Meijer, yang sedang dalam masa pemulihan pascakecelakaan. Pemeran Zaenab di Si Doel Anak Sekolahan itu juga menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik berkecimpung dalam dunia politik.

"Klarifikasi Bang Doel nih. Saya menyampaikan maaf nggak bisa dampingin bang Doel karena tinggal di Bali & nggak bisa berkecimpung di dunia politik," tulis Maudy dikutip dari akun Instagram @maudykoesnaedi, Sabtu (7/9/2024).

Meski demikian, artis 49 tahun itu siap memberikan dukungan dalam hal yang ia pahami. Seperti menyampaikan aspirasi terkait seni budaya dan pekerja kreatif. "Kalau diminta menyampaikan aspirasi seni budaya & pekerja kreatif, Insya Allah siap. Pahamnya soal itu, nggak paham politik," jelasnya.

Duet Pramono-Rano juga akan berupaya mendekati para pendukung mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Juru Bicara Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Chico Hakim, mengarahkan relawan untuk mendekati 'Anak Abah'. Anak Abah merupakan sebutan bagi para pendukung mantan Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

"Tadi bicara soal Pak Anies, sebenarnya cara yang terbaik menurut saya nih, saya ini masukan buat teman-teman untuk mendekati Anak Abah. Anak Abah nih kan nggak cuma Gen Z dan milenial, tapi teman-teman dari kelompok-kelompok miskin kota, kelompok kelas menengah yang lain, kelompok strata yang ekonominya rendah itu juga punya kedekatan khusus dengan Pak Anies, kita harus akui," ujar Chico di hadapan sejumlah simpul relawan pemenangan di Warung Garasi Si Doel, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2024).

Chico mengatakan, kalau hanya menempel Anies Baswedan tidak akan mengena ke pendukungnya. Hal itu karena tingkat pendidikannya lumayan tinggi, sehingga caranya dengan menempel program yang menjadi peninggalan Anies.

"Karena kalau kita mau main gampang, dalam tanda kutip, yang gampang itu kita nempel aja sama Pak Anies, kita jual nama Pak Anies, Pak Anies dukung kita juga. Itu udah ya kena. Rakyat Jakarta kalaupun mereka sebagian mempunyai semacam suka dengan ketokohan, tapi tingkat pendidikannya lumayan tinggi. Jadi mereka nggak bisa juga kita bodoh-bodohi hanya karena kita nempel tokoh-tokoh tertentu," jelasnya.

Jadi, kata Chico, relawan Pramono-Rano harus juga tahu tentang program-program yang dilakukan Anies. "Tempel program-progam dia. Kita tempel masyarakat yang merasa diuntungkan dengan program-program dia. Itu yang saya rasa, pesan dari saya, tapi sisanya teman-teman yang sudah berjibaku di lapangan sehari tentunya lebih tahu juga situasinya," katanya.

Koordinator Presidium DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) La Ode Basir turut mengomenari hal ini. "Wajar, wajar, bagus saja," kata La Ode saat dihubungi, Sabtu (7/9/2024).

Apalagi, kata La Ode, Anies memiliki nilai kuat di Jakarta. Dengan pengalaman lima tahun memimpin ibu kota, kata dia, Anies bisa merawat dan menjaga jejaring simpul relawan.

"Nah dalam konteks itu, jika mau menang, siapa pun pasangan yang mau menang kontestasi di Jakarta hari ini tiga pasangan itu, tentu harus mendekati basis-basisnya Mas Anies," tutur La Ode.

Kendati demikian, La Ode mengingatkan bahwa sebagian besar Anak Abah ini bersifat rasional. Untuk itu, ia menilai, pendekatan dari para kandidat akan diterima bila ada program yang realistis dan bermanfaat bagi masyaramat.

"Ya orang-orang pendukung Mas Anies ini kan mayoritas rasional, mengedepankan hal-hal yang penting. Maka pendekatan-pendekatan yang basisnya melalui pendekatan program yang dirasakan oleh masyarakat, rasanya akan ditangkap bagus semua," terang La Ode.

Tim Ridwan Kamil-Suswono Segera Diumumkan

Ridwan Kamil memastikan akan segera mengumumkan struktur tim pemenangannya dalam waktu dekat. "Insyaallah minggu ini beres," kata Ridwan Kamil ditemui wartawan di kawasan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).

Bang Emil mengutarakan alasan mengapa sampai saat ini pihaknya tak kunjung mengumumkan struktur tim pemenangan. "Perbedaannya adalah karena kami koalisinya agak besar, jadi komunikasikan nama-namanya butuh musyawarahnya lebih agak lamaan. Di waktu terdekat seberesnya pasti kita doorstop-kan, kita sampaikan kepada media," ujarnya.

Di sisi lain, dia memastikan tidak akan memilih ketua tim pemenangan dari kalangan figure publik. Dia lebih memilih sosok tersebut dari internal partai.

Menurut dia, ketua tim pemenangan yang dibutuhkan adalah sosok yang bisa membangun keharmonisan di internal tim pemenangan. Tak hanya itu, sosok itu juga memiliki kemampuan manajerial yang baik.

"Jadi bukan sosok, hanya manajerial aja. Jadi karena kita koalisi agak besar, jadi aspek yang dicari itu kediterimaan oleh koalisi yang besar sehingga kelihatannya hanya internal saja. Mungkin pimpinan dewan dari partai-partai yang ada di kami," pungkasnya.

Ke Mana Suara Pendukung Anies?

Pengamat politik Ray Rangkuti menyoroti peta arah suara pendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta. Menurutnya, ada dua kecenderungan suara pendukung Anies bakal terpecah di Pilkada Jakarta.

"Ke mana kira-kira suaranya Anies? Nah kan kita belum tahu persis, pemilih Anies ini kan tak mutlak seluruhnya (pendukung) Anies. aya kira mungkin setengahnya atau mungkin lebih dari pemilih Anies itu orang-orang PKS. Pertanyaannya, apakah orang PKS akan memilih pilihan PKS ataukah pilihan Anies Baswesan?" ujar Ray di program Interupsi yang tayang di iNews, Kamis (5/9/2024).

Menurutnya, PKS merupakan salah satu partai paling solid pemilihnya. Selain PKS, terdapat juga PDI Perjuangan yang juga memiliki pemilih solid.

"Jadi, ada kecenderungan di warga PKS itu ke mana partai berangkat mereka akan ikut, meskipun mungkin ada penolakan di awal. Pun begitu dengan PDI Perjuangan," tuturnya.

Ray berasumsi, pemilih Anies Baswedan yang berasal dari pemilih PKS bakal ikut dengan pilihan partainya dalam Pilkada Jakarta 2024. Diketahui, PKS mendukung Ridwan Kamil-Suswono. Sedangkan pemilih Anies yang bukan berasal dari PKS, diyakini tak bakal memilih cagub-cawagub usungan PKS, PKB, hingga Nasdem di Pilkada Jakarta 2024.

Dia menambahkan, pemilih Anies bukan dari PKS diyakini enggan memilih cagub-cawagub Jakarta yang diusung PKS lantaran telah mengecewakan mereka.

"Kalau dibuat asumsi akan jauh lebih mudah mereka (pemilih Anies non-PKS) mungkin masuk ke pemilihnya non-PKS dibandingkan pemilih PKS. Saya tak bisa memastikan (ke siapa). Saya mengatakan, kecenderungannya tak akan memilih yang diusung PKS, PKB, dan Nasdem karena ini tiga partai yang meninggalkan Anies, padahal sudah menjanjikan untuk dijadikan sebagai cagub," katanya. Achmad Al Fiqri, Ari Sandita, Dzikry Subhanie, Felldy Utama.
(zik)