Optimisme Atlet Difabel Indonesia di Paralimpiade Paris 2024
Optimisme Atlet Difabel Indonesia di Paralimpiade Paris 2024
Andryanto Wisnuwidodo
Selasa, 27 Agustus 2024, 13:49 WIB

Optimisme atlet difabel Indonesia untuk meraih medali dalam persaingan di Paralimpiade Paris 2024 yang akan digelar 28 Agustus hingga 8 September 2024.

Kontingen Indonesia Terjunkan 35 Atlet, Target Jaga Tradisi Emas

Kontingen Indonesia Terjunkan 35 Atlet, Target Jaga Tradisi Emas

Optimisme atlet difabel Indonesia memburu medali di Paralimpiade Paris 2024 yang akan digelar 28 Agustus hingga 8 September 2024. Kontingen Indonesia akan menurunkan 35 atlet difabel terbaiknya dalam Paralimpiade Paris 2024.

Chief de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Reda Manthovani mengungkapkan, secara realistis Kontingen Indonesia menargetkan jaga tradisi emas dengan membidik 1 medali emas, 2 perak dan 3 perunggu pada perhelatan akbar empat tahunan Paralimpiade Paris 2024.

"Secara realistis kita menargetkan capaian medali Indonesia pada Paralimpiade 2024 Paris berupa 1 emas, 2 perak dan 3 perunggu," kata Reda Manthovani saat melaporkan kesiapan atlet kepada Menpora Dito di Paralympic Training Center, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (15/8) dirilis dari situs resmi Kemenpora.

Baca Juga: Terence Crawford Juara Dunia Tinju 4 Divisi yang Tak Terkalahkan

Reda optimistis target yang telah dicanangkan akan tercapai dengan persiapan matang dan serius dari atlet dan stakeholder terkait lainnya. "Kami meyakini bahwa target ini akan tercapai melalui upaya dan persiapan yang matang dan serius yang telah dilakukan oleh seluruh olahragawan kita, ofisial dan pihak terkait lainnya," ujar Red.

"Kami menyatakan bahwa seluruh atlet yang akan berpartisipasi dalam Paralimpiade 2024 Paris telah siap secara fisik dan mental serta telah mempersiapkan diri secara sungguh-sungguh," imbuhnya.

Sebanyak 35 atlet Indonesia telah lolos kualifikasi Paralimpiade 2024 Paris. Kontingen Indonesia yang diturunkan di Paralimpiade Paris 2024 akan bertanding di 10 cabang olahraga (cabor). Sebelumnya, atlet paralimpiade Indonesia menjalani pelatnas di Kota Solo dari Bulan November 2023 hingga Agustus 2024.

"Kenaikan 12 atlet menjadi 35 atlet dibandingkan dengan 4 tahun lalu ini sangat luar biasa. Saya berharap dan kita doakan apa yang telah dilakukan NPC Indonesia dan Kemenpora mulai dari pembinaan, talent scouting ada peningkatan dan pemerataan yang signifikan jadi semoga potensi medalinya bisa lebih besar lagi," ujar Menpora Dito.

Kontingen Indonesia telah menyiapkan tim pendukung yang terdiri dari 2 Deputi CdM, 11 tim CdM, 4 tim medis, 8 manager, 19 pelatih, 12 asisten pelatih, ofisial dan 6 tim media.

Daftar 35 Atlet Difabel Indonesia di Paralimpiade Paris 2024:

Cabor Para Bulu Tangkis
1. Fredy Setiawan
2. Hikmat Ramdani
3. Rina Marlina
4. Subhan
5. Dheva Anrimusthi
6. Qonitah Ikthiar Syakuroh
7. Leani Ratri Oktila
8. Khalimatus Sadiyah
9. Suryo Nugroho

Cabor Para Atletik
1. Fauzi Purwo Laksono
2. Karisma Evi Tiarani
3. Saptoyogo Purnomo
4. Ni Made Arianti Putri
5. Partin

Cabor Para Panahan
1. Ken Swagumilang
2. Teodora Audi Farelly
3. Setiawan
4. Kholidin
5. Wahyu Retno Wulandari

Cabor Boccia
1. Felix Ardi Yudh
2. Gischa Zayana
3. Muhammad Afrizal Syafa
4. M. Bintang Satria Herlangga

Cabor Judo Tunanetra
1. Tony Ricardo Mantolas
2. Roma Siska Tampubolon
3. Junaedi

Cabor Para Angkat Berat
1. Sriyanti
2. Siti Mahmudah
3. Ni Nengah Widiasih

Cabor Para Renang
1. Syuci Indriani
2. Jendi Pangabean
3. Maulana Rifky Yavianda

Cabor Para Tenis Meja
1. Leli Marlina

Cabor Para Balap Sepeda
1. Muhammad Fadil Imammudin

Cabor Para Menembak
1. Bolo Triyanto

Sejarah Paralimpiade, Pesta Olahraganya Atlet Difabel Dunia

Sejarah Paralimpiade, Pesta Olahraganya Atlet Difabel Dunia
Defile kontingen saat Paralimpiade Roma 1960

Apa itu Paralympic Games atau Paralimpiade ? Paralympic Games atau dalam bahasa Indonesia disebut Paralimpiade merupakan kompetisiolahragakhusus atlet difabel. Paralimpiade memiliki banyak cabang olahraga yang bisa diikuti oleh berbagai kelompok difabel yang memiliki kebutuhan khusus mulai dari fisik, mental dan sensoral.

Kapan Paralympic Games digelar? Paralimpiade kali pertama digelar tahun 1960 di Roma, Italia. Pesta olahraga atlet difabel dilaksanakan setiap empat tahun sekali dan berlangsung rutin hingga saat ini. Pada tahun ini, Paralimpiade akan dipertandingkan mulai 28 Agustus hingga 8 September 2024 di Paris, Prancis.

Baca Juga: Tantangan Atlet Indonesia Jaga Tradisi Medali di Paralimpiade Paris 2024

Sejak 1988, Paralimpiade Musim Panas diselenggarakan bersamaan dengan Olimpiade Musim Panas di kota tuan rumah dengan fasilitas olahraga yang sama. Paralimpiade diselenggarakan Komite Olimpiade Internasional atau National Olympic Committee (NOC) dan Komite Paralimpiade Internasional atau International Paralympic Committee (IPC).

Dikutip dari laman resmi Olympics, sejarah Paralimpiade bermula pada tahun 1948, Sir Ludwig Guttmann menggelar kompetisi olahraga Stoke Mandeville Games. Event ini mengikutsertakan 16 veteran Perang Dunia II yang mengalami cacat saraf tulang belakang.

Event ini berkembang menjadi ajang internasional saat peserta dari Belanda ikut serta dalam pertandingan pada tahun 1952. Stoke Mandeville Games berkembang hingga berubah menjadi Paralympic Games yang diikuti atlet difabel.

Dan, pada 29 Juli 1948, saat upacara pembukaan Olimpiade London 1948, Dr. Guttmann mengorganisasi kompetisi pertama untuk atlet penyandang disabilitas berkursi roda yang ia beri nama Stoke Mandeville Games. Ini merupakan sebuah tonggak penting dalam sejarah Paralimpiade.

Dan pada tahun 1960, pertandingan Paralimpiade resmi pertama diadakan di Roma, yang menampilkan 400 atlet dari 23 negara. Dan pada tahun 1976, Pertandingan Musim Dingin pertama dalam sejarah Paralimpiade diadakan di Swedia. Sejak saat itu, Paralimpiade menjadi semakin besar hingga sekarang yang akan digelar di Paris, Prancis.

Kategori Disabilitas yang Diperlombakan dalam Paralimpiade

Kategori Disabilitas yang Diperlombakan dalam Paralimpiade
Para Renang saat berlomba di Paralimpiade Tokyo 2020/Olympics

Atlet difabel yang bertanding di Paralimpiade akan dikelompokkan ke dalam kategori-kategori berikut:

Amputasi
Atlet yang kehilangan sebagian atau seluruh bagian dari salah satu anggota tubuh.

Cerebral Palsy
Atlet yang menderita kerusakan otak non-progresif yang memengaruhi kontrol ototnya, keseimbangannya atau koordinasinya.

Kursi roda
Semua atlet yang mengalami cedera atau kekurangan saraf tulang belakang dan kekurangan lainnya yang membuat mereka hanya bisa bertanding menggunakankursi roda. Atlet yang masuk dalam kategori ini minimal kehilangan 10 persen dari fungsi kaki mereka.

Berkebutuhan khusus atas penglihatan
Para atlet yang mengalami kebutuhan khusus atas penglihatan dari penglihatan yang sebagian (cukup untuk dinilai buta secara hukum) hingga buta total.

Les Autres
Istilah ini merupakan bahasa Prancis yang digunakan untuk membuat sebuah kategori baru yang berarti “lain-lain”. Kategori ini meliputi atlet yang memiliki kekurangan pada mobilitas atau kehilangan fungsi fisik lainnya yang tidak dapat digolongkan pada salah satu dari kelima kategori sebelumnya. Contoh kasus dari Les Autres adalah hambatan pertumbuhan atau sklerosis berganda.

Prestasi Atlet Difabel Indonesia dalam Sejarah Paralimpiade

Prestasi Atlet Difabel Indonesia dalam Sejarah Paralimpiade
Kontingen Indonesia meraih sembilan medali di Paralimpiade Tokyo 2020

Sesuai data dari Paralympic Committee, atlet Indonesia total meraih 27 medali sejak kali pertama mengikuti Paralimpiade Toronto 1976 hingga Paralimpiade Tokyo 2020. Sejak pertama kali tampil di Paralimpiade 1976, Indonesia hanya absen mengirimkan atlet pada Paralimpiade 1992.

Paralimpiade Toronto 1976
Saat debut di Paralimpiade Toronto 1976, atlet Indonesia mampu meraih enam medali dengan rincian dua medali emas satu perak dan tiga perunggu. Indonesia menempati peringkat 26 di klasemen akhir Paralimpiade 1976.

Paralimpiade Arnhem 1980
Pada Paralimpiade 1980, Indonesia mengirimkan 15 atlet putra, menurut data IPC. Di Paralimpiade Arnheim, Indonesia meraih enam medali, yaitu dua medali emas dan empat medali perunggu. Di klasemen akhir, Indonesia menempati peringkat 27.

Paralimpiade 1984
Indonesia memperoleh satu medali perak dan satu medali perunggu di Paralimpiade 1984. Kontingen Indonesia menempati peringkat 30 di klasemen akhir Paralimpiade 1984.

Paralimpiade Seoul 1988
Indonesia meraih dua medali perak yang diperoleh dari cabang atletik. Dengan perolehan ini, Indonesia menempati peringkat 42 di klasemen akhir Paralimpiade Seoul 1988.

Paralimpiade 1992
Indonesia absen mengirimkan atlet pada Paralimpiade Barcelona/Madrid 1992.

Paralimpiade 1996-2008
Kontingen Indonesia kembali berlaga pada Paralimpiade Atlanta 1996, Paralimpiade Sydney 2000, Paralimpiade Athena 2004, dan Paralimpiade Beijing 2008. Sayang, Indonesia gagal meraih medali.

Paralimpiade London 2012
Setelah tanpa medali di empat Paralimpiade sebelumnya, Indonesia menyabet 1 medali pada Paralimpiade London 2012. Medali perunggu dipersembahkan David Jacobs dari cabang olahraga tenis meja nomor perseorangan pria kelas 10.

Paralimpiade Rio de Janeiro 2016
Indonesia kembali hanya mendapatkan satu medali perunggu pada Paralimpiade Rio de Janeiro 2016. Satu-satunya medali ini dipersembahkan Ni Nengah Widiasih dari cabang olahraga angkat besi putri nomor 41 kilogram.

Paralimpiade Tokyo 2020
Atlet Indonesia berpesta dengan meraih 9 medali di Paralimpiade Tokyo 2020. Dua medali emas, tiga medali perak, dan empat medali perunggu.
(aww)