Anggota NATO: Memasok Bom Cluster ke Ukraina Tindakan Salah
Foto/Reuters
Tak hanya lawan, pihak kawan pun risau dengan rencana pengiriman munisi tandan atau bom cluster ke Ukraina. Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles menegaskan, bom cluster tidak boleh digunakan oleh Ukraina dalam keadaan apa pun.
Pernyataan keras itu muncul sehari setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan mengirim persenjataan kontroversial itu ke Ukraina, di tengah kekurangan peluru konvensional.
"Spanyol, berdasarkan komitmen tegasnya dengan Ukraina, juga memiliki komitmen tegas bahwa senjata dan bom tertentu tidak dapat dikirim dalam keadaan apa pun," kata Robles kepada wartawan setelah rapat umum di Madrid.
"Spanyol mengatakan tidak untuk bom cluster dan ya untuk pertahanan sah Ukraina, yang kami pahami tidak boleh dilakukan dengan bom cluster," tambah Robles, menurut Reuters, yang dinukil Russia Today, Minggu (9/7/2023).
Gedung Putih pada hari Jumat mengumumkan bahwa Presiden Joe Biden telah mengesahkan pengiriman amunisi konvensional yang ditingkatkan tujuan ganda (DPICM) dalam jumlah yang tidak ditentukan ke Kiev, berdasarkan rekomendasi "dengan suara bulat" dari tim keamanan nasional presiden.
Amunisi yang dapat ditembakkan dari artileri 155 mm yang dipasok NATO ke Ukraina itu akan menyebarkan banyak bom kecil di area yang luas, Namun, beberapa di antaranya biasanya gagal untuk meledak sehingga menimbulkan risiko besar bagi warga sipil selama bertahun-tahun setelah pertempuran berakhir.
Bahaya itulah yang membuat amunisi tandan dilarang oleh lebih dari 120 negara, meskipun AS, Ukraina, dan Rusia bukan pihak yang ikut dalam larangan tersebut.
Keputusan Biden juga dikritik oleh Jerman dan Inggris. Namun, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan pada hari Jumat mengatakan kepada wartawan bahwa pengiriman senjata ini diperlukan untuk "menjembatani" kesenjangan sampai pendukung Barat Kiev dapat meningkatkan produksi peluru 155 mm konvensional.
Berbicara kepada CNN pada hari Jumat, Biden lebih blak-blakan. "Itu adalah keputusan yang sangat sulit di pihak saya," katanya, mengklaim bahwa dirinya menandatangani pasokan karena Ukraina kehabisan amunisi.
"Bom cluster adalah satu lagi 'Wunderwaffe' (senjata ajaib) yang Washington dan Kiev pertaruhkan, tanpa memikirkan konsekuensi dahsyatnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada konferensi pers pada hari Jumat.
"Melalui pengiriman munisi tandan, Washington de-facto menjadi kaki tangan dalam menambang wilayah (Ukraina) dan akan berbagi tanggung jawab penuh atas kematian anak-anak Rusia dan Ukraina," tandasnya.