Manuver Nasdem dan Masa Depan Koalisi Perubahan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kiri) bersama dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) memberikan keterangan seusai menggelar pertemuan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (1/2/2023). Foto/Arif Julianto
DUA hari setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan tetap berada dalam Koalisi Perubahan yang mendukung Anies Baswedan sebagai Bacapres 2024, Partai Nasdem melakukan manuver. Partai yang dipimpin Surya Paloh ini mendatangi Kantor DPP Partai Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023).
Paloh mencoba menjelaskan alasannya untuk mengunjungi Golkar ketimbang Partai Demokrat dan PKS, calon mitranya di Koalisi Perubahan. Baginya, partai berlambang pohon beringin itu prioritas.
"Kenapa ngunjungi Golkar? Ya prioritas bagi Nasdem. Ada satu romantisme. Ada satu perjalanan sejarah perjalanan kehidupan saya pribadi," jelas Paloh.
Paloh mengaku sudah menjadi bagian Golkar sejak umur 16 tahun. Puluhan tahun dirinya berada di barisan Golkar hingga usia 43 tahun. "Jadi terlepas apa pun juga kekurangan satu sama lain, tetapi modal kebersamaan. Catatan sejarah saling pemahaman, saya alumni Golkar adalah kebenaran. Jadi prioritas," tutur Paloh.
Dia pun mengungkapkan alasan partainya tak kunjungi partai lain. Saat ini, katanya, Partai Nasdem masih mencoba mengunjungi partai lain. "Yang lain kita baru mencoba. Baru mencoba," ungkapnya.
"Apakah akan mungkin bergabung dengan KIB, ya sama-sama mungkin. Mungkin KIB juga bergabung dengan Nasdem kan. Jadi kemungkinan itu masih terbuka," pungkasnya.
Meski kunjungan Partai Nasdem ini merupakan balasan atas kunjungan DPP Partai Golkar ke Nasdem Tower beberapa waktu lalu, tetap saja ada yang menilai ini sebagai manuver.
Pengamat politik Ujang Komarudin melihat adanya perubahan sikap Partai Nasdem setelah pertemuan Surya Paloh dengan Presiden Jokowi pada Kamis, 26 Januari 2023. Dia melihat ada deal politik dalam pertemuan tersebut.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menilai Nasdem tak lagi ngotot mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024. Hal itu terlihat kala Nasdem tidak mengirimkan perwakilan saat PKS mendeklarasikan dukungan Anies sebagai capres 2024 pada Senin, 30 Januari 2023.
"Itu menandakan memang tidak akan mudah Koalisi Perubahan ini terbentuk, karena Nasdemnya kelihatannya ketika diancam menterinya akan dicopot, maka pertemuan Kamis yang lalu itu terkait dengan deal-deal atau renegosiasi kembali mungkin," ucapnya.
Diketahui, saat PKS menyampaikan dukungannya kepada Anies, tidak ada perwakilan dari Partai Nasdem. Sementara, Partai Demokrat diwakili oleh Sekjen Teuku Riefky Harsya dan Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.
Jubir Tim Kecil Koalisi Perubahan Sudirman Said mengatakan, ketidakhadiran Partai Nasdem lantaran adanya urusan lain yang tak bisa ditinggal. "Koalisi ini sering kami kemukakan, yang kita syukuri dalam dinamika tim kecil ini adalah anggotanya tetap, delapan orang itu sering bertemu untuk membahas materi secara bersama-sama. Yang satu ada tugas di Lombok, dan ada juga yang tengah memimpin rapat di Komisi VII DPR RI," tuturnya.
Namun, pengamat politik Jerry Massie menilai kunjungan Paloh ke Golkar tidak akan berpengaruh bagi Koalisi Perubahan. Menurutnya, hal itu merupakan pendekatan saja agar tak ada konflik antar sesama parpol. "Tetap akan eksis dan kompak mereka (Koalisi Perubahan, red)," kata Jerry kepada
SINDOnews, Kamis (2/2/2023).
Menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini, Koalisi Perubahan tinggal menunggu kesepakatan deklarasi bersama ketiga parpol ini. "Tapi saya lihat chemistry sudah dibangun dan visi mereka satu yakni terjadi perubahan di Indonesia dalam berbagai bidang atau sektor," pungkasnya.
Terkini, Anies Baswedan dan tim kecil perwakilan dari PKS dan Partai Nasdem bertamu ke DPP Partai Demokrat, Kamis (2/2/2023). Tim kecil tersebut antara lain Mohamad Sohibul Iman, Almuzzammil Yusuf, Willy Aditya, dan Sudirman Said. Mereka diterima langsung oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Terkait pertemuan tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Jansen Sitindaon saat dihubungi menegaskan bahwa Koalisi Perubahan solid. "Koalisi solid," kata Jansen.
Dzikry Subhanie, Ahhmad Al Fiqri, Isty Maulidya