Menanti Cawapres Pilihan Anies Baswedan
Menanti Cawapres Pilihan Anies Baswedan
Dzikry Subhanie
Minggu, 30 Oktober 2022, 22:05 WIB

Sosok yang akan dipilih Anies Baswedan sebagai cawapres 2024 masih menjadi tanya tanya. Bakal muncul kejutan?

Demokrat Sodorkan AHY, PKS Usulkan Aher

Demokrat Sodorkan AHY, PKS Usulkan Aher
Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan, Ahmad Heryawan. Foto/Dok SINDO dan Tangkapan layar Instagram

PARTAI Demokrat menyodorkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024. Sementara, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusulkan nama Ahmad Heryawan.

Kedua nama tersebut muncul saat tiga partai yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS tengah melakukan pembicaraan intensif menghadapi Pilpres 2024. Ketiga partai tersebut pun sudah membentuk tim kecil yang bertugas mambangun fondasi koalisi. Koalisi Perubahan, begitu nama koalisi yang diwacanakan ketiga parpol tersebut.

Soal nama AHY yang disodorkan Partai Demokrat, tentu wajar. AHY merupakan ketua umum Partai Demokrat. Namanya pun kerap masuk dalam survei capres-cawapres 2024.

Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menuturkan, perlu adanya sosok yang mampu meningkatkan elektabilitas Anies di Pilpres 2024. "Cawapres harus melengkapi dan memperkuat. Jangan sampai downgrade Mas Anies," ujar Herzaky dalam acara KedaiKopi bertajuk "Utak-atik Tiket Capres" di Hotel Amaris, Juanda, Jakarta Pusat, Minggu (23/10/2022).

Selain itu, calon wakil presiden perlu berkontribusi dalam pembentukan koalisi. Sehingga, AHY bisa menjadi salah satu calon yang dapat dipinang. Menurutnya, Anies-AHY sebagai sahabat sudah lama. Namun, lagi-lagi pihaknya akan diskusi bareng dengan koalisi. "Kalau ternyata semuanya kami lihat memang Anies-AHY yang terbaik, kami akan dorong itu," ujarnya.

Sementara, PKS semakin mantap mengusulkan Ahmad Heryawan sebagai calon pendamping Anies. Kang Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, menjadi pilihan PKS untuk maju sebagai pimpinan nasional setelah popularitas Salim Segaf Al Jufri yang awalnya didorong maju menjadi pimpinan nasional, dirasa kurang nendang.

Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri mengungkapkan, partainya melakukan evaluasi pergerakan Salim Segaf selama setahun. "Musyawarah Majelis Syura Agustus lalu mengevaluasi pergerakan Dr Salim selama setahun, memang popularitas dan elektabilitas di survei kurang nendang. Itu juga hasil Majelis Syura yang merekomendasikan tokoh senior PKS, salah satunya Kang Aher, untuk menjadi pimpinan nasional," kata Mabruri kepada SINDOnews, Kamis (27/10/2022).

Anies dan Aher pun bertemu di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (30/10/2022). Keduanya dipertemukan dalam acara Pelatihan Relawan Advokasi PPKS. Anies menjadi pembicara, Aher menjadi keynote speaker.

Dalam acara tersebut, Aher pun menyapa Anies. "Kita mendapat anugerah kedatangan tamu penting, Insyaallah akan menjadi orang penting di negeri ini, Bapak Anies Rasyid Baswedan Ph.D," ujar Aher, disambut teriakan takbir dari peserta yang hadir.

Aher yang terbang dari Gorontalo untuk menghormati Anies juga mengatakan bahwa saat ini PKS tengah membangun chemistry atau keterikatan dengan Anies Baswedan. PKS merasakan sudah ada 99% chemistry yang terbangun dengan Anies.

"Nampaknya kita saat ini sedang mempertemukan chemistry, antara apa yang diinginkan PKS nampaknya 99% nyambung Insya Allah dengan Pak Anies Baswedan," ujar Aher. Dziky Subhanie, Bachtiar Rodjab, Rico Afrido Simanjuntak, Kiswondari

Tiga Kriteria Cawapres versi Anies Baswedan

Tiga Kriteria Cawapres versi Anies Baswedan
Anies Baswedan. Foto/MPI/Aziz Indra

Anies Baswedan membeberkan kriteria cawapres yang akan mendampinginya pada Pilpres 2024. Menurut Anies, ada tiga kriteria yang harus dipenuhi.

Pertama, memberikan kontribusi untuk meraih kemenangan. "Pasangan itu harus begitu," ujar Anies seusai menjadi pembicara dalam diskusi yang berlangsung di salah satu gedung teater di Jakarta Selatan, Sabtu (29/10/2022).

Kedua, pasangan ini bisa membantu di dalam stabilitas koalisi partai pendukung. Ketiga, dapat membantu untuk membuat proses pemerintahan lebih efektif. "Jadi tiga itu, satu untuk kemenangan, dua untuk stabilitas politik, tiga untuk efektivitas pemerintahan. Kriterianya tiga itu," kata Anies.

Ketika ditanya terkait dua sosok calon pendampingnya, yakni AHY dan Aher, Anies enggan menjawabnya.

Sementara, Jusuf Kalla (JK), yang dikenal dekat dengan Anies, membeberkan kriteria cawapres cawapres pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Menurut JK, bukan hanya popularitas yang perlu dipertimbangkan dalam mencari sosok yang pas sebagai cawapres pendamping Anies Baswedan.

"Coba lihat semuanya. Saya dua kali wapres. Pak Boediono, Pak Kiai (Ma’ruf Amin) pernah kampanye enggak? Enggak pernah. Harus tadi, harus bekerja dengan baik, sehingga dilihat ini. Harus menilai bisa bekerja sama atau bisa membantu," kata JK kepada wartawan, Sabtu (29/10/2022).

Menurut politikus yang dua kali menjadi wapres tersebut, cawapres yang baik tidak hanya harus dinilai dari elektabilitas di sejumlah survei. "Tentu kalau dalam pemilu ya. Tapi orang elektabilitas dilihat dari apa yang dikerjakannya sekarang. Itu harus tapi orang akan menilai dia sanggup bekerja tidak," tuturnya.

JK pun mengatakan kriteria cawapres itu antara lain sosok pemimpin yang dapat memimpin bangsa menuju kemakmuran dan keadilan. Kedua, lanjut JK, cawapres harus memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan punya pengalaman yang baik. Ketiga, kata JK, memiliki rekam jejak yang baik.Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan AHY di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (26/10/2022). Keduanya bertemu dua jam.

Soal koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS, Paloh mengatakan pihaknya masih menyamakan frekuensi satu sama lain. Tapi yang jelas, hubungan baik sudah terjalin dan memperkokoh semangat bersama.

"Koalisi memang sedang menyesuaikan frekuensi, ya kan? Apa yang sedang disesuaikan satu sama lain, tapi yang jelas bahwa hubungan baik yang selama ini sudah terjalin itu semakin memperkokoh semangat kita bersama ya," paparnya. Irfan Maulana, Raka Dwi Novianto, Kiswondari

Analisis Pengamat soal Peluang AHY dan Aher Dampingi Anies

Analisis Pengamat soal Peluang AHY dan Aher Dampingi Anies
Anies Baswedan menerima Agus Harimurti Yudhoyono di rumahnya. Foto/Tangkapan layar Instagram @aniesbaswedan


Munculnya nama AHY dan Aher sebagai cawapres Anies Baswedan dinilai wajar. Keduanya merupakan tokoh parpol yang kemungkinan akan ikuy mengusung Anies di Pilpres 2024. Siapa yang lebih moncer, AHY atau Aher?

Pengamat politik Jerry Massie mengatakan, Anies Baswedan bisa menggaet AHY jika ingin menambah perolehan suara dari generasi milenial dan generasi Z pada Pilpres 2024. "Jika Anies mau cawapres milenial, tokoh muda yang disukai generasi milenial dan generasi Z, maka AHY pilihan yang tepat selain Sandiaga Uno," ujar Jerry kepada SINDOnews, Selasa (18/10/2022).

Jerry yang juga Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) ini menilai, keuntungan lain menggandeng AHY karena dia merupakan ketua umum Partai Demokrat. Diketahui, Demokrat merupakan partai yang meraih 54 kursi DPR pada Pemilu 2019. "Jadi sangat komplet jadi tandem Anies," ujarnya.

Tentang anggapan AHY belum berpengalaman, Jerry kurang sependapat. "Saya kira dia sudah bisa, sudah beberapa tahun pegang partai. Dia sosok yang cerdas, bisa beradaptasi. Dia punya parpol, itu yang menjadi acuan," ujarnya.

Jerry menambahkan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan kesempatan kepada Anies memilih pendampingnya di Pilpres 2024. "Jadi Anies tinggal memilih siapa yang layak mendampinginya, tapi perlu bangun komitmen dan kesapakatan selain musyawarah mufakat," pungkas Jerry.

Ujang Komarudin, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyarankan Demokrat dan PKS tidak ngotot mengajukan cawapres pendamping Anies Baswedan.

Analisis Pengamat soal Peluang AHY dan Aher Dampingi Anies

"Kalau saling ngotot-ngototan Demokrat harus AHY, PKS harus Ahmad Heryawan, tunggulah kekalahannya. Karena AHY maupun Ahmad Heryawan tidak bisa menambah elektabilitas bagi Anies Baswedan," kata Ujang kepada SINDOnews, Sabtu (29/10/2022).

Ujang mengatakan, rugi jika AHY atau Aher menjadi cawapres pendamping Anies Baswedan. “Bisa kalah, tapi kembali kepada koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS siapa yang akan diusung," ujarnya.

Dia pun meminta semua pihak yang ingin mengusung Anies berjiwa besar. "Semuanya harus berjiwa besar, semuanya harus ada yang mengalah demi kemenangan koalisi tersebut," pungkasnya.
(zik)