Timnas Indonesia di Persimpangan Jalan, Pilih AFF Atau EAFF?
Andryanto Wisnuwidodo
Senin, 25 Juli 2022, 22:36 WIB
PSSI dan Tim Nasional Indonesia menjadi perbincangan hangat para penggemar sepak bola di Asia Tenggara dan Asia setelah muncul rencana pindah dari AFF ke EAFF.
Sejarah Kelahiran EAFF dan Masa Depan Timnas Indonesia
Timnas Indonesia, Pilih AFF Atau Gabung EAFF? PSSI dan Timnas Indonesia menjadi perbincangan hangat penggemar sepak bola di Asia Tenggara setelah muncul rencana pindah dari AFF (Federasi Sepak Bola Asia Tenggara) ke EAFF (Federasi Sepak Bola Asia Timur).
Keberadaan Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF) mulai akrab di telinga pecinta sepak bola di Tanah Air. Ini tak lepas dari kegagalan Timnas Indonesia lolos ke semifinal Piala AFF U-19 2022. Lalu bagaimana sejarah EAFF itu sendiri? EAFF merupakan Federasi Sepak Bola Asia Timur yang berdiri pada 28 Mei 2002.
EAFF beranggotakan 10 negara, yakni Jepang, China, Taiwan, Guam, Hong Kong, Korea Selatan, Korea Utara, Macau, Mongolia dan Kepulauan Mariana Utara. EAFF memiliki turnamen rutin bertajuk EAFF E-1 Football Championship, yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Korea Selatan tercatat sebagai pemilik trofi terbanyak di EAFF E-1 disusul China (2), dan Jepang (1).
Dari 10 negara yang tergabung di EAFF, hanya dua negara yang menjadi langganan tampil di Piala Dunia. Mereka adalah Korea Selatan dan Jepang. Ini tentunya menjadi sebuah keuntungan buat Timnas Indonesia jika bergabung dengan EAFF. Pasalnya, ada tiga negara yang berhasil menembus 100 besar ranking FIFA, yakni Jepang (24), Korea Selatan (28), dan China (78). Jadi penikmat sepak bola di Tanah Air bisa melihat kualitas permainan pasukan Shin Tae-yong.
Namun demikian, penggemar masih harus menunggu keputusan yang dibuat PSSI. Sejauh ini PSSI menyatakan telah lakukan komunikasi dengan Federasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF). PSSI mengklaim EAFF senang jika Indonesia menjadi bagiannya. Tapi hingga saat ini belum ada kepastian resmi tentang wacana Timnas Indonesia bergabung dengan EAFF.
Eksistensi dan Keunggulan EAFF Dibandingkan dengan AFF
Pemberitaan mengenai Federasi Sepak Bola Asia Timur atau EAFF (East Asian Footbal Federation) mulai mendapat porsi yang lebih. Tapi apa keunggulan dari EAFF bila dibandingkan AFF? EAFF yang berdiri pada 28 Mei 2002 beranggotakan 10 negara.
Mereka adalah Jepang, China, Taiwan, Guam, Hong Kong, Korea Selatan, Korea Utara, Macau, Mongolia dan Kepulauan Mariana Utara. Di antara negara peserta EAFF, Jepang memiliki Ranking FIFA tertinggi 24 dunia, diikuti Korea Selatan (28), dan China (78).
Ketiga negara EAFF itu berhasil menembus Top 78 ranking FIFA. Dominasi ketiga negara itu juga terasa di EAFF di mana mereka sudah mencatatkan namanya sebagai negara pengoleksi trofi terbanyak di EAFF E-1 Football Championship. Korea Selatan tercatat sebagai pemilik trofi terbanyak di EAFF E-1 disusul China (2), dan Jepang (1).
Du Zhaocai (China) selaku presiden EAFF meyakini federasi yang ditanganinya ini dapat membantu dunia mengenal lebih dekat eksistensi sepak bola Asia, terutama di wilayah timur. "Saat ini Asia adalah pusat dunia sepak bola dan Asia Timur adalah wilayah paling dinamis di planet ini," jelas Du Zhaocai dikutip dari laman resmi federasi.
Dengan kata lain, jika Timnas Indonesia bergabung dengan EAFF. Para pemain tentu bakal memiliki pengalaman yang lebih lantaran mereka bermain melawan pemain-pemain hebat di wilayah Asia Timur.
Ranking FIFA dan Negara Peserta EAFF, Timnas Indonesia di Mana?
Timnas Indonesia keluar dari AFF (Federasi Sepak Bola Asia Tenggara) bergabung ke EAFF (East Asian Football Federation) menjadi perdebatan seru di kalangan penggemar sepak bola di Tanah Air. Ini disebabkan lantaran fans sepak bola di Tanah Air marah setelah Timnas Indonesia U-19 gagal melaju ke semifinal Piala AFF U-19 gara-gara munculnya dugaan main mata pada laga Vietnam U-19 versus Thailand U-19 di Piala AFF U-19 2022.
Di tengah kemarahan itu, fans mengembuskan wacana Timnas Indonesia dan PSSI untuk pindah dari AFF ke EAFF. EAFF yang berdiri pada 28 Mei 2002 beranggotakan 10 negara yang beberapa di antaranya memiliki ranking FIFA tinggi. Mereka adalah Jepang, China, Taiwan, Guam, Hong Kong, Korea Selatan, Korea Utara, Macau, Mongolia dan Kepulauan Mariana Utara. Timnas Jepang menjadi negara EAFF yang memiliki ranking FIFA tertinggi yakni 24 dunia.
Posisi Jepang ditempel Korea Selatan berperingkat 28 dunia dan China (78) yang ketiganya ras kuning yang menembus 100 besar ranking FIFA. Dominasi ketiga negara itu juga terasa di EAFF di mana mereka sudah mencatatkan namanya sebagai negara pengoleksi trofi terbanyak di EAFF E-1 Football Championship.
Timnas Indonesia berkesempatan menantang ketiga negara kuat itu di EAFF. Selain mendapatkan pengalaman melawan tim kelas dunia, Timnas Indonesia berpeluang meningkatkan Ranking FIFA jika menang melawan tiga negara tersebut. Jika Indonesia masih di AFF prestasi Timnas Indonesia diperkirakan sulit berkembang karena hanya bertemu tim kuat seperti Vietnam dan Thailand.
Daftar Ranking FIFA Negara Peserta EAFF:
1. Jepang: 24
2. Korea Selatan: 28
3. China: 78
4. Korea Utara: 112
5. Hong Kong: 145
6. Taiwan: 157
7. Makau: 182
8. Mongolia: 184
9. Guam: 205
10. Kepulauan Mariana Utara (tidak asa peringkat)
Daftar Ranking FIFA Negara Peserta AFF: 1. Australia: 39
2. Vietnam: 97
3. Thailand: 111
4. Filipina: 134
Skenario Indonesia Gabung EAFF, Ini Negara Sukses Pindah Federasi
Rencana Indonesia untuk keluar dari Federasi Sepak Bola Asia Tenggara ( AFF ) untuk bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Asia Timur ( EAFF) semakin terdengar serius. Berikut ini contoh tiga negara sukses pindah federasi sepak bola.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia melalui Sekjen PSSI, Yunus Nusi telah menjalin komunikasi dengan pihak EAFF. Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia bisa saja beralih konfederasi dan meninggalkan AFF.
Wacana ini tentunya buntut dari kontroversi salah satu pertandingan di turnamen Piala AFF U-19 2022. Khususnya, laga antara Vietnam U-19 vs Thailand U-19 di laga terakhir Grup A berakhir dengan imbang 1-1. Diduga, pada laga tersebut ada main mata antara kedua tim atau biasa dikenal dengan sebutan sepak bola gajah.
Sehingga, dengan hasil imbang 1-1 itu membuat Timnas Indonesia U-19 gagal melangkah ke semifinal setelah finis di posisi ketiga, kalah head to head dengan Vietnam U-19 dan Thailand U-19. Sehingga, PSSI menuntut keadilan kepada AFF dengan melayangkan surat protes beberapa waktu lalu.
Sayangnya, tuntutan PSSI itu diabaikan oleh AFF hingga saat ini. Oleh karena itu, muncul lah wacana Indonesia akan pindah ke EAFF. Sementara itu, EAFF sendiri memiliki dua nama negara besar di sepak bola Asia, Jepang dan Korea Selatan. Selain kedua negara ini, juga beranggotakan negara-negara lain seperti Hong Kong, Mongolia, Korea Utara, Taiwan, Guam, Makau dan Kepulauan Mariana Utara.
Dengan begitu, Indonesia berpeluang angkat koper dari AFF dan menjadi bagian dari anggota konfederasi sepak bola sub-regional, dalam hal ini EAFF. Di mana, EAFF termasuk ke dalam konfederasi sepak bola sub-konfederasi, dan merupakan badan yang menaungi asosiasi sepak bola negara-negara di bawah konfederasi benua, khusus Benua Asia. Adapun, sedikitnya terdapat tiga negara yang pernah pindah konfederasi sepak bola sub-regional. Di antaranya yaitu:
1. IranSebelumnya, Iran bersama Irak, Yordania, Lebanon, dan Suriah membentuk sub-konfederasi sepak bola Asia Barat (WAFF). Akan tetapi, Iran keluar dari WAFF dan memilih bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Asia Tengah (CAFF) pada 2015 hingga saat ini.
Padahal, Konfederasi Sepak Bola Iran (FFIF) terbentuk sejak 1920. Mereka pun terdaftar sebagai bagian dari FIFA pada 1948 dan bergabung dengan AFC pada 1954.
2. AfghanistanAfghanistan sebelumnya terdaftar menjadi anggota Konfederasi Sepak Bola Asia Selatan (SAFF) pada 2005. Akan tetapi, mereka menyatakan keluar dan memilih bergabung ke Konfederasi Sepak Bola Asia Tengah (CAFF) pada 2015 hingga saat ini. Meskipun, Konfederasi Sepak Bola Afghanistan (AFF) sudah terbentuk sejak 1922. Namun, mereka baru menjadi anggota FIFA pada 1948 dan bergabung ke AFC pada 1954.
3. MauritaniaFederasi Sepak Bola Mauritania (FFRIM) bergabung dengan Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) pada 1974. Mereka pun menjadi anggota sub-konfederasi Afrika Barat (WAFF) pada 1975. Namun, Mauritania bergabung dengan Asosiasi Sepak Bola Persatuan Arab (UAFA) pada 1989 yang didominasi negara-negara Asia. Meski begitu, Mauritania tidak melepas keanggotaan di WAFF hingga saat ini.
Adapun, FFRIM sendiri dibentuk sejak 1961. Mereka kemudian terafiliasi dengan FIFA sembilan tahun kemudian pada 1970. Lantas, dengan perpindahan Konfederasi Sepak Bola dari ketiga negara ini bisa dicontoh oleh Indonesia untuk pindah ke EAFF? Menarik untuk dinantikan.