AS Bakal Pasok Senjata Canggih untuk Ukraina, Rusia Patut Waspada
Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah membeli sistem pertahanan rudal permukaan-ke-udara jarak menengah-ke-jauh yang canggih untuk Ukraina. Hal itu dilaporkan sejumlah kantor berita pada Senin (27/6/2022),
mengutip sejumlah orang yang akrab dengan informasi tersebut.
Associated Press (AP) mengutip satu sumber yang mengatakan senjata yang dimaksud adalah sistem rudal anti-pesawat NASAMS yang dikembangkan Norwegia. Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memang meminta NASAMS dikirim ke negaranya saat berbicara di parlemen Norwegia akhir Maret lalu.
Tak hanya NASAMS, dikatakan pula bahwa Washington akan memasok Kiev dengan amunisi artileri tambahan dan radar kontra-baterai.
Berita itu muncul ketika para pemimpin Grup Tujuh (G7), yang terdiri dari AS, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang, bertemu di Jerman untuk mengoordinasikan bantuan lebih lanjut ke Ukraina dan sanksi terhadap Rusia.
AS dan negara-negara NATO terus menyediakan senjata berat ke Ukraina, termasuk berbagai sistem rudal, pesawat tak berawak, dan kendaraan lapis baja, setelah Rusia meluncurkan operasi militernya di negara itu pada akhir Februari.
Awal bulan ini, Presiden AS Joe Biden meluncurkan paket bantuan militer senilai USD700 juta (sekitar Rp9,8 triliun) lebih lanjut ke Ukraina. Bantuan itu mencakup peluncur roket ganda HIMARS, rudal anti-tank yang ditembakkan dari bahu Javelin, dan helikopter Mi-17.
Moskow sebelumnya menuduh Barat "membanjiri" Ukraina dengan senjata dan memperingatkan bahwa setiap persenjataan asing di tanah Ukraina akan diperlakukan sebagai target yang sah.
Meningkatnya persenjataan canggih yang dikirim Barat ke Ukraina membuat Rusia harus waspada dengan potensi serangan balik dari Kiev dalam konflik tersebut.