Sejarah SEA Games dan Prestasi Kontingen Indonesia
Kontingen Indonesia tercatat 10 kali menjadi juara umum SEA Games sejak pertama kali ikut 1977.
Sejarah dan prestasi Indonesia di SEA Games sejak pertama kali dipertandingkan pada 1959. SEA Games adalah pesta olahraga multievent yang digelar dua tahunan dengan melibatkan peserta dari 11 negara Asia Tenggara saat ini.
Pertandingan tersebut berada di bawah regulasi Southeast Asian Games Federation (SAGF) dengan pengawasan International Olympic Committee (IOC) dan Olympic Council of Asia (OCA). Pesta Olahraga Asia Tenggara adalah salah satu dari lima Pertandingan subregional Dewan Olimpiade Asia (OCA). Yang lainnya adalah Asian Games Tengah, Asian Games Pemuda Asia Timur, Asian Games Selatan, dan Asian Games Barat.
SEA Games berasal dari South East Asian Peninsular Games atau SEAP Games. Pada tanggal 22 Mei 1958, delegasi dari negara-negara di Semenanjung Asia Tenggara menghadiri Asian Games di Tokyo, Jepang mengadakan pertemuan dan sepakat untuk membentuk organisasi olahraga.
SEAP Games dikonsep oleh Luang Sukhum Nayapradit, saat itu Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand. Alasan yang diusulkan adalah bahwa acara olahraga regional akan membantu mempromosikan kerja sama, pemahaman, dan hubungan antar negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Enam negara, Burma (sekarang Myanmar), Kampuchea (sekarang Kamboja), Laos, Malaya (sekarang Malaysia), Thailand dan Republik Vietnam (Vietnam Selatan) adalah anggota pendiri. Negara-negara ini setuju untuk menyelenggarakan Olimpiade dua tahunan pada bulan Juni 1959 dan Komite Federasi SEAP Games dibentuk setelahnya.
SEAP Games pertama diadakan di Bangkok dari 12–17 Desember 1959, dengan lebih dari 527 atlet dan ofisial dari 6 negara; Myanmar, Laos, Malaya, Singapura, Vietnam Selatan dan Thailand berpartisipasi dalam 12 cabang olahraga. Pada SEAP Games ke-8 tahun 1975, Federasi SEAP mempertimbangkan masuknya Brunei, Indonesia, dan Filipina.
Negara-negara ini secara resmi diterima pada tahun 1977, tahun yang sama ketika Federasi SEAP berubah nama menjadi Southeast Asian Games Federation (SEAGF), dan permainan itu dikenal sebagai Pesta Olahraga Asia Tenggara. Meskipun lokasinya lebih dekat ke kepulauan Pasifik daripada benua Asia dan tidak menjadi anggota ASEAN, Timor Leste diterima di Pesta Olahraga Asia Tenggara ke-22 pada tahun 2003 Hanoi - Ho Chi Minh City.
Sejak keikutsertaan Indonesia dalam SEA Games pada 1977, atlet-atlet Merah Putih mampu menggebrak peta persaingan. Kontingen Indonesia tercatat 10 kali menjadi juara umum atau peraih medali terbanyak SEA Games. Hebatnya, saat debut di SEA Games 1977, Kontingen Indonesia langsung menjadi juara umum di Malaysia. Dominasi Indonesia berlanjut hingga juara umum empat kali beruntun dari 1977 hingga 1983.
Sempat diputus oleh Thailand pada 1985, keperkasaan atlet Indonesia kembali mendominasi dengan menjadi juara umum edisi 1987, 1989, 1991, dan 1993. Kontingen Indonesia kembali menjadi juara umum pada 1997 dan 2011 saat menjadi tuan rumah.
Secara total, Indonesia masih di bawah Thailand yang 13 kali juara umum. Kontingen Indonesia total meraih 5548 medali dengan rincian 1893 medali emas, 1794 perak, dan 1861 perunggu. Thailand i tempat pertama dengan meraih 6090 medali.