Menggapai Rindu di Kampung Halaman
Menggapai Rindu di Kampung Halaman
Puguh Hariyanto
Rabu, 27 April 2022, 15:49 WIB

Dua tahun terakhir, mudik tidak bisa dilakukan masyarakat. Tak ayal, tahun ini ritual pulang kampung pun ‘meledak’. Pemudik diperkirakan mencapai 82 juta orang.

85 Juta Orang Mudik, 14 Juta dari Jabodetabek

85 Juta Orang Mudik, 14 Juta dari Jabodetabek

Jumlah pemudik Lebaran 2022 diperkirakan tembus angka 85 juta orang. Pemerintah juga telah memutuskan libur nasional hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah pada 2 dan 3 Mei 2022, sedangkan cuti bersama Idul Fitri yaitu pada 29 April, 4, 5, dan 6 Mei 2022.

"Perlu juga saya sampaikan bahwa jumlah pemudik tahun ini diperkirakan sebanyak 85 juta orang," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan konpres terkait Cuti Bersama Idul Fitri 1443 H di Istana Bogor, Rabu (6/4/2022).

Jokowi mengatakan pemudik dari wilayah Jakarta Bogor Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) diperkirakan mencapai 14 juta orang. Pemudik dengan menggunakan kendaraan pribadi diperkirakan menyentuh angka 47%.

"Tentunya pemerintah akan bekerja keras untuk memberikan pelayanan yang maksimal agar para pemudik bisa menjalankan perjalanan dengan aman dan nyaman," lanjutnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperkirakan, 26 juta pemudik akan melakukan perjalanan menggunakan transportasi darat. Sisanya menggunakan transportasi laut dan udara. "Jadi ini benar-benar antisipasi," kata Erick melalui akun Instagramnya, Selasa (19/4/2022).

Antusiasme masyarakat terhadap kegiatan pulang kampung tahun ini sangat tinggi. Erick menilai Lebaran tahun ini menjadi ‘bom’ mudik. Pemerintah mengambil sejumlah langkah strategis untuk mengatur dan mempermudah kegiatan mudik.

Erick berpesan kepada masyarakat agar mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan selama perjalanan mudik. Misalnya, makanan dan minumam hingga sumber daya lain seperti bahan bakar minyak (BBM). "Cek jalur-jalur mana, cek rute perjalanan, siapkan juga yang namanya bensin yang cukup, air minum dan lain-lain," tuturnya.

Tak hanya itu, Erick juga berpesan agar warga dapat menggunakan transportasi seperti pesawat dan kereta api. Pasalnya, kuota kursi penumpang yang disiapkan cukup banyak.

Sejarah Singkat Mudik di Indonesia, Sudah Sejak Zaman Majapahit

Sejarah Singkat Mudik di Indonesia, Sudah Sejak Zaman Majapahit

Mudik lebaran sudah menjadi tradisi yang ditunggu-tunggu masyarakat. Tak ayal, dibolehkannya aktivitas mudik tahun ini setelah dua tahun dilarang akibat pandemi, disambut antusias.

Sebanyak 82 juta orang diproyeksikan melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun ini. Selain menjadi ajang silaturahmi, mudik juga dinilai berdampak baik bagi perputaran roda ekonomi di daerah maupun nasional.

Tradisi mudik juga berpengaruh positif terhadap pembangunan infrastruktur. Aktivitas mudik mengharuskan pemerintah untuk turut memasilitasi dengan cara memperbaiki hingga menambah infrastruktur yang ada seperti membangun jalan darat, rel kereta api, jembatan, bandara, hingga pelabuhan laut.

Istilah mudik itu sendiri konon mulai berkembang pada tahun 1970-an. Saat itu pertumbuhan penduduk di Jakarta terus meningkat akibat perantau datang berbondong-bondong karena fokus pembangunan ada di Ibu Kota.

Para perantau yang datang pun beragam. Sebagian merupakan orang-orang terdidik yang mendapatkan fasilitas yang baik di kampung halaman. Sebagian para pekerja kasar.

Namun ternyata, jauh sebelum itu rupanya tradisi mudik sudah dilakukan sejak zaman Kerajaan Majapahit dan Mataram Islam. Wilayah kerajaan yang luas membuat pejabat ditugaskan di beberapa titik wilayah kekuasaan.

Kemudian, pada waktu tertentu para pejabat akan pulang untuk menghadap raja sekaligus mengunjungi keluarganya. Hal itu dinilai sebagai asal-usul lahirnya fenomena mudik lebaran.

Istilah mudik sendiri disebut-sebut berasal dari bahasa Jawa mulih dhisik yang berarti pulang dulu. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa istilah mudik berasal dari bahasa Betawi menuju udik yang berarti menuju kampung.

Lebaran, Uang Beredar Diramal Tembus Rp250 Triliun

Lebaran, Uang Beredar Diramal Tembus Rp250 Triliun

Hari Raya Idul Fitri 1443 H tinggal menghitung hari. Peredaran uang di dalam negeri pada momen tersebut diproyeksikan bisa mencapai Rp250 triliun naik di atas 60% dibanding tahun lalu.

"Terlebih ada pembayaran THR penuh bagi pegawai swasta bisa picu pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang lebih tinggi," kata Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (27/4/2022).

Menurut dia, kelas menengah atas yang lebih imun soal kenaikan harga barang atau inflasi sudah tidak sabar membelanjakan uangnya saat Lebaran. Maka tak ayal jika nanti pusat perbelanjaan bakal diserbu oleh kelas menengah atas. "Selama ini kan uangnya ditahan di bank atau deposito sudah mulai dibelanjakan," ujar Bhima.

Bhima mengemukakan indikasi dampak Lebaran sudah dirasakan dengan adanya pemulihan sektor transportasi yang sudah terlihat sebelum Ramadhan. Penyaluran kredit modal kerja sektor transportasi pada Januari 2022 tumbuh 9,5 persen yoy lebih tinggi dari Januari tahun sebelumnya yang hanya 5,9 persen yoy. "Hal yang sama terjadi pada kredit investasi tumbuh 12,5 persen di periode yang sama," ujarnya.

Bhima menambahkan, pada puncak mudik tahun ini diperkirakan sektor transportasi darat akan menjadi pilihan masyarakat karena biayanya lebih murah dibanding membawa kendaraan pribadi. Dia bilang, hal itu sebagai imbas dari naiknya BBM jenis Pertamax, sehingga pemudik akan memilih transportasi umum.
(poe)