Ancaman Perang Nuklir Hantui Dunia
Ancaman Perang Nuklir Hantui Dunia
Wuri Hardiastuti
Senin, 14 Maret 2022, 13:27 WIB

Di tengah perang Rusia-Ukraina, Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan nuklirnya untuk bersiaga. Apa yang akan terjadi bila tombol nuklir ditekan Putin?

Ini yang Akan Terjadi Jika Putin Tekan Tombol Merah

Ini yang Akan Terjadi Jika Putin Tekan Tombol Merah

Perang nuklir nampaknya sudah menghantui dunia di tengah berkecamuknya perang Rusia dan Ukraina. Presiden Rusia Vladimir sendiri sudah memerintahkan pasukan nuklirnya untuk bersiaga.

Dikutip dari Express, para ahli telah menafsirkan perintah Putin ini sebagai ancaman serangan nuklir. Menurut Pavel Podvig, seorang ahli kekuatan nuklir Rusia, perintah Putin itu berarti sistem komando dan kontrol nuklir menerima apa yang dikenal sebagai perintah awal.

Mengingat ancaman perang nuklir sudah di depan mata, Mirror telah melihat seberapa jauh radiasi akan mencapai Inggris jika Putin menekan tombol merah?

Senjata nuklir besar memiliki kekuatan untuk memusnahkan satu kota. Saat diledakkan, bom nuklir menghasilkan kilatan cahaya dan bola api besar yang dapat menguapkan semua yang terperangkap di dalamnya.

Kekuatan ledakan membawa semua benda di sekitarnya, termasuk tanah dan air melenting ke atas menciptakan awan jamur raksasa yang berbahaya.

Bahan radioaktif dalam bom bercampur dengan awan jamur untuk membentuk partikel debu, yang kemudian jatuh kembali ke bumi dan disebut sebagai 'fallout'.

Fallout dapat dibawa oleh angin mencapai ratusan mil jauhnya dari ledakan awal dan mencemari apa pun yang ditumpanginya. Fallout dapat beredar di seluruh dunia selama bertahun-tahun sampai secara bertahap jatuh kembali ke Bumi.

Kabar buruknya lagi, fallout dapat mendarat ratusan mil jauhnya dari ground zero, yang merupakan titik tepat di atas atau di bawah ledakan bom nuklir.

Kemudian, ledakan langsung dari nuklir akan menghancurkan segalanya dalam jarak satu kilometer ke segala arah. Seberapa jauh efek ledakan bom nuklir berjalan tergantung pada ukuran bom dan hasil ledakannya.

Saat ini, hasil ledakan bom nuklir paling kuat telah tercatat 1.200 kiloton, yang berarti penyebaran dan dampaknya akan parah. Sementara ledakan langsung akan menghancurkan segalanya dalam jarak satu kilometer ke segala arah.

Mereka yang berada hingga delapan kilometer dari pusat ledakan nuklir dapat mengalami luka bakar tingkat tiga. Sedangkan mereka yang berada hingga 11 kilometer jauhnya dapat mengalami luka bakar tingkat dua dan satu.

Siapa pun yang berjarak hingga 85 kilometer dapat mengalami kebutaan sementara atau luka bakar parah pada retina jika melihat langsung ledakan tersebut.

Selain panas dari ledakan, hal lain yang harus dihadapi adalah tingginya tingkat radiasi akibat dampak nuklir , yang dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan penyakit parah dan jangka panjang serta kematian.

Partikel radioaktif dari senjata nuklir dapat melakukan perjalanan sangat jauh dan bertahan untuk waktu yang sangat lama. Sebuah penelitian baru-baru ini bahkan menemukan sisa-sisa karbon radioaktif dari uji coba bom nuklir Perang Dingin di titik terdalam lautan dunia.

Zat Radioaktif Berbahaya yang Ada di Reaktor Nuklir

Zat Radioaktif Berbahaya yang Ada di Reaktor Nuklir

Zat radioaktif berbahaya yang ada di reaktor nuklir biasanya dihasilkan dari pengolahan uranium untuk menggerakkan pembangkit listrik tenaga nuklir. Namun limbah radioaktif yang dihasilkan reaktor nuklir memiliki tingkat radiasi yang berbeda.

Pecahnya perang Rusia vs Ukraina menimbulkan kekawatiran yang tinggi karena di negara Ukraina terdapat sejumlah reaktor nuklir yang berbahaya. Terakhir, Rusia berhasil menguasai reaktor nuklir Zaphorizhzhia yang sempat terbakar karena dihantam roket.

Warga dunia cemas tragedi Chernobyl yang menewaskan ribuan orang akan terulang jika Rusia nekat membom sejumlah fasilitas nuklir Ukraina. Jika sampai tabung pengaman reaktor hancur, bukan tak mungkin limbah radioaktif akan terlepas ke udara dan mencemari Eropa.

Dikutip dari situs resmi EPA, zat radioaktif berbahaya yang paling ditakuti jika reaktor meledak adalah limbah uranium. Reaktor nuklir memang menggunakan bahan baku uranium yang diolah dengan memecah atom uranium yang disebut fisi.

Fisi melepaskan sejumlah besar energi dalam bentuk panas. Panas ini menghasilkan uap yang digunakan untuk memutar turbin uap. Turbin terhubung ke generator listrik, yang menghasilkan listrik.

Limbah radioaktif tingkat rendah dari proses ini biasanya mengkontaminasi area reaktor dan baju pengaman para pekerja. Zat radioaktif tingkat rendah ini juga mencemari sepatu, pakaian, kain lap, pel, filter, air reaktor, dan seluruh peralatan lainnya.

Agar kontaminasi tidak bocor, limbah tingkat rendah ini disimpan sementara di pembangkit listrik tenaga nuklir. Setelah beberapa waktu, limbah dapat dikirim ke tempat pembuangan limbah tingkat rendah.

Sedangkan limbah radioaktif tingkat tinggi meliputi bahan bakar reaktor bekas dan limbah yang tersisa setelah bahan bakar bekas diproses ulang. Bahan bakar nuklir bekas sangat radioaktif dan disimpan di kolam atau wadah yang dirancang khusus.

Tidak ada tempat pembuangan sampah tingkat tinggi yang dirancang untuk penyimpanan permanen jangka panjang di Amerika Serikat. Limbah radioaktif tingkat tinggi harus disimpan di lokasi di setiap pembangkit listrik tenaga nuklir.

Jika tubuh manusia terpapar radioaktif biasanya akan mengalami sindrom radiasi akut (ARS). Ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.

Dikutip dari situs Alo Dokter, tingkat keparahan dan gejala yang timbul tergantung pada seberapa besar radiasi nuklir yang terserap oleh tubuh. Tanda dan gejala keracunan radiasi nuklir mungkin tidak segera muncul saat tubuh terpapar radiasi nuklir dalam jumlah besar.

Gejala mungkin baru akan muncul dalam waktu beberapa jam hingga berminggu-minggu setelah terpapar radiasi. Berikut gejala terkena radiasi nuklir, seperti gangguan pencernaan, sakit kepala, demam, pusing, kelelahan, rambut rontok, muntah darah, luka, lepuhan, dan peradangan di berbagai bagian tubuh.

Dampak Radiasi Jika Reaktor Nuklir Zaporizhzhia Ukraina Meledak

Dampak Radiasi Jika Reaktor Nuklir Zaporizhzhia Ukraina Meledak

Perang Rusia Ukraina memasuki babak baru ketika satu persatu kota di Ukraina yang memiliki reaktor nuklir berhasil direbut Rusia. Terakhir, Rusia berhasil menguasai reaktor Zaporizhzhia yang dikhawatirkan bisa menghasilkan radioaktif hingga 10 kali lipat dari bencana nulir terburuk di Chernobyl jika meledak.

Seorang ahli nuklir di Universitas Sydney, Profesor David Fletcher mengatakan 'skenario terburuk' untuk reaktor Zaporizhzhia akan mirip dengan apa yang terjadi di Fukushima Jepang pada tahun 2011. "Bencananya tidak seperti di Chernobyl yang bisa mengakibatkan kematian langsung," katanya dilansir Daily Mail.

Kekhawatiran sebenarnya dari reaktor ini adalah ketika ada kerusakan pada sistem pendingin yang diperlukan bahkan ketika reaktor dimatikan. "Jenis kerusakan inilah yang menyebabkan kecelakaan Fukushima," ujar Fletcher yang pernah bekerja di Badan Energi Agtom Inggris ini.

Sementara Chernobyl memiliki reaktor moderator grafit, Zaporizhzhia menggunakan reaktor moderat air yang umumnya dianggap lebih aman. Dalam reaktor nuklir, moderator digunakan untuk mengurangi kecepatan putaran neutron.

Profesor Claire Corkhill, ahli nuklir di Universitas Sheffield, mengatakan, di Chernobyl moderator grafit terbakar selama 10 hari. "Asap radioaktif dari reaktor dibawa tinggi ke atmosfer, yang merupakan alasan mengapa penyebaran radiasi begitu luas, di seluruh Eropa," ujarnya.

Ini tidak bisa terjadi di Zaporizhzhia karena tidak ada grafit. Setiap pelepasan radiasi akan jauh lebih terlokalisasi. Keuntungan lainnya dari reaktor Zaporizhzhia adalah bahwa inti reaktor mengandung lebih sedikit uranium.

Ini menurunkan risiko peristiwa fisi tambahan yang terjadi dan oleh karena itu membuat reaktor lebih aman dan lebih terkendali.

Dr Mark Wenman, Ahli Nuklir di Nuclear Energy Futures, Imperial College London mengatakan, Zaporizhzia terlindungi dengan baik jika terjadi serangan langsung.

"Desain reaktor ini lebih modern dengan komponen reaktor yang penting ditempatkan di dalam bangunan penahan beton bertulang baja berat yang dapat menahan kejadian eksternal yang ekstrem, baik bencana alam, kecelakaan pesawat atau ledakan bom," kata Mark Wenman.

Sepertia diketahui, reaktor Zaporizhzhia dibangun antara tahun 1984 dan 1995. Ini adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dan terbesar kesembilan di dunia.

Salah satu perbedaan utama antara Zaporizhzhia dan Chernobyl (yang mulai dibangun pada tahun 1972) adalah bahwa Chernobyl tidak memiliki sistem penahanan di sekitar reaktornya.

Jadi begitu mereka mengalami kecelakaan, mereka memiliki pelepasan besar-besaran bahan radioaktif, menurut Dale Klein, mantan ketua Komisi Pengaturan Nuklir AS.

Klein mengatakan kepada Bloomberg bahwa reaktor Zaporizhzhia dilindungi dengan logam tebal dan cangkang semen, yang dirancang untuk menahan gempa bumi dan ledakan besar.

4 Dampak Radiasi Nuklir Terhadap Tubuh Manusia

4 Dampak Radiasi Nuklir Terhadap Tubuh Manusia

Radiasi nuklir sangat berbahaya manusia karena bisa mengakibatkan berbagai dampak buruk pada tubuh, seperti risiko terkena penyakit kanker, hingga risiko kematian. Radiasi merupakan energi yang dipancarkan dalam bentuk gelombang dan bisa berefek terhadap seluruh makhluk hidup.

Dalam hal ini semua makhluk hidup, dari tumbuhan, hewan, hingga manusia bisa terpapar oleh radiasi tersebut. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa dampak radiasi nuklir yang berbahaya bagi tubuh manusia:

1. Penyakit Kanker

Dampak radiasi nuklir ke tubuh manusia yang pertama adalah berisiko terkena penyakit kanker. Dilansir dari laman US Environmental Protection Agency, ada sebuah penelitian yang melacak kelompok orang yang telah terpapar radiasi nuklir, termasuk korban bom atom dan pekerja industri radiasi.

Hasilnya adalah menunjukan bahwa paparan radiasi meningkatkan kemungkinan terkena kanker. Dalam hal ini, beberapa penyakit kanker yang bisa timbul, adalah kanker kulit, kanker otak, kanker tiroid, hingga kanker paru-paru dan kanker darah.

2. Mutasi Genetik

Dampak radiasi nuklir ke tubuh manusia yang berikutnya adalah mutasi genetik. Dalam hal ini, manusia yang terpapar radiasi nuklir akan mengalami kerusakan DNA dan menyebabkan terjadinya mutasi genetik. Mutasi genetik ini akan berakibat pada keturunan manusia tersebut yang lahir dengan kelainan fisik atau biasa disebut cacat.

3. Merusak Jaringan Kulit

Dampak radiasi nuklir ke tubuh manusia yang selanjutnya adalah merusak jaringan pada kulit manusia. Orang yang terpapar radiasi nuklir akan merasakan sensasi kulit seperti sedang terbakar dan bisa menjadi kanker kulit. Radiasi nuklir juga dapat merusak sel-sel kulit di kepala yang bisa berakibat kerontokan pada rambut dan kebotakan permanen.

4. Kematian

Dampak radiasi nuklir ke tubuh manusia yang berikutnya adalah berisiko kematian pada manusia yang terpapar radiasi. Dilansir dari laman Center For Disease Control and Prevention, kematian akibat radiasi nuklir ini terjadi karena sel dalam tubuh telah rusak dan mengakibatkan tubuh tidak mampu lagi melawan infeksi dan penyakit.

Kematian juga bisa disebabkan karena sindrom radiasi akut. Sindrom radiasi akut ini terjadi ketika seseorang terkena tingkat radiasi yang sangat tinggi dalam waktu singkat. Sindrom radiasi akut ini terbagi menjadi 3, yaitu Sindrom Hematopoietik, Sindrom Gastrointestinal, dan Sindrom Neurovascular.

Sindrom Hematopoietik
Penderita akan mual dan muntah dalam beberapa jam, kemudian terjadi penurunan jumlah limfosit, penurunan trombosit, dan bisa berakhir dengan kematian dalam waktu 30 hari setelahnya.

Sindrom Gastrointestinal
Penderita akan mual dan muntah sekitar satu jam, kemudian terjadi penurunan kadar limfosit dan trombosit, setelah itu akan mengalami infeksi parah dan dehidrasi. Dan bisa menjadi kematian dalam 3-10 hari setelahnya.

Sindrom Neurovascular
Penderita akan mual dan muntah dalam beberapa menit, setelah itu akan ada perubahan status mental, syok, dan bisa menjadi kematian dalam waktu 48 jam setelahnya.
(wur)