Link Copied
Momen Kemesraan Anies-Ridwan Kamil yang Jadi Sorotan

Momen Kemesraan Anies-Ridwan Kamil yang Jadi Sorotan

By Dzikry Subhanie
Momen kemesraan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil jadi sorotan. Hanya kebetulan atau penjajakan menuju Pilpres 2024?

Berawal dari Sarapan, Sering Tampil Bareng Kemudian

Berawal dari Sarapan, Sering Tampil Bareng Kemudian

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat di Rumah Makan Tahu Sumedang Palasari, Jumat 11 Juni 2021. Foto/Ist/Facebook @Anies Baswedan

Kemesraan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil dalam beberapa kali kesempatan menyedot perhatian publik. Ada yang mengaitkannya dengan penjajan jelang Pilpres 2024.

Dalam catatan SINDOnews, keduanya setidaknya empat kali tampil bareng dan menyedot perhatian. Momen pertama kala Anies Baswedan berkunjung ke Kabupaten Sumedang, Jumat 11 Juni 2021. Pertemuan Anies dan Ridwan Kamil saat itu dimulai saat salat subuh berjamaah di Masjid Raya Sumedang.

Kedatangan mereka ke daerah itu atas undangan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir. Selanjutnya, rombongan sarapan di Rumah Makan Tahu Sumedang Palasari. Di rumah makan tersebut, Anies dan Ridwan Kamil duduk satu meja. Selain menyantap tahu sumedang, lontong, dan teh botol, keduanya berbincang serius. Momen itu juga diunggah Anies Baswedan secara langsung di akun Facebook @Anies Baswedan, Sabtu (12/6/2021) malam.

“Kuliner di Sumedang juga mengesankan. Bersama Kang Emil kami ngobrol sambil sarapan tahu sumedang. Tahu sumedang memang tenar,” tulis Anies di akun FB-nya.

Beberapa bulan kemudian, Anies dan Ridwan Kamil duduk bersebelahan di acara Zulhas Award yang digelar di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu 29 Januari 2022. Selain keduanya, hadir pula Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Kala itu, Anies mengenakan batik bercorak, sedangkan Ridwan Kamil mengenakan peci hitam dan setelan jas warna biru. Ridwan Kamil yang diberi kesempatan tampil pun memuji Jakarta International Stadium (JIS), stadion berkelas dunia yang mulai dibangun pada saat Anies menjabat.

”Sahabat saya Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta, stadionnya keren, Pak. Sebagai arsitek saya ngomong ini,” kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Kemesraan mantan Mendikbud dan mantan Wali Kota Bandung tersebut berlanjut. Keduanya tampil di JIS. Momen ini terjadi setelah Anies dan Ridwan Kamil menjadi narasumber talk show persiapan G20 di lokasi yang sama, Rabu, 16 Februari 2022. Ridwan Kamil atau RK mengunggah foto tersebut di Instagram-nya.

"GOL? diminta mas @aniesbaswedan untuk mengetes area pinalti di Jakarta International Stadium. Gol apa tidak hayoo?" ujar Ridwan Kamil dalam postingan di Instagram-nya.

Anies juga diketahui mengunggah video momen tersebut di Instagramnya. “Messi pun ketar-ketir melihat gol penalti ini. Bukan begitu, Kang @ridwankamil?” tulis Anies di akun Instagram-nya dengan emoji tertawa.

"Terima kasih Kang Emil sudah datang dan sparring di JIS. Di dalam lapangan boleh berhadapan, tapi di luar lapangan sama-sama tim bubur diaduk,” tulis Anies dengan emoji jabat tangan.

Terakhir, Anies dan Ridwan Kamil tampil bareng makan bubur ayam bareng di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung. Videonya pun viral. (Muhammad Refi Sandi,Rico Afrido Simanjuntak)

Anies-Ridwan Kamil Santap Bubur, Ganjar Datang Menghibur

Anies-Ridwan Kamil Santap Bubur, Ganjar Datang Menghibur

Momen kedekatan Ridwan Kamil dan Anies Baswedan saat menikmati bubur ayam di kawasan Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (24/2/2022) malam. Foto/Humas Pemprov Jabar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan makin lengket. Kedekatan keduanya tampak saat menikmati bubur ayam seusai menghadiri kegiatan West Java Urban 20 Talks di Hotel Pullman, Kota Bandung, Kamis (24/2/2022) malam.

Selepas kegiatan formal tersebut, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengajak Anies menuju kedai bubur ayam langganannya di kawasan Jalan Asia Afrika, Kota Bandung.

Di kedai bubur ayam kaki lima itu, kedua pemimpin daerah tersebut duduk atas bangku plastik warna biru. Keduanya tampak asyik mengaduk bubur dan lahap menikmatinya.

Tiba-tiba, terdengar ucapan salam dari seseorang. "Assalamu'alaikum," kata seorang musisi jalanan, yang belakangan diperkenalkan Ridwan Kamil bernama Ganjar. Nama lengkapnya Ganjar Noor. Anies dan Ridwan Kamil pun menikmati bubur ayam tersebut sembari dihibur Ganjar.

Di bagian akhir video, Ganjar yang berbincang dengan Anies memberitahu bahwa leluhurnya merupakan keturunan Kuningan, Jawa Barat. Anies pun menyambutnya dengan menanyakan asal daerah Kuningan dari Ganjar. "Luragung Pak," jawab Ganjar yang disambut Anies bahwa dirinya berasal dari Cipicung. Anies bersama Ridwan Kamil terlihat berfoto bersama dengan Ganjar.

Tim Bubur Diaduk
Menariknya, Kang Emil dan Anies mengaku, memiliki selera yang sama dalam menikmati bubur ayam, keduanya sama-sama menyukai bubur ayam yang diaduk.

"Kita memang satu tim, tim bubur diaduk," ujar Anies.

"Kecapnya diputer atau zig-zag?" tanya Kang Emil.

"Tadi diputer," jawab Anies.

"Sama berarti," timpal Kang Emil.

Menurut Kang Emil, momen-momen kedekatannya dengan Anies yang belakangan kerap terekam tak lepas dari event Presidensi G20 dimana Jabar dan DKI Jakarta menjadi tuan rumah

"Ya, kan kebersamaan kita karena Urban 20 tentulah sudah ada momen seriusnya tadi. Pak Anies sebelum pulang saya ajak dulu ke bubur langganan saya sejak zaman (menjabat) Wali Kota (Bandung). Kan rumah (dinas) Wali Kota sebelah sini, jadi malam-malam jalan kaki pasti ngebubur di sini," tutur Kang Emil.

Saat disinggung terkait obrolan politik, termasuk Pilpres 2024 saat keduanya menikmati bubur ayam, keduanya enggan menjawab gamblang.

Anies menjawab diplomatis bahwa bahwa kedekatannya dengan Kang Emil karena sama-sama menjadi kepala daerah di wilayah yang bertetangga.

"Kita ini bertetangga, iya dong nempel. Terus kita sekarang sama-sama ngurusin Urban 20. Jadi gantian, Minggu lalu kami yang jamu Kang Emil, kita yang jadi tuan rumah, sekarang Kang Emil yang jadi tuan rumah, gantian," ujar Anies.

Seusai menyantap bubur ayam, Kang Emil dan Anies pun beranjak dan berjalan menuju kumpulan "hantu- hantu" yang memang banyak bergentayangan di kawasan Asia Afrika. Bahkan, keduanya pun sempat berfoto bersama dengan para cosplayer hantu itu.

"DKI Juara, Jabar Juara," ujar keduanya di hadapan awak media dan warga yang memotret kedekatan mereka. (Wahab Firmansyah, Agung Bakti Sarasa)

Anies Baswedan-Ridwan Kamil Senasib Sepenanggungan

Anies Baswedan-Ridwan Kamil Senasib Sepenanggungan

Anies Baswedan dan Ridwan Kamil di Jakarta International Stadium (JIS). Tangkapan layar Instagram @aniesbaswedan

Kedekatan atau kemesraan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil pun tak luput dari penilaian pengamat politik. Sama-sama berpeluang nyapres di Pilpres 2024, Anies-Ridwan Kamil terganjal tiket dari parpol.

“Mesra senasib dan sepenanggungan, karena kedua-duanya ingin maju nyapres. Tapi tak punya tiket, tak punya partai. Jadi keduanya memang mesti mesra dan akrab. Kelebihan keduanya memiliki elektabilitas,” kata Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Kamis (17/2/2022).

Kekurangan keduanya, kata Ujang, sama-sama tidak punya partai politik. “Jika partai tak ada yang mencalonkan salah satu dari keduanya atau tak mencalonkan keduanya, ya akan ambyar cita-cita keduanya untuk nyapres. Keduanya kompak, karena belum punya masalah sebesar yang sedang dihadapi oleh Ganjar (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, red) saat ini,” tutur Ujang.

Pakar politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi menyebut, duet Ridwan Kamil-Anies Baswedan sebagai pasangan pemimpin paling masuk akal di Pilpres 2024. Penilaian tersebut disampaikannya menyusul hubungan keduanya yang makin akrab pascapenunjukan Jabar dan DKI Jakarta sebagai Co-Chairs Indonesia pada Outreach Groups U20 Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.

Menurut Karim, penunjukan ini bakal membuat Ridwan Kamil dan Anies Baswedan makin rutin muncul di hadapan publik dan ajang tersebut memiliki kans sebagai panggung bagi keduanya untuk melenggang ke Pilpres 2024.

Dia juga menilai, penunjukan co-chair G20 kepada dua kepala daerah tersebut menunjukkan kapasitas dan kompetensi keduanya dalam menangani urusan kota. "Ini melebihi urusan popularitas. Anies sebagai kepala daerah Ibu Kota dan RK yang berpengalaman dalam menata Kota Bandung sekaligus memimpin provinsi yang berhimpitan dengan Jakarta. Keduanya diyakini memiliki pengalaman memadai dalam menyelesaikan masalah-masalah perkotaan," tutur Karim, Jumat (18/2/2022).

Karim menekankan bahwa Outreach Groups U20 Presidensi G20 bukan semata-mata rangkaian acara formal, namun acara ini juga menunjukkan kepercayaan pada kualitas kedua orang pemimpin tersebut. "Apalagi latar belakang keilmuan Ridwan Kamil sebagai arsitek dan perencanaan kota merupakan bidang yang sangat relevan untuk itu. Performance kedua pemimpin daerah ini juga didukung kemajuan yang diraih daerah masing-masing," paparnya.

Soal kemungkinan kemesraan Ridwan Kamil dan Anies Baswedan dilirik menjadi satu paket pencalonan pada Pilpres 2024, Karim melihat ada sejumlah peluang positif yang bisa dibaca dari berbagai sisi. "Jika keduanya maju, tidak ada yang salah. Kapasitas, pengalaman, dan performance keduanya bagus. Sebagai gubernur, mereka menangani urusan yang dikelola presiden meski dengan lingkup dan skala yang berbeda. Jadi, gubernur adalah tangga menuju kepresidenan yang paling masuk akal."

Persoalannya, lanjut Karim, Anies dan Ridwam Kamil dikenal bukan sebagai pimpinan atau kader parpol. Terlebih, sampai saat ini, tiket capres seakan-akan sudah seperti "diborong" oleh ketua partai. "Hanya ini persoalannya. Apakah (duet Anies Baswedan-Ridwan Kamil) kartu mati? Tidak. Bahkan, jika pimpinan parpol jeli, jarak yang dibangun Ridwan Kamil dengan parpol misalnya, bisa menjadi nilai tambah dalam pandangan publik."

Menurutnya, di tengah performance parpol yang masih turun naik, penilaian terhadap calon yang bisa menjaga jarak proporsional dengan parpol akan menggugah simpati publik dan tentunya kerelaan untuk mendukungnya. "Jadi, saya menilai (keduanya) tidak ada persoalan dalam hal kapasitas, kapabilitas, dan keberterimaan publik. Batu ujinya hanya ada pada parpol dalam memilih dan memajukan kandidat," tegasnya.

Karim juga menekankan pentingnya bagi parpol melihat duet ini sebagai upaya menghadirkan calon pemimpin nasional yang berkualitas sekaligus mengerek kepercayaan masyarakat terhadap parpol pengusung. "Majunya orang seperti Anies dan Ridwan Kamil yang jelas punya kapasitas dan kapabilitas akan menambah kepercayaan publik terhadap parpol dan pemilu sekaligus memunculkan harapan akan efikasi (kemanjuran)-nya," katanya.

Pengamat politik Tony Rosyid mengatakan bahwa Anies Baswedan dan Ridwan Kamil adalah dua gubernur yang bersahabat dan cukup dekat. Tony menambahkan, keduanya menjalin hubungan ketika sama-sama kuliah di Amerika. “Terjun di dunia politik, dua tokoh berpendidikan Amerika ini punya nasib mujur. Keduanya terpilih jadi gubernur. 2017 Anies Baswedan terpilih jadi Gubernur DKI, dan 2018 Ridwan Kamil terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat,” kata Tony kepada SINDOnews, Sabtu (19/2/2022).

Dia menuturkan, meski partai utama pengusung Anies dan RK berbeda, namun tidak mengurangi persahabatan di antara keduanya. “Seandainya diberikan pilihan, Ridwan Kamil ingin mendampingi Anies maju di Pilpres 2024. Anies tentu akan menerima Ridwan Kamil sebagai partner di dalam pemerintahan,” katanya.

Dia pun menilai Anies dan RK saling tahu kualitas masing-masing dan bisa saling melengkapi. Dia mengungkapkan Anies berpendidikan ekonomi UGM dan S2 School of Public Policy University of Maryland, serta S3 political science di Northern Illionis University Chicago Amerika. Sedangkan Ridwan Kamil, kata dia, adalah seorang arsitek jebolan ITB yang kemudian lulus Master of Urban Design University of California Amerika. Keduanya ada chemistry dan akan saling mengisi jika menjadi Presiden dan wakil presiden.

Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam menilai Anies dan RK sedang memainkan gimmick politik untuk menaikkan "saham politik" masing-masing jelang Pilpres 2024. Bahkan, kata dia, jika dicermati intensitasnya, belakangan RK lebih banyak merapat ke Anies daripada ke kekuatan merah atau PDIP.

“Artinya, besar kemungkinan jika Pilpres 2024 dijalankan, RK akan lebih mengerahkan kekuatannya untuk mendukung gerbong Anies. Problemnya, RK kurang cocok untuk disandingkan dengan Anies dengan skema simulasi Anies-RK,” kata Umam.

Alasannya, kata Umam, pendukung utama Anies lebih banyak didorong oleh kekuatan Islam yang terkonsentrasi di Jawa Barat, Banten, dan Sumatera. “Sementara magnitude elektabilitas RK sendiri juga hanya bertahan di wilayah yang sama, yakni Jawa Barat dan Banten yang memiliki kesamaan sosiologis budaya Sunda. Artinya, basis pemilihnya berpotensi overlapped (tumpang tindih, red), dan tidak mampu menghasilkan insentif elektoral baru."

Menurut Umam, kesempatan paling rasional bagi Anies untuk maju adalah menggandeng Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang memiliki mesin politik riil dan jaringan logistik yang lebih memadai. Di sisi lain, menurut Umam, AHY bisa mengonsolidasikan kekuatan dukungan segmen nasionalis-religius yang menjadi basis kekuatan Partai Demokrat selama ini.

Artinya, kata Umam, skema simulasi Anies-AHY akan menghadirkan pengaruh dan magnitude elektabilitas yang lebih besar untuk memenangkan Pilpres 2024. "Jika RK juga berada di gerbong Anies-AHY, maka RK bisa ikut menasional dengan bergabung dalam kabinet pemerintahan selanjutnya." (Rico Afrido Simanjuntak, Agung Bakti Sarasa)
(zik)