Mencari Kesenangan di Luar Bumi
Mencari Kesenangan di Luar Bumi
Wuri Hardiastuti
Kamis, 24 Februari 2022, 23:06 WIB

Tak hanya astronot yang bisa ke luar angkasa, semua orang kini bisa menjelajahi angkasa. Ya, Plesiran anti manstream ini kini sudah menjadi tren wisata baru.

Wisata Luar Angkasa Makin Ngetren

Wisata Luar Angkasa Makin Ngetren

Wisata luar angkasa menjadi satu hal yang sangat menarik dan mulai menjadi tren pada Juni 2021. Kini sejumlah perusahaan swasta mulai menginvestasikan uangnya untuk tour perjalanan ke luar angkasa.

Sebuah jurnal yang ditulis oleh akademisi University at Buffalo, Amerika Serikat bertajuk ‘Space Tourism: Prospects, Positioning and Planning’, menyebut, sebenarnya telah ada wisatawan luar angkasa pertama yang berangkat di tahun 2001 bernama Dennis Tito asal AS.

Ia pergi menggunakan roket Russia Soyuz menuju stasiun luar angkasa. Wisatawan kedua, Mark Shuttleworth asal Afrika Selatan juga menyusul Soyuz. Sementara itu, wisatawan ketiga, Greg Olsen berangkat di tahun 2005, dan Charles Simonyi pada 2007 dan 2009.

Meskipun demikian, wisata luar angkasa kala itu belum terlalu meledak popularitasnya. Mulai terkenalnya wisata lur angkasa ini dimulai sejak pendiri Amazon, Jeff Bezos, mengatakan ingin melakukan penerbangan ke luar angkasa pada Juli 2021.

Bezos akan berwisata dengan pesawat luar angkasa yang dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Blue Origin. Hal ini membuat perusahaan penerbangan lain berkompetisi menawarkan jasa dan paket wisata yang tak kalah menarik.

Sejak saat itu, tren perkembangan wisata ke luar angkasa semakin meningkat. Melansir Sindonews, 700 tiket wisata menembus angkasa dari perusahaan Virgin Galactic habis pada Agustus 2021.

Perusahaan itu menargetkan seribu tiket bisa terjual. Masyarakat semakin penasaran dan menyambut antusias perjalanan tak biasa ini. Bahkan, di awal 2022 ini Virgin Galactic akan menjual lebih luas lagi tiketnya.

Perusahaan luar angkasa akan lebih mengembangkan fasilitas bagi mereka yang ingin bepergian ke luar angkasa. CNBC menyebut, perusahaan itu berlomba dalam mempertimbangkan harga dan fasilitas. Tentunya, sangat tergantung dengan kemampuan teknologi yang dimiliki perusahaan tersebut.

Tujuan penerbangan juga ditawarkan, ada perusahaan yang memang menawarkan terbang ke orbital dan ada juga yang menawarkan tujuan ke suborbital. Keduanya memiliki harga yang jauh berbeda.

Dua perusahaan yakni Virgin Galactic dan SpaceX, bersaing untuk memberangkatkan penumpangnya terlebih dahulu, dalam waktu setahun setelah melakukan pendaftaran. Untuk biaya, SpaceX dikenal lebih mahal hingga 200 kali lipat dibanding harga wisata luar angkasa yang dipatok perusahaan lainnya.

Orbital dan suborbital menjadi 2 jenis wisata luar angkasa yang ditawarkan oleh banyak perusahaan luar angkasa. Suborbital adalah penerbangan dengan waktu singkat menuju batas bumi. Kemudian, kembali turun dan menyelesaikan perjalanan.

Penerbangan luar angkasa suborbital tidak menyelesaikan satu orbit atau putaran penuh mengelilingi bumi. Ketinggian yang diperlukan untuk melakukan penerbangan suborbital adalah 100 kilometer.

Sementara itu, penerbangan luar angkasa orbital akan menempatkan wahana antariksa pada lintasan, setidaknya 1 orbit. Penerbangan ini memerlukan ketinggian lebih dari 400 kilometer dan menghabiskan waktu beberapa hari, bahkan hingga seminggu dalam perjalanannya. Jenis penerbangan ini sangat terbatas dan biasanya menggunakan pesawat luar angkasa Russian Soyuz sebagai kendaraannya.

Destinasi Keren yang Bisa Dijelajahi Wisatawan di Planet Mars

Destinasi Keren yang Bisa Dijelajahi Wisatawan di Planet Mars

Banyak negara mulai mengalihkan perhatiannya dari Bulan ke Mars guna mencari planet alternatif bagi umat manusia. Planet ini kondisinya sangat kontras, ada gunung berapi besar, ngarai yang dalam, dan kawah yang mungkin menampung air yang mengalir atau tidak.

Jika terbukti layak huni, maka sejumlah tempat akan menjadi lokasi yang luar biasa untuk dijelajahi oleh para wisatawan luar angkasa di masa depan. Dilansir dari Space.com, terdapat delapan (8) lokasi yang bisa dikunjungi oleh wisatawan luar angkasa di masa depan.

1. Olympus Mons

Olympus Mons adalah gunung berapi paling ekstrim di tata surya. Terletak di wilayah vulkanik Tharsis, ukurannya hampir sama dengan negara bagian Arizona, menurut NASA. Tingginya yang mencapai 16 mil (25 kilometer) membuatnya hampir tiga kali tinggi Gunung Everest di Bumi, yang tingginya sekitar 5,5 mil (8,9 km). Olympus Mons adalah gunung berapi perisai raksasa, yang terbentuk setelah lava perlahan merayap menuruni lerengnya.

Ini berarti bahwa gunung tersebut mungkin mudah bisa didaki oleh penjelajah masa depan, karena kemiringan rata-rata hanya 5%. Di puncaknya terdapat depresi spektakuler selebar 85 kilometer, yang dibentuk oleh ruang magma yang kehilangan lava (kemungkinan besar selama letusan) dan runtuh.

2. Gunung Berapi Tharsis Gunung berapi Tharsis

Saat Anda mendaki di sekitar Olympus Mons, ada baiknya Anda melihat-lihat beberapa gunung berapi lain di wilayah Tharsis. Menurut NASA, Tharsis menampung 12 gunung berapi raksasa di zona selebar sekitar 2.500 mil (4.000 km). Seperti Olympus Mons, gunung berapi ini cenderung lebih besar daripada yang ada di Bumi. Hal ini mungkin terjadi karena Mars memiliki tarikan gravitasi yang lebih lemah yang memungkinkan gunung berapi tumbuh lebih tinggi. Gunung berapi ini mungkin telah meletus selama dua miliar tahun, atau setengah dari sejarah kehadiran Mars. Gambar di sini menunjukkan wilayah Tharsis timur, seperti yang dicitrakan oleh Viking 1 pada tahun 1980.

Di kiri, dari atas ke bawah, Anda dapat melihat tiga gunung berapi pelindung yang tingginya kira-kira 25 km, yaitu Ascraeus Mons, Pavonis Mons, dan Arsia Mons. Di kanan atas adalah gunung berapi perisai lain yang disebut Tharsis Tholus.

3. Valles Marineris Mars

Valles Marineris tidak hanya menampung gunung berapi terbesar di tata surya, tetapi juga ngarai terbesar. NASA menyebutkan, Valles Marineris memiliki panjang sekitar 1.850 mil (3.000 km). Itu sekitar empat kali lebih panjang dari Grand Canyon, yang memiliki panjang sekitar 500 mil (800 km). Para peneliti tidak yakin bagaimana Valles Marineris muncul, tetapi ada beberapa teori tentang pembentukannya. Banyak ilmuwan berpendapat ketika wilayah Tharsis terbentuk, itu berkontribusi pada pertumbuhan Valles Marineris. Lava yang bergerak melalui wilayah vulkanik mendorong kerak ke atas, yang memecah kerak di wilayah lain. Seiring waktu, rekahan ini berkembang menjadi Valles Marineris.

4. Kutub Utara dan Selatan Kutub Utara dan Selatan

Mars memiliki dua wilayah es di kutubnya, dengan komposisi yang sedikit berbeda. Kutub utara (foto) dipelajari dari dekat oleh pendarat Phoenix pada 2008, sedangkan pengamatan kutub selatan kami berasal dari pengorbit. Selama musim dingin, kata NASA, suhu di dekat kutub utara dan selatan sangat dingin sehingga karbon dioksida mengembun dari atmosfer menjadi es, di permukaan.

Prosesnya terbalik di musim panas, ketika karbon dioksida menyublim kembali ke atmosfer. Karbon dioksida benar-benar menghilang di belahan bumi utara, meninggalkan lapisan es air. Tetapi beberapa es karbon dioksida tetap ada di atmosfer selatan. Semua pergerakan es ini memiliki efek yang sangat besar pada iklim Mars, menghasilkan angin dan efek lainnya.

5. Kawah Gale dan Gunung Sharp (Aeolis Mons)

Dipopulerkan oleh pendaratan penjelajah Curiosity pada tahun 2012, Kawah Gale adalah tuan rumah bagi banyak bukti air di masa lalu. Curiosity menemukan streambed dalam beberapa pekan setelah mendarat, dan menemukan bukti air yang lebih luas sepanjang perjalanannya di sepanjang dasar kawah.

Curiosity sekarang sedang mendaki gunung berapi di dekatnya yang disebut Gunung Sharp (Aeolis Mons). Kemudian melihat fitur geologi di setiap strata. Salah satu penemuan Curiosity yang lebih menarik adalah menemukan molekul organik kompleks di wilayah tersebut, pada banyak kesempatan. Hasil pada 2018 mengumumkan organik ini ditemukan di dalam batuan berusia 3,5 miliar tahun.

Melihat Kecanggihan Roket-roket Pariwisata Luar Angkasa

Melihat Kecanggihan Roket-roket Pariwisata Luar Angkasa

Kemajuan teknologi telah memungkinkan banyak hal terjadi. Perjalanan wisata ke luar angkasa bukan lagi hal yang mustahil untuk dilakukan.

Sektor wisata luar angkasa berkembang menjadi salah satu bisnis menjanjikan yang membuah beberapa perusahaan berlomba menawarkan pengalaman terbaik bagi orang yang tertarik untuk menjelajahi area luar bumi.

Melansir Make Use Of, saat ini terdapat tiga perusahaan wisata luar angkasa terbesar, yakni SpaceX, Virgin Galactic, dan Blue Origin.

Ketiganya merupakan pelopor utama berkembangnya sektor wisata luar angkasa. Masing-masing memiliki keunggulan. Berikut beberapa perbandingan Virgin Galactic vs SpaceX vs Blue Origin.

1. Profil Perusahaan

SpaceX merupakan perusahaan yang berfokus pada transportasi luar angkasa yang didirikan oleh Elon Musk pada tahun 2002. Perusahaan ini sukses meluncurkan Falcon 9 dan Falcon Heavy, dan merupakan perusahaan pribadi pertama yang sukses meluncurkan pesawat luar angkasa.

Richard Branson mendirikan Virgin Galactic, perusahaan penerbangan luar angkasa Amerika Serikat, pada tahun 2004. Saat ini, Virgin Galactic tengah mengembangkan pesawat ruang angkasa komersial dan bertujuan untuk menyediakan penerbangan luar angkasa suborbital kepada wisatawan luar angkasa.

Perusahaan selanjutnya, Blue Origin, merupakan perusahaan produsen luar angkasa yang didirikan oleh Jeff Bezos, pendiri Amazon, di tahun 2000. Pada 20 Juli 2021, perusahaan ini sukses meluncurkan penerbangan awak wisatawan pertamanya.

2. Jenis Transportasi

SpaceX memiliki empat pesawat luar angkasa berbeda untuk mengirim manusia dan muatan ke luar angkasa, yakni roket Falcon 9 dan Falcon Heavy, kapsul Naga untuk membawa manusia dalam penerbangan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dan penerbangan di sekitar Bumi, serta Kapal Luar Angkasa yang dapat membawa kru dan kargo ke orbit Bumi, Bulan, dan Mars.

Seperti SpaceX, Blue Origin dikabarkan sedang mengembangkan beberapa pesawat luar angkasa untuk melakukan perjalanan ini, yang dinamai New Shephard, New Glenn, New Armstrong, dan The Blue Moon Lunar Lander.

Berbeda dengan dua perusahaan lain, Virgin Galactic tidak mengoperasikan roket untuk melepaskan penumpang ke luar angkasa, melainkan pesawat luar angkasa yang disebut SpaceShipTwo atau VSS Unity, yang diluncurkan di udara dari pesawat pengangkut yang disebut WhiteKnight Two atau VMS Eve.

3. Lama Penerbangan

Blue Origin memiliki waktu penerbangan paling sebentar dibandingkan dengan dua perusahaan lain. Lama penerbangan hanya 10 menit, terhitung mulai dari peluncuran hingga pendaratan kembali. Sedangkan Virgin Galactic memiliki durasi penerbangan selama 2,5 jam, dari peluncuran hingga kembali.

SpaceX berada di depan kedua perusahaan tersebut dengan rutin melakukan penerbangan yang dapat berlangsung dalam hitungan bulan. Pada 15 September 2021, mereka mengirim awak empat warga sipil dalam misi luar angkasa pribadi yang membawa mereka ke beberapa orbit mengelilingi Bumi selama tiga hari pada ketinggian 363 mil.

4. Keamanan

Meskipun telah mengalami beberapa kali kegagalan saat uji coba, sejauh ini ketiga perusahaan tersebut belum pernah menyebabkan kerusakan fatal pada properti publik. SpaceX dan Blue Galactic juga belum pernah kehilangan awak pesawat dalam perjalanan yang dilakukan. Hal yang berbeda dialami oleh Virgin Galactic, yang pernah kehilangan empat orang karyawan, dan menyebabkan empat karyawan lain terluka pada dua kecelakaan terpisah di tahun 2007 dan 2014.

5. Harga

Pada Juli 2021, Virgin Galactic dikabarkan membuka kembali penjualan tiket yang sempat ditutup sejak 2014, dengan harga USD450.000 per kursi. Untuk penelitian berat dan pelatihan astronaut, perusahaan ini membanderol harga sebesar USD600.000 untuk satu kursinya.

Sementara itu, Blue Origin dikabarkan menjual tiket senilai USD100 juta, meski belum mengumumkan harga tiketnya secara publik. Untuk SpaceX , penumpang yang bepergian ke Stasiun Luar Angkasa Internasional selama tiga hari harus membayar USD55 juta untuk mengamankan kursi mereka di roket SpaceX.

Ini Biaya untuk Melakukan Wisata Luar Angkasa, Dapat Apa Saja?

Ini Biaya untuk Melakukan Wisata Luar Angkasa, Dapat Apa Saja?

Beberapa bulan lalu, perusahaan pesawat luar angkasa, seperti Virgin Galactic membuka penjualan tiket untuk penerbangan luar angkasa . Hal serupa dilakukan oleh Jeff Bezos yang mengandalkan roket buatan Blue Origin, New Shepard. Begitu pun dengan perusahaan Axiom Space.

Ketiga perusahaan tersebut mematok tarif yang berbeda-beda untuk satu kursi penerbangan. Biayanya pun cukup fantastis. Lantas berapa biaya yang dibutuhkan untuk melakukan wisata luar angkasa serta apa benefitnya?

1. Virgin Galactic

Melansir Breaking Travel News, Virgin Galactic membuka penjualan tiket untuk penerbangan luar angkasa dengan harga mulai dari USD450.000 per kursi atau setara dengan Rp6,4 miliar. Berdasarkan informasi dari SINDOnews (21/7/2021), fasilitas yang didapatkan ketika menggunakan jasa Virgin Galactic meliputi penerbangan, latihan, dan pakaian luar angkasa.

Diketahui, Virgin tidak akan melewati garis Karman, batas imajiner antara atmosfer dan ruang angkasa. Saat Virgin Galactic mencapai ketinggian ini, penumpang akan mengalami beberapa menit tanpa bobot sebelum pesawat ruang angkasa kembali ke bumi.

2. Blue Origin

Blue Origin merupakan perusahaan roket yang didirikan oleh Jeff Bezos pada tahun 2000 lalu. Blue origin menawari jasa wisata luar angkasa dengan perjalanan 62 mil di atas permukaan bumi, dalam waktu sekitar 11 menit.

Diketahui Blue Origin mematok harga tiket senilai USD28 juta atau setara Rp4 miliar. Tentunya nilai ini lebih mahal dibandingkan Virgin Galactic.

Sebelum melakukan perjalanan, wisatawan luar angkasa akan dibekali pelatihan. Beberapa pelatihan mencakup prosedur pembelajaran untuk masuk dan keluar dari kapsul, simulasi misi, dan mempelajari teknik untuk bergerak di nol gravitasi. Selain itu, wisatawan juga akan mendapatkan biaya akomodasi.

3. Axiom Space
Melansir dari Business Insider, penumpang yang membayar USD55 juta untuk misi SpaceX ke ISS (International Space Station) akan mendapatkan fasilitas pelatihan, biaya kebutuhan selama di sana, hingga fasilitas kesehatan. Harga tersebut senilai dengan Rp784,5 miliar.

Menurut daftar harga tahun 2021 NASA, biaya makanan dan minuman di ISS adalah USD2.000 (Rp28,6 juta) per anggota awak per hari. Setiap orang juga akan dikenakan biaya sebesar USD1.500 (Rp21.4 juta) per hari untuk hal-hal seperti pakaian, produk kebersihan, perlengkapan kantor, dan sleeping bag.

Diketahui, misi SpaceX dengan Axiom Space dijadwalkan akan menerbangkan empat penumpang ke ISS pada awal 2022.

Hal Penting yang Harus Diketahui Sebelum Liburan ke Luar Angkasa

Hal Penting yang Harus Diketahui Sebelum Liburan ke Luar Angkasa

Wisata ke luar angkasa saat ini sedang digandrungi para pesohor dunia. Bujet yang dipatok beberapa perusahaan untuk satu kursi pun cukup fantastis. Sebelum melakukan perjalanan ke luar angkasa, ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai wisata luar angkasa ini. Berikut serba-serbi yang harus diketahui dalam berwisata ke luar angkasa.

▪ Wisata Luar Angkasa, seperti apa?

Berwisata ke luar angkasa, kamu akan berkesempatan untuk terbang ke luar angkasa, merasakan sensasi bergerak di gravitasi nol dan melihat bulan dengan jarak dekat. Sebelum berwisata ke luar angkasa, ada baiknya mencoba layanan penerbangan dari perusahaan Zero Gravity Corporation di Arlington, Virginia, Amerika Serikat. Pasalnya, perusahaan ini menyediakan layanan penerbangan dengan gaya gravitasi nol.

▪ Makanan dan Minuman

Sama seperti di bumi, makanan luar angkasa juga dikemas dalam kemasan sekali pakai. Kemasan makanan dirancang sedemikian rupa supaya fleksibel dan mudah digunakan. Selain itu, dapat memaksimalkan ruang saat menyimpan atau membuang wadah makanan.

Melansir nasa.gov, seseorang yang melakukan perjalanan angkasa akan makan tiga kali sehari. Kadar kalori untuk wanita sekitar 1.900 per hari. Sementara pria sekitar 3.200 kalori. Jenis makanan dan minuman pun dapat dipilih sesuai kebutuhan. Makanan yang dapat dimakan dalam bentuk alami, seperti brownies dan buah-buahan. Sedangkan makaroni dan keju memerlukan tambahan air. Terpenting, garam dan merica hanya tersedia dalam bentuk cair lantaran bumbu tersebut tidak dapat ditabur. Garam dan merica bubuk dapat menyumbat ventilasi udara, mencemari peralatan atau tersangkut di mata, mulut atau hidung astronaut.

▪ Istilah dalam wisata luar angkasa

Dalam melakukan perjalanan luar angkasa, terdapat beberapa istilah yang harus dipahami terlebih dahulu. Contohnya, seperti Universial Time (UT). UT lebih dikenal dengan Greenwich Mean Time (dinyatakan dalam sistem 24 jam). Pukul 23.00 UT sama dengan pukul 19.00 atau pukul 18.00 Eastern Daylight Time. Astronom menggunakan UT untuk menggambarkan keadaan langit.
Selanjutnya, Twilight. Twilight merupakan waktu setelah matahari terbenam atau sebelum matahari terbit. Senja astronomis berakhir setelah matahari terbenam (dimulai sebelum matahari terbit) ketika Matahari berada 18° di bawah cakrawala.

▪ Jenis penerbangan

Jenis penerbangan di l uar angkasa terdapat 2 jenis yakni suborbital dan orbital. Penerbangan orbital mencapai kecepatan yang cukup tinggi untuk tetap berada di orbit mengelilingi bumi. Sementara penerbangan suborbital membawa penumpang keluar dari atmosfer bumi selama beberapa menit. Setelah itu kembali ke bumi beberapa menit kemudian.
(wur)