Menanti Serangan Balas Dendam Iran

Kamis, 15 Agustus 2024 - 12:36 WIB
Israel dengan Amerika Serikat (AS) sebagai sekutunya masih menanti serangan balas dendam Iran atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Foto/AP
Pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, bersamaan dengan pembunuhan tokoh utama Hizbullah Fuad Shukr di Beirut, telah mengirimkan gelombang kejut ke seluruh Timur Tengah. Itu akan memicu Iran serangan Iran terhadap Israel yang dapat memulai perang regional habis-habisan.

Israel secara luas diyakini telah melakukan pembunuhan Haniyeh, dan mengklaim pembunuhan Shukr. Setelah berbulan-bulan serangan yang menghancurkan di Gaza, di mana hampir 40.000 warga Palestina telah terbunuh, dan eskalasi sebelumnya terhadap Iran dan sekutunya Hizbullah di Lebanon, ada kekhawatiran atas apa yang akan terjadi selanjutnya, dengan ketakutan bahwa Lebanon khususnya dapat berisiko diserang jika terjadi konflik yang berkepanjangan.

Sudah hampir beberapa pekan pekan sejak Haniyeh dan Shukr terbunuh, tetapi belum ada serangan besar terhadap Israel yang dilakukan, dengan para diplomat bergegas ke seluruh wilayah dalam upaya untuk mencegah eskalasi apa pun.

Iran bersikeras bahwa mereka akan menanggapi, dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani mengatakan pada hari Senin bahwa stabilitas regional hanya dapat datang dari "menghukum agresor dan menciptakan pencegahan terhadap petualangan rezim Zionis [Israel]".

Menurut para analis, serangan Iran yang akan datang sudah dekat, tetapi kemungkinan akan terukur. Sementara pembunuhan Haniyeh di tanah Iran, dan juga di ibu kota negara itu, merupakan penghinaan besar bagi pemerintah Iran, para ahli mengatakan hal itu tidak mengubah keinginan Iran untuk menghindari perang regional yang lebih luas dengan Israel dan pendukung utamanya, Amerika Serikat.
selanjutnya


Berita Terkini More