Konsekuensi Mahal Pembunuhan Ismail Haniyeh

Kamis, 08 Agustus 2024 - 14:51 WIB
Pembunuhan Ismail Haniyeh menimbulkan konsekuensi mahal bagi Israel dan Iran. Foto/EPA
“Haus Darah” adalah istilah yang beredar di media Iran pada beberapa hari terakhir setelah pembunuhan Ismail hainey. “Haus darah diperintahkan,” demikian pernyataan surat kabar Jam-e Jam, lembaga penyiaran dikuasai pemerintah Iran.

“Seluruh Iran menginginkan haus darah Anda,” demikian pernyataan harian Hamshahri di Teheran. “Iran dengan satu suara menginginkan haus darah dari tamu [kita] yang terhormat,” demikian tulis surat kabar Khorasan. “Lihatlah haus darah,” tegas surat kabar garis keras Teheran, Vatan-e Emrooz.

Pertama kali diserukan oleh Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei setelah pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, kemarahan yang ditimbulkan oleh istilah tersebut menghapus penghinaan yang dijatuhkan pada Republik Islam melalui pembunuhan yang ditargetkan ini.

“Mereka telah membunuh tamu kita yang terhormat di rumah kita dan membuat kita berduka, tetapi mereka telah menyiapkan hukuman yang berat bagi diri mereka sendiri. […] Dalam insiden pahit dan sulit yang terjadi di wilayah Republik Islam ini, kami menganggap bahwa mencari nafsu berdarahnya sebagai tugas kami,” kata Khamenei.

The New York Times dan Axios melaporkan bahwa agen dinas intelijen Mossad Israel menanam bom di kompleks tempat tinggal Haniyeh, yang dijaga oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dan meledakkannya dari jarak jauh. Sudah dapat diduga, media Iran membantah klaim tentang bom yang telah ditempatkan sebelumnya, yang akan menyoroti pelanggaran besar dinas keamanan.
selanjutnya


Berita Terkini More