Rezim Zionis Makin Bengis, Dunia Internasional Tak Berdaya
Rabu, 10 Mei 2023 - 16:52 WIB
Foto/Reuters
Palestina meminta dunia internasional melakukan intervensi untuk menghentikan eskalasi militer Israel di Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan, setidaknya 13 warga Palestina tewas, termasuk empat anak dan empat wanita, serta 20 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di wilayah yang diblokade itu pada Selasa (9/5/2023) pagi.
Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan menyebut serangan Israel tersebut sebagai kejahatan keji dan perpanjangan perang terbuka pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina. Pemerintah Israel pun diminta bertanggung jawab atas konsekuensi serangannya.
"Solusi politik yang dinegosiasikan adalah satu-satunya cara untuk mencapai keamanan dan stabilitas," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Anadolu.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh, mengutuk serangan Israel dan menyebutnya sebagai terorisme negara. "Agresi terhadap rakyat kami di Jalur Gaza adalah terorisme negara terorganisir dan upaya untuk mengekspor krisis internal yang diderita pemerintah ekstremisme di Israel," cetus Shtayyeh dalam sebuah pernyataan.
Palestina meminta dunia internasional melakukan intervensi untuk menghentikan eskalasi militer Israel di Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan, setidaknya 13 warga Palestina tewas, termasuk empat anak dan empat wanita, serta 20 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di wilayah yang diblokade itu pada Selasa (9/5/2023) pagi.
Kementerian Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan menyebut serangan Israel tersebut sebagai kejahatan keji dan perpanjangan perang terbuka pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina. Pemerintah Israel pun diminta bertanggung jawab atas konsekuensi serangannya.
"Solusi politik yang dinegosiasikan adalah satu-satunya cara untuk mencapai keamanan dan stabilitas," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Anadolu.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh, mengutuk serangan Israel dan menyebutnya sebagai terorisme negara. "Agresi terhadap rakyat kami di Jalur Gaza adalah terorisme negara terorganisir dan upaya untuk mengekspor krisis internal yang diderita pemerintah ekstremisme di Israel," cetus Shtayyeh dalam sebuah pernyataan.