Serba Salah Minyak Goreng Curah, Disubsidi Malah Langka
Senin, 28 Maret 2022 - 17:31 WIB
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menilai sengkarut minyak goreng belum terlihat ujungnya, meski kebijakan telah berganti. Saat minyak goreng kemasan mulai melimpah pasca-HET dicabut, kini giliran minyak goreng curah yang mahal dan langka seusai diberikan subsidi dan harganya dipatok tidak boleh lebih dari Rp14.000 per liter.
Ikappi mencatat, minyak goreng curah di beberapa pasar kini justru kesulitan mengamankan pasokan minyak goreng curah. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Ahmad Choirul Furqon berharap, pemerintah fokus terhadap pengendalian harga pangan di tengah polemik minyak goreng ini.
"Kami dari DPP Ikappi berharap di tengah sengkarut isu minyak goreng yang masih belum terlihat ujungnya ini pemerintah tetap memiliki fokus terhadap pengendalian harga pangan," ujarnya di Jakarta, Senin (28/3/2022).
Furqon menambahkan, minyak curah hingga saat ini di pasaran masih jauh di atas harga normal. Dia mengatakan, harga minyak curah di pasar tradisional saat ini masih di atas batas wajar yakni sekitar Rp20.000 per liter.
"Keluhan terus menerus mengalir kepada kami, jadi kami akan terus mendorong kepada pemerintah agar mensinkronkan antara produksi dan permintaan. Kami DPP IKAPPI memiliki kepentingan agar menjelang Ramadhan harga komoditas tetap dapat dijangkau oleh masyarakat," pungkasnya.
Ikappi mencatat, minyak goreng curah di beberapa pasar kini justru kesulitan mengamankan pasokan minyak goreng curah. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Ahmad Choirul Furqon berharap, pemerintah fokus terhadap pengendalian harga pangan di tengah polemik minyak goreng ini.
"Kami dari DPP Ikappi berharap di tengah sengkarut isu minyak goreng yang masih belum terlihat ujungnya ini pemerintah tetap memiliki fokus terhadap pengendalian harga pangan," ujarnya di Jakarta, Senin (28/3/2022).
Furqon menambahkan, minyak curah hingga saat ini di pasaran masih jauh di atas harga normal. Dia mengatakan, harga minyak curah di pasar tradisional saat ini masih di atas batas wajar yakni sekitar Rp20.000 per liter.
"Keluhan terus menerus mengalir kepada kami, jadi kami akan terus mendorong kepada pemerintah agar mensinkronkan antara produksi dan permintaan. Kami DPP IKAPPI memiliki kepentingan agar menjelang Ramadhan harga komoditas tetap dapat dijangkau oleh masyarakat," pungkasnya.